Aku terbangun saat mendengar alarm yang setiap pagi aku stel di hp ku,
Ku ambil hp ku lalu kumatikan Alaram ku, Kulihat sudah jam setengah lima akupun bergegas bagun Kulihat Mas Rendi masih tertidur lalu kubangunkan, "Mas bangun shalat yuk kemarin subuh Mas tidak ada shalat soalnya", kataku pada Mas Rendi "Iya..iya bawel banget sih kamu ganggu tidurku saja! Walaupun Mas Rendi berbicara ketus tetapi dia tetap pergi ke kamar mandi untuk mengambil wuduh akupun mengikutinya setelah itu kami pun shalat bersama, Selesai shalat kurapikan semua tempat shalat yang kami gunakan tadi dan Mas Rendi melanjutkan tidurnya kembali setelah membereskan tempat shalat kami tadi kulankahkan kaki ku untuk bersih-bersih rumah dan pekarangan rumah, Saat aku keluar dari kamar kuliat rumah tampak masih sepi, "Hhhh rupanya Ibu sama mbak Laila masih tidur belum bagun juga, yaudah deh aku bersih-bersih dulu saja habis itu aku mau belanja untuk sarapan yang akan ku masak nanti", Setelah siap bersih-bersih aku pun kedapur ku cuci tanganku lalu aku masuk ke kamar ku ambil uang simpanan ku seratus ribu untuk masak sarapan pagi kami, Kulangkahakan kaki ku ke warung Bu Tati karena di warung Bu Tati sangat lengkap, "Eehh neng Reva mau belanja apa pagi-pagi neng", kata Bu Tati "Iya bu saya mau ambil ayam sekilo, kentang lima biji,wortel tiga biji dan juga bumbu sop ya bu", kataku pada Bu Tati "Baik neng bentar ya ibu siapkan dulu belanjaan nya", kata Bu Tati "Baik bu", jawabku "Ini neng belanjaan nya, neng Reva mau masak sop ayam ya neng",sahut Bu Tati "Iya bu pagi ini saya rencananya mau masak sop", yaudah berapa semuanya bu "65 ribu aja neng Reva", jawab Bu Tati Akupun menyerahkan uang seratus ribu kepada Bu Tati, "Ini neng kembalikan nya 35 ribu lagi ya neng", Bu Tati menyerahkan uang kembalianku. "Makasih ya Buu Tati" kataku untuk Permisi untuk pulang. "Iya sama-sama neng", jawab Bu Tati Sampai rumah kubawa belanjaanku ke dapur lalu aku pun mengeksekusi ayam tadi menjadi lima belas potong, Kenapa aku memotongnya menjadi lima belas bagian karena aku tahu nanti siang ibu dan mbak laila pasti pergi untuk shoping dan pastinya mereka akan makan siang di mall juga, Ku racik bumbu yang akan ku gunakan untuk membuat sop ayam, ku kupas kentang dan wortel yang kubeli tadi sebelum itu ayam yang sudah ku potong-potong tadi aku rebus terlebih dahulu ku tunggu sampai mendidih airnya, sebelum air rebusan ayam itu mendidih ku tumis bumbu yang sudah kuhaluslan tadi Kulihat air rebusan ayam sudah mendidih kumasukan wortel dan kentang yang sudah ku potong tadi lalu tidak lupa dengan bumbu sop yang sudah ku tumis tadi , "hmm wanginya sop ayam ini" setelah sop itu masak ku tata rapi di meja makan, Lalu aku pergi ke kamar untuk membagunkan Mas Rendi bekerja, "Mas bangun udah jam enam pagi. mas harus berangkat bekerja", kataku pada Mas Rendi "Iya ini aku udah bangun", jawab Mas Rendi Lalu beranjak ke kamar mandi Akupun keluar dari kamar menuju meja makan aku akan menyiapkan piring dan minum untuk kami sarapan setelah sudah tertata rapi kuliaht Mas Rendi keluar dari kamar lalu duduk di meja makan begitu juga dengan ibu dan adik iparku, "Loh ini apa ini kamu bisa membeli ayam kenapa kamu bilang semalam untuk makan malam kamu bilang tidak ada uang untuk belik daging reva!? Bentak Ibu Mertua ku "Iya bu aku membeli ini semua menggunakan uang tabungan ku", jawab ku "Tabungan dari mana kamu?, sementara kan kamu tidak bekerja? Kata Mas Rendi "Kamu ingat mas sebelum aku menikah sama kamu aku itu dulu bekerja di butik", jawabku "Nah harusnya begitu, kamu harus ikut kontribusi untuk keperluan rumah ini jagan hanya uang anakku saja yang kamu habiskan"! Kata Ibu Mertuaku degan ketus "Tapi Bu, uang tabunganku tinggal sedikit lagi Bu, selama ini untuk memenuhi kekurangan uang belanja yang Mas Rendi kasih pakai uang ku bu, uang tabunganku" seharusnya Ibu tau bawah aku itu tanggungan Mas Rendi bu", jawab ku "Hee jawab aja kamu kalau di bilangin! bentak Ibu "Kamu itu jagan enaknya aja tinggal di sini tampa keluar biaya sedikit pun, dan kamu jagan seenaknya aja habisin uang anakku!! Bentak!! Ibu Mertuaku lagi Kulihat Mas Rendi