Ryan memeluk Ibunya, menenangkan emosinya. Tapi Lina diam saja. Amarah masih menguasai hati. Lina mencoba melepas pelukan anaknya. Di tahan oleh Ryan. "Nggak usah merayu Mama!" Ryan kemudian melepaskan pelukanya. Lina memang keras kepala, ia tetep tak mengijinkan Ryan pindah. Biar dia leluasa menyiksa Amelia. Ryan menarik nafas berat, mau tak mau ia harus pindah karena sudah keputusanya. "Mama, Ryan minta maaf tapi Ryan tetep akan pindah." Ryan berbalik meninggalkan Ibunya. Yang terpenting bagi Ryan ia sudah berpamitan dengan Ibunya. Ryan mengandeng lengan Amelia, sedang tangan satunya menenteng koper. Mereka pergi setelah pamit dengan Ayah dan kakak tentunya. Mereka mendukung keputusan Ryan. Mobil melaju ke Apartemen, Tak lama kemudian Ryan membuka pintu Apartemenya. Ruangan tertata rapi. Walau jarang di tinggali tapi tiap minggunya ada yang membersihkan. Amelia membuka korden terlihat keindahan kota S
Read more