Home / Pendekar / Aranjo / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Aranjo: Chapter 31 - Chapter 40

125 Chapters

Bab 31. I - Ini Adalah Takdir

Sosok pemuda muncul di balik cahaya terang itu dan menyebutkan namanya."Aranjo!"Aranjo menatap sosok itu dan untuk sesaat tidak mengenal siapa itu. Namun, saat tatapan mereka bertemu mata hitam keemasan milik pemuda itu membuatnya teringat akan Griffin."Griffin?" tanya Aranjo dan melompat turun dari ranjang.Griffin tersenyum dan itu menjawab pertanyaan Aranjo."Bagaimana kabarmu?" tanya Griffin.Aranjo menyentuh dadanya, tempat di mana bulu Griffin menyatu dengan tubuhnya."Apakah kamu datang untuk mengambil milikmu?" tanya Aranjo.Griffin menggeleng dan berkata, "Aku ingin menemani dirimu, sahabat!"Aranjo tersenyum simpul. Benar, dirinya butuh sahabat. Akan menyenangkan ada seseorang berada di sisinya untuk membantu maupun mendengar keluh kesahnya."Apa yang kamu lakukan di dunia fana?" tanya Aranjo dan duduk di salah satu kursi bulat di dekat meja."Begini, karena kamu akan lama tinggal di dunia ini
Read more

Bab 32 . I - Pembawa Sial

Keesokan harinya, Paviliun Selatan didatangi begitu banyak tabib. Hal itu tentu menarik perhatian penghuni istana, mulai dari para pelayan sampai mereka yang berkedudukan tinggi.Ratu, setelah kepergian putranya selalu berdiam di dalam kediamannya. Bahkan, menurut rumor yang disampaikan oleh pelayannya, Ratu depresi dan sering berbicara sendiri. Raja sudah tidak pernah mengunjungi kediaman Ratu, begitu juga kediaman para selir. Para selir membenci Aranjo dan Aranjo disebut sebagai pembawa sial Kerajaan Qiyang. Hari ini, kembali ada tontonan dan bahan untuk digunjingkan terkait dirinya. Aranjo marah, tetapi dirinya tidak mampu menolak perintah Raja.Satu persatu tabib memeriksa kondisi Aranjo dengan menyentuh titik nadi di tangannya. Para tabib tidak berbicara, karena mereka diperintahkan melapor langsung kepada kepala kasim. Ada sekitar 30 orang tabib yang memeriksa dirinya dan Aranjo hanya diam seribu bahasa. Para pelayan menemani dirinya selama pemeriksaan
Read more

Bab 33 . I - Kuil 9 Dewa

Satu gumpalan energi Qi elemen api, dilemparkan ke arah Kaisar. Setelah melepaskan bola api itu, Aranjo berteleportasi ke belakang Kaisar.Aranjo mengeluarkan pedang spiritual dari ruang dimensi miliknya. Pedang peninggalan ibunya, pedang ini diberikan oleh Ara saat Aranjo beranjak dewasa.Tangan Aranjo menggenggam pedang itu dengan kuat. Satu tebasan tidak akan membuat Kaisar mati, bukan? Aranjo dapat merasakan kekuatannya yang meningkat pesat. Setidaknya hal itu memabuat Aranjo merasa senang.Kaisar hanya bergeser sedikit untuk menghindari serangan bola api itu. Kehadiran Aranjo di belakang Kaisar, dirasakan dengan jelas. Begitu juga dengan pedang yang sedang melayang menuju tubuhnya. Kaisar berteleportasi ke belakang Aranjo dan menangkap lengan Aranjo yang bersemangat hendak menghunuskan pedang padanya. Satu tangan Kaisar menangkap tangan Aranjo yang lain. Lalu, Kaisar mengunci tubuh Aranjo dengan kedua tangan. Aranjo yang berada tepat di depan K
Read more