sikapnya biasa aja saat ibu membentak ku, sakit,perih hati dan kecewa yang kurasakan saat ini melihat suamiku diam saja, Selesai makan kubersihkan meja makan dan ku cuci piring-piring kotor bekas kami makan sementara mbak laila sama sekali tidak mau membantuku, Setelah selesai mencuci piring dan dapur bersih, aku hendak mau pergi masuk ke kamar, kulewati ruang tamu Kulihat ibu dan mbak laila sedang asyik menonton ku lewati mereka lalu tiba-tiba, "Hee babu apa kau sudah menyetrika pakaian semua orang yang ada di rumah ini? Tanya mbak laila "Sudah mbak", jawabku "Yaudah sana-sana males banget lihat wajamu disini ennek liatnya! Kulihat ibu mertuaku senyum-senyum melihat ku di hina mbak laila "Hee tunggu dulu Ibu belum selesai bicara sama kamu! kata Ibu menghentikan langkahku menuju kamar "Ya ada apa bu? Jawabku "Besok pagi jagan lupa masak sarapan dengan lauk dagin, cumi dan udang! Kata mertua ku "Apa bu daging, cumi dan udang? Tanya ku pada Ibu "Iya apa kamu masih kurang dengar? tanya Ibu "Tidak bu aku mendengar apa kata ibu barusan, jawab ku "lalu kenapa kamu masih bertanya", jawab ketus ibu mertuaku "Yasudah baiklah besok pagi aku akan masak apa yang ibu katakan", jawabku "kuliahat Ibu dan mbak laila tersenyum tapi tiba-tiba senyum itu sirna seketiak saat aku menadahkan tangan ku ke Ibu "Apa ? Kata Ibu bingung "Loh kata Ibu tadi mau masak daging,cumi sama udang lalu uangnya mana bu? Tanya ku pada Ibu "Iisss ya pakai uang kamu lah", kata mbak laila "tapi mbak aku.... "Sudah-sudah tidak ada tapi-tapian pokoknya besok pakai uang kamu saja kamu itu jagan pelit-pelit reva!! Bentak Ibu padaku "Baiklah bu, kata ku pada Ibu "Lihat saja bu besok aku akan memberikan ibu kejutan", kata ku dalam hati sambil tersenyum simpul "yasudah pergi sana!, usir mertuaku Akupun masuk kedalaman kamar, Saat aku masuk Kulihat Mas Rendi sedang memegang hp sambil senyum-senyum sendiri, Mas Rendi sadar ku perhatikan, "Ngapain kamu lihat-lihat!? tanya sinis Mas Rendi pada ku "Kamu sedang bertukar pesan dengan siapa mas? Kataku pada Mas Rendi "Ck..bukan urusan mu! Jawab mas rendi ketus sambil membalas pesan ntah dengan siapa Tiba-tiba mas rendi beranjak dari tempat tidur, sepertinya dia mau pergi, "Mas mau kemana ini udah malam? Tanyaku "Apa sih bawel banget jadi orang, sukak sukak ku mau pergi kemana bukan urusan mu!! Bentak mas rendi "Astagfirullah..." "Mas aku tuh bertanya baik-baik kenapa kamu jawabnya dengan bentakan, salahku apa mas sehingga kamu membentak ku? kata ku pada Rendi "Sudahlah malas aku berdebat dengan mu", kata Mas Rendi Dan dia pun pergi keluar dari kamar Saat keluar kamar Ibu melihat Rendi akan pergi, "Rendi kamu mau kemana nak? Tanya Ibu " Rendi mau keluar bentar Bu",, jawab mas rendi "Owh yasudah kamu hati-hati ya" pesan Ibu "Dengan siapa ya Mas Rendi bertukar pesan? dan dia mau pergi ke mana malam-malam begini atau jagan-jagan Mas Rendi selingkuh lagi, tidak ini tidak bisa di biarkan aku akan cari tahu sendiri, jika Mas Rendi ketahun selingkuh olehku aku tidak akan segan-segan tidak mengikuti ataupun mendengar perintah semua orang di rumah ini termasuk Ibu Mertuaku, sudah cukup selama ini aku iya in kemauan mereka, aku akan cari tahu sendiri dengan siapa Mas Rendi selingkuh", kata ku dalam hati, "Aahh sudahlah aku mau tidur dulu rasanya badanku pegal-pegal semua karena semua pekerjaan rumah aku yang mengerjakan sendiri", kata ku Akupun naik ketempat tidur kurebahkan badan ku "aahh nyaman sekali" tak lama kemudian aku pun terlelap dalam mimpi, Alaram ku berbunyi dan akupun segera bangun Kulihat sudah jam setengah lima, kurenggangkan badanku setelah itu Kulihat di sampingku mas rendi masih tertidur lelap, aku tidak tau semalam dia pulang jaman berapa, Kubangunkan Mas Rendi untuk shalat bersama "Mas bangun mas shalat yuk ini udah subuh, kubangukan Mas Rendi dengan lembut "Jagan ganggu aku tidur aku masih ngantuk! Jawab Mas Rendi dengan sedikit membentakku Akhirnya aku pun shalat sendiri tampa mas rendi, setelah shalat kurapikan mukena ku setelah itu aku pun membersihkan rumah dan pekarangan rumah setelah itu aku masak untuk sarapan pagi kami tapi sebelum itu aku mau