Kepala yang masih terasa pusing, dipaksakan Anna untuk membuka matanya. Perlahan tapi pasti, ia mulai melihat isi ruangan tempatnya berada. Apa yang ditangkap oleh matanya, tidak lagi asing. Tempat ia membuka mata, sangat tidak asing dengan desain interior mewah berwarna abu-abu. Di hadapannya tepat sebuah televisi ukuran besar, serta pengharum ruangan yang cukup besar terdapat di sana. Anna mencari keberadaan Elang, tetapi tidak menemukan pria itu. Pakaian yang dipakainnya, pun terganti. “Sial! Kenapa pria itu selalu membawaku ke tempatnya. Padahal rumahku, di lantai bawah,” gerutu Anna sambil menyibak selimut. “Dan juga, kenapa mengganti pakaianku, awas kalau dia yang menggantinya,” umpat Anna kesal. Tangannya memijat tengkuk leher yang terasa tegang. “Berapa botol yang aku minum semalam, sampai aku mabuk lagi, sih,” umpat Anna pada dirinya sendiri. Walaupun ia tahu, jika ia tidak tahan mabuk, tetapi tetap saja meminum begitu banyak alkohol, dan sialnya, dia tidak ingat apa y
Terakhir Diperbarui : 2022-06-22 Baca selengkapnya