Pria tangguh itu terkulai lemas dalam pelukan sang istri. Entah apa yang dirasakannya, Andin merasa ada yang disembunyikan oleh suaminya. "Boo, kamu cepat sembuh dong! Kalau kamu sakit, nggak ada lagi yang ngeledekin aku, nggak ada lagi temen berantem," kata Andin sembari membelai pipi sang suami yang terasa hangat, tidak sepanas seperti sebelum ia minum obat dan dikompres. "Nggak ada yang menghukum kamu ya," timpal Haidar sembari tersenyum. Namun, mata laki-laki tampan itu masih terpejam. "Kamu ini." Andin menjepit hidung lancip suaminya dengan jari-jemarinya, "Di sini ada Bi Susi," bisik Andin di telinga sang suami. "Nggak apa-apa, Bee, kita 'kan nggak ngapa-apain," balas Haidar sembari terkekeh, "Pelukanmu nyaman sekali." Haidar semakin erat mendekap lengan wanita yang memeluknya sembari duduk bersandar pada sandaran tempat tidur. Andin pun berkali-kali menciumi puncak kepala suaminya. "Boo, kamu istirahat ya, biar cepat sembuh!" "T
Terakhir Diperbarui : 2021-07-12 Baca selengkapnya