pergi dulu berbelanja ke warung Bu Tati, "Eehh neng Reva mau belanja ya? sambut bu siti "Iya bu", jawabku "Mau belanja apa neng?" tanya Bu Tuti "Hmm bu tati Aku mau beli telur lima biji tahu tempe sepuluh ribu dan ikan asin lima belas ribu ya bu? Tanyaku pada bu Tati Aku senang belanja di warung bu Tati selain lengkap di kantong juga ramah " Ini neng semuanya lima puluh ribu neng" kata Bu Tati Akupun menyerahkan uang dua ratus ribu kepada bu siti "Kembalinya lima puluh ribu lagi ya neng nih kembaliannya neng, Bu Tati pun menyerahkan kembalian itu pada ku "Terima kasih ya bu" kataku pada Bu Tati Selesai belaja aku pun pulang kerumah dan menuju ke dapur aku akan masak telur balado, ikan asin goreng kering dan tahu goreng setelah itu aku akan membuat tempe mendoan dan juga sambel terasi, tak terasa sudah jam enam semua masakan sudah siap, kuhidangkan di meja makan, "Hmm aku mau lihat bagaimana reaksi Ibu saat melihat apa yang ku masak pagi ini" kata ku sambil tertawa Aku pun bergegas ke kamar untuk membangunkan mas rendi, "Mas bangun yuk sudah jam enam lewat sepuluh", kataku pada Mas Iendi Taklama kemudian Mas Rendi bangun dan berlalu ke kamar mandi, dan aku pergi menuju meja makan ku tata piring yang akan kami pakai untuk makan "Hiks..hikss mama...." tangis Devano Kudengar Devano menangis kencang tetapi mbak laila tidak sedikit pun keluar dari kamar untuk menghampiri Devano yang sedang menangis, aku pun berlari ke kamar Devano ku lihat dia sudah bangun dan mencari mamanya tapi mamanya sama sekali tidak ada peduli terhadap devano, Kuambil Devano dari tempat tidurnya setelah itu kumandikan dia setelah selesai mandi ku gendong dia menuju meja makan ku lihat di sana sudah ada mas rendi,ibu dan juga mbak laila, Kuletakan devano di sampingku di tempat duduk khusus untuk anak kecil agar tidak jatuh, Ku ambil nasi ku dan nasi Devano aku makan sekalian juga menyuapi Devano makan, Saat kami lagi makan ku lihat ibu dan laila keluar dari kamar menuju meja makan, ku hitung dalam hati satu,dua, tiiiiigggaaaa yak mari kita dengar apa kata ibu terhadap masakan ku ini. "Loh... reva kenapa makanan nya menjadi makanan kampung, semalam kan Ibu udah bilang untuk masak daging,cumi dan udang Reva..!! Kata ibu degan suara keras "Aku dan Mas Rendi terkejut degan suara Ibu yang keras. "Ibu apa apaan sih bu tidak lihat aku lagi makan" kata MasRendi degan tatapan tajam "Ini salah istri kamu rendi semalam ibu udah pesan untuk masak daging cumi dan udang ini malah masak kampungan seperti ini!". Kata ibu lagi degan suara keras "Maaf bu untuk masak yang Ibu pesan semalam uang nya tidak cukup bu" kata ku degan wajah menunduk "Halahh itu hanya alasan kamu saja!", kata ibu pada ku "Cukup bu, kalau ibu tidak mau makan ini, yasudah tidak usah ibu makan, dek mas berangkat dulu", pamit Mas Rendi pada ku "Iya mas kamu hati-hati ya",kata ku pada Mas Rendi, sebelum Mas Rendi pergi aku sempat bertanya padanya. "Mas hari ini gajian kan? Tanya ku pada Mas Rendi Mereka ber tiga serempak melihatku, ibu dan mbak laila menatapku dengan sinis "Iya emangnya kenapa? Tanya Mas Rendi "Mas boleh ngak uang belanja di tambahin menjadi dua juta? "Apa dua juta katamu!! Bentak ibu mertuaku "Iya bu soalnya tabungan ku sudah bais untuk membiayai kita ber lima di rumah ini bu", jawab ku pada Ibu "Pokoknya tidak bisa, uang belanja tetap satu juta tidak ada bantahan!! Teriak ibu padaku "Mas, aku mohon mas tambahin ya uang belanja ku, aku memohon pada Mas Rendi Maas Rendi diam saja tidak menagapi ucapanku "Hee babu kalau Rendi tidak mau jagan di paksa dong! Kata mbak laila dengan sura yg keras "Hee menantu sialan kamu itu belum ada tanggungan jadi uang satu juta itu udah cukup buat keperluan rumah! Bentak ibu "Iya bener itu, atau jagan-jagan kamu mandul ya? Sementara kamu sama rendi udah lama menikah "Astagfirullah.. "Mbak jaga omongan mu aku bukan mandul tapi aku sama Mas Rendi sudah sepakat untuk menunda kehamilan ku mbak", sakit dan perih yang kurasakan dengan omonganmbak laila "Sudah cukup bentak Mas Rendi dengan suara mengelegar Kami semua terkejut dengan suara Mas Rendi termasuk Devano yang akhirnya menangis, "Cup..cup.. jagan