Bab 34 . I - Kesayangan Kaisar

Keesokan harinya. Saat Aranjo bangun, Yun sudah menunggunya dengan sehelai hanfu berwarna merah.Pelayan itu lalu berkata, "Nona, Raja berpesan Nona harus mengenakan hanfu berwarna merah saat pergi ke kuil. Kereta kuda sudah menunggu, begitu juga dengan persembahan sudah disiapkan. Nona, hanya perlu mandi dan berganti pakaian, lalu pergi ke kuil."Aranjo turun dari ranjang dan mengikuti apa yang dikatakan Yun. Setelah mandi dan sarapan sedikit, Aranjo berdandan begitu cantik serta penampilannya disempurnakan dengan hanfu berwana merah dari kain sutera. Suasana hatinya buruk, tetapi ada baiknya jika Aranjo keluar dari istana ini.Aranjo menaiki kereta kuda dengan tirai tertutup. Kata Yun, perjalanan menuju kuil butuh waktu sekitar 2 jam dan akan sangat membosankan duduk diam di dalam kereta kuda ini.Jadi, Aranjo menyentuh tanda helai inti Griffin di dadanya dan memanggil nama mahluk itu.Seketika, Griffin muncul di hadapannya. Tepatnya duduk di seb
Read more

Bab 35. I - Kita Sama

Griffin mengabaikan siluman itu. Tentu dirinya memliki hubungan istimewa dengan Aranjo. Jiwa mereka terikat dan Griffin terjebak di tengah-tengah hukuman Aranjo. "Dan kau..., Dewi kesayangan Kaisar aku tahu alasanmu ke kuil ini! Ah.... dan dilihat dari persembahan yang kamu bawa kemari, aku yakin permintaanmu sangat penting!" ujar Mo Za, sambil berjalan mengelilingi Aranjo. "Aku ingin hamil! Apakah itu bisa?" tanya Aranjo langsung. Ha ha ha! "Dewi bodoh yang ingin mengandung anak manusia! Ini lelucon yang paling menggelikan!" ujar Mo Za sambil tertawa mengejek. "Ah, itu artinya semua persembahan harus aku bawa pulang bukan?" tanya Aranjo santai. "Oh, tidak tentu tidak! Aku dapat mewujudkan semua permintaan, jika aku ingin!" bisik Mo Za tepat di telinga Aranjo. Aranjo mundur dan menjauhi siluman itu. "Bukankah aku sudah katakan, siluman itu hanya akan membuatmu melahirkan bayi ular
Read more

Bab 36 . I - Kendali

NnnJenderal Ming Hao yang melompat masuk dari jendela, langsung menghampiri Aranjo. Tiba di hadapannya, sang Jenderal langsung membalikkan tubuh Aranjo dan mengangkat gaunnya. Namun, kali ini Aranjo mendorong dada pria itu kuat. Tubuh sang Jenderal terhuyung beberapa langkah ke belakang. "Jika kamu ingin bercinta, maka kali ini dan berikutnya aku yang akan memegang kendali!" ujar Aranjo dingin. Dirinya sendiri tidak yakin apa yang mereka lakukan, pantas disebut bercinta atau tidak. Jenderal Ming Hao tertawa kecil dan kembali melangkah mendekati Aranjo. Tanpa basa-basi, kembali sang Jenderal membalikkan tubuh Aranjo, hanya saja kali ini begitu kasar. Aranjo tidak akan tinggal diam. Cukup bertingkah seperti wanita lemah. Aranjo menangkap salah satu lengan sang Jenderal, lalu berjalan ke belakang sambil memelintir lengan itu. "Arghhh!"Aranjo mengunci tangan pria itu tepat di belakang punggung. Aranjo berbisik, "Jadi, a
Read more

Bab 37 . I - Cemburu

NnnRasa rindu akan kelembutan Sang Jenderal membuat Aranjo terbuai dan tenggelam dalam pusaran gairah yang menggelora. Sang Jenderal juga merasakan hal yang sama. Setelah mencurahkan kegundahan hatinya, setidaknya rasa bersalah yang membelenggu jiwanya sebagian telah menguap. Sang Jenderal ingin menebus kembali perlakuannya yang kasar terhadap Aranjo. Saat ini, dirinya hanya memiliki Aranjo dan tidak ingin kehilangan wanita itu. Wanita ini bagaikan candu baginya. Ciuman panas dan basah menguasai tubuh dan bibir Aranjo. Tubuhnya gemetar hebat karena terjangan gairah yang minta dipuaskan. Namun, Sang Jenderal ingin percintaan ini berlangsung lambat dan tidak terburu-buru. Setidaknya ini yang dapat dilakukannya untuk menebus tindakan kasar terhadap Aranjo. "A-aku mohon... " desah Aranjo sambil memejamkan mata. Kewanitaannya sudah begitu siap bahkan berdenyut keras. Namun, permohonannya diabaikan Sang Kaisar yang sibuk mencumbu tubuh indahnya d
Read more