menagis sayang Om Rendi tidak marah sama Devano ku tenang kan Devano, Setelah itu akhirnya dia pun tenang Mas Rendi kembali berbicara " yasudah nanti mas tambahin jadi dua juta", kata Mas Rendi "Akupun tersenyum terima kasih mas", kataku pada Mas Mendi Kulihat ibu san mbak laila menatap ku dengan tidak suka "Yaudah aku berangkat kerja dulu bu", pamit Mas Rendi pada ibu Kuantar Mas Rendi sampai depan rumah lalu ku salim tangannya, Tiba-tiba mas rendi mengecup keningku aku kaget degan perlakuan mas rendi hari ini "Mas pergi dulu ya dek kamu baik-baik di rumah" dia berkata sambil tersenyum "Iya Mas, mas hati-hati ya, kata ku pada Mas Rendi Setelah Mas Rendi berangkat kerja Kulihat Devano sudah tertidur di dalam ngendonganku, Akupun berlalu ke kamar kulewati ibu dan mbak laila saat aku lewat mereka kaget dan terdiam sempat aku mendengar mereka membicarakan sesuatu tapi sudahlah nanti saja aku ngupingnya aku letakan dulu devano kekamarnya, Setelah ku ledakan devano aku bergegas keluar dari kamar devano dan berjalan pelan-pelan aku penasaran mereka membicarakan apa di meja makan Setelah sampai aku bersembunyi di balik tembok dekat meja makan dan ku dengar mereka sedang membicarakan Mas Rendi dan temen arisan mbak laila "Mah bagaimana Mas rendi kita jodohin saja sama temenku? Kata mbak laila "Temen yang mana? tanya ibu "Itu temen arisanku bu dia masih gadis cantik dan kaya lagi ma, bukan kayak si reva udah lusuh dan miskin penampilannya saja kampung banget bu", kata Laila "Mana coba kamu tunjukkan fotonya sama ibu" kata Ibu bersemangat Lalu mbak laila menunjukan foto temenya itu pada ibu, "Ini bu nama nya namira cantikan bu?, kata mbak laila pada ibu " Iya cantik ini baru namanya menantu idaman bukan kayak si Reva menantu kampungan, kata ibu dengan tidak suka, Tiba-tiba ada notif masuk ke rekening ibu dan mbak laila pertanda ada transferan masuk Ya siapa lagi kalau bukan Mas Rendi yang transef uang bulanan ibu dan mbak laila Walaupun mbak laila sudah menikah tetapi dia tetap meninta jatah uang jajanya pada mas rendi "Bu apakah sudah masuk? kata mbak laila "Sudah waah... bisa shoping nih kita, kata ibu pada mbak laila "Yuk bu kita siap-siap, ajak mbak laila ke ibu "yuk, nanti kita makan siang di mall aja ya sekalian tuh ajakin namira ntar Ibu kabari Rendi biar datang juga ke mall sekalian mereka kenalan, kataibu pada mbak laila "Oke bu ini aku kabari namira dulu bu", jawab Laila [laila : "hallo.. namira" ] [namira : "iya hallo mbak, apa kabar mbak"] [laila : "kabar mbak baik nam, kamu apa kabar?"] [namira] : "kabarku baik mbak, oh iya ada apa mbak nelfon aku?"] Kata namira [laila] : "ngak ini ibu ngajakin ketemuan di mall sekalian kenalin kamu ke abang nya mbak"] [Namira] : "owh boleh mbak jam berapa mbak?"] [Laila] : "kamu siap-siap aja bentar lagi kami otw ke mall"] [Namira] : "oke mbak ntar kalau udah sampai maal aku kabari"] [Laila] : "okey, yaudah mbak matiin ya" [Namira] : "okey mbak" Tut..tut... pertanda telfon sudah berakhir "Bagaimana La? Tanya ibu "Namira mau bu, yuk kita siap-siap habis itu kita berangkat, ajak mbak laila pada ibu Kulihat di meja makan sudah tidak ada ibu dan Laila lagi, Ku lanjutkan langkah ku ke meja makan seperti biasa setelah selesai makan ibu dan mbak laila tidak pernah membersihkan meja makan apa lagi mencuci piring bekas mereka makan, Aku termenung dan Aku berdoa semoga Mas Rendi tidak kepincut dengan pelakor, "Ya allah selamatkan lah rumah tangga ku dengan Mas Rendi", doaku pada Allah Saat aku sedang mencuci piring Kulihat ibu dan mbak laila keluar dari kamar dengan stelan yang rapi, "Hee babu tolong jagain anakku ya", kata mbak laila pada ku "Dan jagan lupa juga untuk masak makan malam!", kata Ibu Mertua ku dengan sedikit membentakku "Iya mbak, iya bu", jawab ku pada mereka Setelah mengatakan itu mereka pun pergi.Setelah kepergian Ibu dan mbak laila ke mall, kulangkahkan kaki ku menuju kamar ku ambil handuk lalu aku pun mandi, Tiba-tiba aku teringat dengan perkataan mbak laila dan ibu, "Yaa aku ngak boleh kalah dari mereka lihat saja aku akan mempertahankan rumah tanggaku dengan Mas Rendi" kata ku dengan tepat Selesai mandi ku buka laptopku aku ingin melihat pemasukan dari butik ku, Ya aku mempunyai butik yang terkenal di kalangan elit, aku sudah mendirikan sepuluh cabang butik, Semuanya aku sembunyikan dari Mas Rendi dan juga keluarga Mas Rendi makanya selama ini mereka menganggapku kampungan karena yang mereka tahu aku datang ke Jakarta untuk merantau dan mereka juga tidak mengetahui ladang sawit dan sawah ku yang ada di desaku. ya ladang dan sawah itu peninggalan warisan dari bapak dan ibu kandungku, ibu dan bapak sudah lama meninggal sejak aku tamat kuliah, Dulu aku kuliah di Amerika dengan beasiswa yang kuraih, aku mengambil jurusan manajemen perkantoran, aku menempuh kuliah s
Di tempat tidur Reva sedang menemani Devano tidur, iya bingung mau ngapain sehingga iya lari ke aplikasi berwarna hijau itu, Saat membuka aplikasi berlogo bulat hijau itu. Iya tidak sengaja melihat status mbak laila, Degg.. "Apa ini, sakit dan perih yang kurasakan melihat kenyataan ini, batin Reva "Hmm...coba aku tanyakan pada mas rendi" "Kalau iya mengatakan yang sebenarnya aku tidak akan marah dan aku akan minta penjelasan nanti saat mas rendi sudah pulang, Hp rendi berdering, iya melihat siapa yang menelfonya ternyata yang menelefonya adalah istrinya, Rendi beranjak dari tempat duduk nya iya akan menjawab telfon dari Reva jauh dari hadapan ibu dan mbak laila. "Hallo Mas, kamu sedang dimana sekarang? Tanya Reva "Hallo dek, mas sedang makan siang dengan ibu dan mbak laial" jawab Mas Rendi "Ada apa itu dek? Tanya Mas Rendi pada Reva "Tidak ada apa-apa Mas aku hanya menanyakan keberadaan kamu saja Mas" jawab ku "Apa Mas makan hanya bersama Ibu dan mbak laila? Tanya ku
Di terasa rumah aku dan mas rendi menunggu kedatangan mas Bima dan mbak ayu, Kulihat ada sebuah mobil memasuki pekarangan rumah ya, itu mas Bima dan mbak ayu, aku dan mas rendi pun menyambut kedatangan mereka. "Assalamualaikum...,"salam mas Bima "Waalaikumsalam....," jawab kami serempak dengan mas rendi "Apa kabar mas dan mbak ayu dan mas bima ?" Tanya rendi "Alhamdulillah kabar kami baik ren, kamu apa kabarnya? Tanya mas Bima "Alhamdulillah, baik juga mas," jawab mas rendi Mas Bima dan mbak ayu pun menyalami mas rendi dan aku,hanya mas bima yang bersalam deganku dan hanya mas bima juga yang ramah padaku sementara mbak ayu menatapku dengan sinis Dan tidak suka. "Mari masuk mas" kata ku pada mas bima Ku ajak mereka masuk kedalam rumah, Saat kami masuk ke rumah ibu dan mbak laila keluar dari kamar, "Loh Bima kapan kamu datang nya nak?" Tanya bu marni pada anak pertamanya "Barusan sampai bu", jawab mas Bima Wahh menantu ibu juga ikut, dengan senyum yang sangat manis ibu meng
(Pov Reva)Nama ku Reva Anita Hermawan, aku anak tunggal satu-satunya dari bapak Ibrahim hermawan dan ibu yasmin kami dari keluarga yang terbilang sukses.Dari kecil ibu dan bapak sayang menyayangiku hingga aku dewasa apa pun yang aku inginkan selalu terpenuhi akan tetapi itu semua tidak membuatku manja karena bapak dan ibu mendidikku sangat kerasAyah memiliki satu adik perempuan yang bernama bude nisa. Bude nisa udah lama menikah tetapi belum di karunikan anak. Setelah aku cari tahu ke ibu kenapa bude belum mempunyai anak ternyata bude nisa dan pakde Anto pernah mengalami kecelakaan dimana saat itu bude nisa sedang mengandung anak pertama.Akibat dari kecelakaan itu bude nisa keguguran dan dokter memvonis bahwa rahim buat nisa harus di angkat. Dengan berat hati akhirnya pakde anti menyetujui pengangkatan rahim bude anisa.Dan pada saat itu aku masih berumur sepuluh tahun.Saat aku tamat SMA aku iseng-iseng mendaftar di sebuah universitas luar negeri Yang ternyata aku lolos seleksi