Bab 38 . I - Mencium Kaisar

NnnKaisar dan Aranjo berpindah tempat dalam sekejap mata. Hal tersebut semakin membuat amarah Aranjo meluap. Aranjo menghempaskan tangan Kaisar darinya. Amarahnya diluapkan dengan pukulan dan tendangan. Tentu saja, Sang Kaisar dapat menghindari semua pukulan itu. Bahkan, tidak ada pukulan yang mengenai ujung rambut atau pakaian Dewa itu. Hal itu membuat Aranjo berhenti memukul dan kembali mengumpulkan energi Qi. Hutan persik adalah bagian dari Alam Langit yang penuh dengan kekuatan spiritual. Jadi, reaksi dari pembentukan bola api hanya menyebabkan langit mendung dan angin kencang. Mata merah menyala dan rambut merah berkibar. Sangat kontras dengan hanfu berwarna putih yang membalut tubuh indahnya. Kaisar berdiri diam di hadapan Aranjo, berjarak sekitar dua meter. Kaisar yakin, Aranjo tidak akan berhenti sebelum berhasil menjatuhkan pukulan atau energi Qi kepadanya. Jadi, kali ini Kaisar akan mengalah. Itu sungguh lucu. Karena selama ini, S
Read more

Bab 39 . I - Frustasi

NnnAranjo tidak peduli dengan tubuh Sang Kaisar yang sekaku batang kayu. Tangan yang awalnya diletakkan di dada bidang Sang Kaisar, berpindah melingkari leher kokoh dewa itu. Aranjo memeluk erat dan aroma tubuh Sang Kaisar begitu memabukkan. Dengan lidahnya, Aranjo membelai dan menggoda serta memohon agar bibir itu dibuka, menyambut ciumannya. Namun, hanya Aranjo yang semakin bergairah. Sedangkan Sang Kaisar masih membeku, bahkan tidak mau repot memeluk tubuhnya. Frustasi! Ya, Aranjo mulai merasa frustasi. Dirinya tidak mengira akan diabaikan seperti ini. Beruntung, Sang Kaisar hanya diam membatu tidak mendorongnya menjauh. Sang Kaisar, ya Sang Kaisar yang dikenal berhati dingin merasakan tubuhnya tergelitik. Namun, Kaisar tidak yakin apa yang harus dilakukannya. Selama ini, apa yang sedang terjadi sekarang tidak pernah diinginkan atau diperkirakan olehnya. Sampai detik ini tidak ada mahluk perempuan yang berani bertindak selancang Aranjo.
Read more

Bab 40 . I - Kabar Penting

BbHari-hari kembali berlalu dengan lambat. Tepat tahun kedua Aranjo berada di dalam istana, Ara datang mengunjunginya. Tidak banyak yang dikatakan oleh Aranjo dan dirinya tidak lagi seantusias biasanya. Ara juga menyadari perubahan sikap Aranjo dan mengerti mengapa itu terjadi. Bencana kehidupan di dunia fana sangatlah sulit dan Ara bingung bagaimana Aranjo mampu melewati 9 kehidupan lagi. Yang mana, untuk kehidupan pertama Aranjo sudah terpuruk seperti ini. Kali ini, Ara juga membawa pil untuk pemulihan tubuh dewi Aranjo. Pil itu juga diberikan oleh Dewi penjaga portal. Ara tidak bertanya pil itu diberikan oleh siapa, karena yakin itu dari Kaisar. Aranjo menelannya dan tubuhnya merasa jauh lebih baik. Namun, tidak dengan perasaannya. Aranjo tidur di pangkuan Ara, itu hal yang suka dilakukannya saat masih berada di Alam Langit. Mereka diam dan tidak mengatakan apapun. Diam lebih baik daripada menanyakan hal-hal yang dialaminya dan Aranjo juga tidak
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status