(Pov Rendi) Nama ku rendi, Aku anak ke dua dari 3 bersaudara aku anak dari bapak hartono diningrat dan ibu marni. Dari kecil aku dan mas bima di didik keras oleh bapakku tentang agama dari kami usia 12 tahun hingga kami beranjak dewasa. Kami terbilang keluarga yang cukup mampu. Dulu bapak bekerja sebagai PNS di kecamatan dari hasil kerja bapak kami bisa membeli kebun yang cukup luas. Jadi kalau suatu saat bapak pensiun, bapak dan ibu bisa membiayai kami dari hasil kebun. Bapak orgnya baik dan tidak sombong dengan masyarakat sekampung dari situlah bapak di hormati oleh orang sekampung kami tetapi sangat berbeda dengan ibu, ibu termaksuk orang yang gila akan kehormatan sehingga orang se kampung menyayangkan kenapa bapak bisa menikahi orang seperti ibu. Suatu hari saat aku dan mas bima kakak laki-laki ku anak pertama dari ayah dan ibu sedang menonton tv di ruang tengah dan ibu berada di kamar karena menjaga adik kami satu-satunya perempuan yang saat ini masih berusia 2 tahun saat it
Saat kami berkumpul di ruang tamu hp ibu berdering yang tak lain adalah adik nya ibu yaitu tante Ratna bibinya mas rendi.Tante ratna itu seorang janda yang di tinggalkan suaminya menikah lagi degan gadis desa yang ada di kampung ibunya paman toni karena paman toni yang tidak sanggup dengan kelakuan tante ratna.Ya, tante ratna dan ibu mertuaku kelakuannya sebelas dua belas yang suka pamer kesana kesini dan gila akan kehormatan maka dari itu paman toni menjatuhkan talak tiga kepada tante ratna."Hallo ratna ada apa kamu menelfon ku? Tanya ibu"hallo kak ini loh aku mau kasih tau sekaligus mau mengundang kalian untuk datang ke acara Pertunangan putriku ponakan mu Naila" jawab tante ratna"Owh iya rat, kapan itu acaranya? Jawab ibu lagi"Sabtu ini acaranya mbak kan kebetulan juga di situ perusahaan kan libur mbak jadi kalian semua bisa datang" jawab tante ratna kepada ibu"Iya bener kamu rat, nanti kami semua datang deh kamu tenang aja" jawab ibu"Yasudah kalau begitu aku tutup dulu ya
Di pagi hari semua orang rumah pada sibuk degan riasan masing-masing."Reva kamu ngak usah ikut ya, kamu di rumah saja kalau kamu ikut nanti kamu malu maluin kami..!!, ucap ibu pada revaTiba-tiba rendi keluar dari kamar dan menghampiri ibu dan aku."Apa ibu bilang istriku ngak boleh ikut? Istriku malu maluin?, tanya rendi degan tatapan tajamHhh...anu...itu ren nanti istri kamu kecapean ren", jawab ibu dengan gagap"Baiklah bu jika istriku ngak boleh ikut. aku juga tidak akan ikut yok dek kita kekamar aja hari libur bengini lebih baik kamu temenin mas tidur. Ajak mas rendi sambil senyum-senyum"Tidak rendi"!! Kamu harus ikut", teriak ibu pada rendi"Tidak bu, kalau ibu mau aku ikut istriku juga harus ikut...!!, kata rendi degan berteriak dari dalam kamar" Bu bagaimana ini kalau reva ikut nanti namira bagaimana bu? Tanya laila pada bu marni"Jadi, mau bagaimana lagi laila, ibu juga bingung harus bagaimana", jawab ibu dengan kesal"Hmmm bu aku punya ide", kata laila pada ibu"Ide apa
Di perjalanan ku lihat mas rendi sedang melamun aku kasihan melihatnya sebaiknya aku tanya mas rendi Kami hendak pergi ke mana."Mas, kita mau pergi ke mana? Tanya ku pada mas rendi"Dek, sementara ini kita ngontrak dulu ya, nanti kalau uang tabungan mas sudah terkumpul baru kita beli rumah ya", kata mas redi pada kuSaat ini aku bingung apa sebaiknya aku kasih tau aja ya sama mas rendi sebenarnya aku ini siapa hmmmmm... tidak tidak nanti saja tunggu satu bulan lagi aja kan pabrik aku satu bulan lagi baru siap produksi,Yap sebenarnya dari beberapa bulan yang lalu aku sudah membeli tanah untuk tempat aku membangun pabrik minyak kelapa sawit tinggal nunggu satu bulan lagi baru bisa berproduksi kemungkinan aku di situ aku akan memberitahukan pada mas rendi"Dekkk... kamu dengarkan apa yang mas katakan", panggil mas rendi pada ku"Hmm iya mas aku dengar, kita mau cari kontrakan di mana mas? Tanyaku pada mas rendi"Sebaiknya kita cari kontrakan dekat degan tempat kerja mas aja dulu dek, b
Pagi harinya reva terbagun akibat mual yang membuat rendi terbagun dari tidurnya di hampirinya reva yang berada di kamar mandi dan mengusap-usap punggung reva aga lebih enakan setelah di rasa sudah enakan akhirnya rendi memapah reva ke tempat tidur dan membaringkannya dan tiba-tiba reva memeluk suaminya dan berkata"Mas sebaiknya mas di rumah aja ya tidak usah berangkat bekerja soalnya aku nyaman seperti ini mual ku hilang setelah menghirup wangi tubuhmu" kata reva degan mata memohon melihat istrinya seperti itu rendi tak mampu menolak nya"Yaudah mas ke bawah dulu mau bilang ke om supaya mas libur hari ini" jawab rendi dan di anggukin oleh reva"Jagan lama ya mas" teriak reva saat rendi keluar dari kamar menuju meja makan dan menghampiri om dodi yang sedang sarapan"Pagi om"sapa rendi"Pagi juga ren, reva mana ren? Tanay om dodi"Di kamar om tadi habis mual-mual jadi bawaan nya lemas, oh iya om rendi hari ini izin cuti ya om soalnya reva merengek minta di temenin" kata rendi"Yaudah
Pagi tu aku bagun dan berjala ke dapur untuk memasak akan tetapi ku lihat tante alma,bibi nisa dan bu surti sedang memasak sarapan pagi, semenjak aku hamil mereka semua melarang ku untuk melakukan aktifitas seperti biasanya,aku hanya di suruh duduk saja sama mereka yang membuatku bosanPikirku dari pada bosan mending aku melihat pemasukan butik ku saja kata ku dalam hati dan berjalan ke arah kamar untuk mengambil laptopku setelah dapat aku pun membangunkan mas rendi dan berjalan kembali ke dapur, kedudukan bokong ku di kursi meja makan sembari memeriksa penghasilan butiku, karena hari ini hati libur jadi kami bangun agak saingan"Waahh wangi banget, tante masak apa nih? Tanya ku"Ini masak rendang daging buat kita semua, kamu lupa ya semalam kamu bilang pingin makan rendang daging" jawab tante almaYa, malam itu saat kami berkumpul tak sengaja aku melihat di toktok ada artis toktok sedang kuliner nasi padang rendang melihat itu aku meminta tante alma membuatkan rendang untuk ku karena
Pagi itu entah kenapa aku merasa tidak enak badan sehingga membuatku merasa males untuk memasak untung ada bu surti jadi aku tidak takut lagi mas rendi tidak sarapan untungnya juga tadi aku sudah membangunkan mas rendi tapi tiba-tiba aku ingin muntah dan berlari ke arah kamar mandi"Hueekk....hueek" aku muntah tapi tidak ada yang keluar, hanya cairan benig yang keluar sehingga membuat aku merasa lemas dan pusing, mas rendi panik dan menghampiriku"Dek kamu kenapa? Tanya rendi"Aku tidak tau mas tiba-tiba kepala ku pusing dan rasanya aku mual banget" jawab reva"Kamu tunggu sebentar ya dek mas minta tolong sama ibu dulu biar di buatin teh hangat" kata rendi panik"Iya mas" jawab reva lemah sembari membayangkan tubuh nya di tempat tidurRendi berlari kebawah untuk meminta ibu membuatkan teh hangat rendi takut reva kecapean sampai di dapur rendi memanggil ibu surti"Ibuu tolong ibu buatin reva teh hangat ya bu" kata rendi"Reva kenapa ren? Tanya bu surti"Reva lagi tidak enak badan bu di
Pagi itu namira terbagun dari tidurnya karena merasa kelaparan dia bangun dan melihat jam sembilan pagi, di ambilnya hp nya lalu membuka aplikasi pesan makanan, sembari menunggu pesanannya namira mandi terlebih dahulu setelah mandi iya pun keluar dari kamar menuju sofa yang ada di ruang tamu dan dia tak menyadari dari beberapa minggu ini ada orang yang mengikutinya itu adalah orang suruhan istri dari sugar dedy nya namira yaitu om seno"Hallo bu, dia sekarang berada di rumah ibu bisa ke sini sekarang", kata bodyguard bu nilam"Ok, kamu pantau dia dulu aku akan memberi pelajaran pada mas seno terlebi dahulu dan jagan sampai dia pergi kekuar dari rumah itu, aku akan mengambil apa yang telah di berikan suami ku" jawab bu nilam dan memberi perintah pada bodyguard nya"dasar suami mata keranjang sok kaya padahal semua kekayan nya itu dari ku, lihat saja mas akan aku tendang kamu dari rumah ku" gumam nilam sendiri"Seno..!! Teriak nilam"Ada apa sih mah teriak-teriak" jawab seno sambil berl
Sebelum tidur aku tidak lupa untuk menyalakan alarm hp ku agar kami tidak bangun kesianganAlarm berbunyi menunjukan angka 04:30 menit aku bangun lalu kumatikan Alarm ku yang berbunyi tadi, kubangunkan mas rendi untuk mengambil wuduh terlebih dahulu kami menjalankan shalat kemungkinan ibu juga sudah bangun, ku susul mas rendi mengambil wuduh setelah itu kami shalat bersama.Setelah itu aku bergegas berkemas baju-baju yang akan kami pakai di puncak nanti begitu juga degan ibu tadi aku sudah turun ke bawah untuk melihat ibu apakah sudah bersiap-siap.Kami berangkat Jam lima pagi dari rumah menuju ke rumah mas bima hari ini kami membawa mobil alphard terbaru yang baru ku beli sebulan yang lalu hari ini aku tak membiarkan mas redni membawa nya jadi aku pun menyuruh supir untuk membawa kami ke puncak.Karena masih jam lima pagi mobil yang kami pakai berjalan begitu mulus tampa terkena macet menuju rumah mbak ayu sebelum itu terlebih dahulu ku hubungi mbak ayu apakah mereka sudah bersiap-s
Pagi ini kami semua pada kesiangan tapi untungnya mas rendi sedang cuti jadi tidak apa-apaKu lihat jam menunjukan di angka sepuluh pagi, sebenarnya subuh tadi kami sudah bangun untuk melaksanakan kewajiban kami sebagai agama muslim yaitu shalatKu hambil handuk lalu aku masuk ke kamar mandi untuk mandi saat aku keluar dari kamar mandi Kulihat mas rendi masih tidur nyenyak kulankahkan kaki ku untuk membangunkan nya"Mas bangun mas mandi mas kita hari ini makan di luar saja sekalian kita belanja yang tertunda kemari", kata ku sambil membangunkan mas rendiRendi pun bangun dan berkata:"Oh iya kemarin kita tidak jadi belanja baju ya dik", jawab rendi"Iya mas makanya itu sebaiknya sekarang aja mumpung mas juga lagi cuti", kata ku pada mas rendi"Yaudah mas mandi dulu trus kamu bagunkan ibu suruh siap-siap dek", kata mas rendi pada kuKulangkahkan kaki ku menuju kamar ibuTok..tok..tok..."Bu apakah ibu sudah bangun? Teriak reva dari luar kamar"Ceklek, ada apa nak ibu dari tadi sudah ba
Malam itu setelah kami makan malam, di dalam kamar kulihat mas rendi duduk termenung, sungguh kasihan dia harus menerima kenyataan siapa dia sebenarnya, kulangkahkan kaki ku ke ruang tamu kalau bisa aku akan menelfon om dodi untuk meminta agar mas rendi di beri cuti satu minggu aku berencana akan mengajaknya meninjau perusahaan yang akan aku kembangkan mengingat sebentar lagi akan mulai beroperasi dan setelah itu kami akan ke panti asuhan tempat di mana mas rendi di adopsiTut...tut...tut...Tak lama om dodi pun menjawab telfonku,"Halo assalamualaikum reva" jawab om dodi"Hallo om, apakah om sedang sibuk? Jawab ku"Tidak nak, apa ada yang bisa om bantu? Tanya om dodi pada kulalu kuceritakan semua pada om dodi degan perdebatan kami tadi saat di dalam butik mall dan om dodi pun terkejut mendegar kenyataan rendi"jadi Begini om jadi besok itu aku akan mengajak mas rendi untuk meninjau perusahaan yang sebentar lagi akan beroperasi setelah itu kami akan ke panti asuhan, jadi reva mau min
Di pagi hari yang cerah tak biasanya reva bagun kesiagan tetapi itu tidak apa-apa karena hari ini rendi libur seperti biasa setiap sabtu kantor tempat rendi bekerja libur.Akibat pergumulan semalam hingga jam tiga pagi akhirnya rendi dan reva tertidur dan bangun kesiangan karena kelelahanReva terbangun karena merasa lapar dan di lihatnya rendi masih tertidur, mengingat kejadian tadi malam reva senyum-senyum sendiri dan berdoa dalam hati"Ya Allah semoga engkau mempercayai aku untuk secepatnya mengandung", doa reva dalam hati, setelah itu reva beranjak dari kasur dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket setelah selesai mandi reva membangunkan suaminya rendi"Mas bangun udah siang mandi mas habis itu kita makan siang" kata reva membangunkan rendiLalu rendi pun bangun dan beranjak ke kamar mandi lalu mandi setelah itu saat rendi keluar dari kamar mandi dia tidak melihat reva lagi di dalam kamar lalu rendi berpakaian lalu keluar dari kamar dan menurunin ta
Pagi itu di dalam ruang direktur om nya reva yaitu pak Dodi sedang bertelfon degan reva.Tut...tutt...tutt.."Iya hallo reva, ada apa pagi-pagi sudah menelefo om? Tanya pak Dodi"Hallo om, om dan tante apa kabar? Tanya reva kembali"Om dan tante alhamdulillah sehat, kamu apa kabar rev? Tanya pak dodi balek kabar reva"Alhamdulillah reva baik om", jawab reva"Ada apa kamu telfon om? Apakah suami mu jahat kepadamu nak? Tanya pak Dodi"Tisak om suamiku baik, yang tidak baik itu adalah ibu dan adiknya yang bernama laila itu om", jawab reva"Ohh bagus lah kalau rendi baik pada mu, apakah kamu masih tinggal bareng mertuamu nak? Tanya pak dodi om nya reva"Tidak om minggu kemarin mas rendi dan aku di usir oleh mertuau om", kata reva degan lemas"Lohh kenapa mertuamu mengusir rendi dia kan anak kandung nya? Tanya pak dodi om nya reva"Ceritanya singkat aja ya om karena mas rendi tidak mau mengikuti apa kata mamanya om waktu di acara pertunangan sepupu mas rendi, ibu dan adiknya membawa matan