Aku terbangun saat mendengar alarm yang setiap pagi aku stel di hp ku,
Ku ambil hp ku lalu kumatikan Alaram ku, Kulihat sudah jam setengah lima akupun bergegas bagun Kulihat Mas Rendi masih tertidur lalu kubangunkan, "Mas bangun shalat yuk kemarin subuh Mas tidak ada shalat soalnya", kataku pada Mas Rendi "Iya..iya bawel banget sih kamu ganggu tidurku saja! Walaupun Mas Rendi berbicara ketus tetapi dia tetap pergi ke kamar mandi untuk mengambil wuduh akupun mengikutinya setelah itu kami pun shalat bersama, Selesai shalat kurapikan semua tempat shalat yang kami gunakan tadi dan Mas Rendi melanjutkan tidurnya kembali setelah membereskan tempat shalat kami tadi kulankahkan kaki ku untuk bersih-bersih rumah dan pekarangan rumah, Saat aku keluar dari kamar kuliat rumah tampak masih sepi, "Hhhh rupanya Ibu sama mbak Laila masih tidur belum bagun juga, yaudah deh aku bersih-bersih dulu saja habis itu aku mau belanja untuk sarapan yang akan ku masak nanti", Setelah siap bersih-bersih aku pun kedapur ku cuci tanganku lalu aku masuk ke kamar ku ambil uang simpanan ku seratus ribu untuk masak sarapan pagi kami, Kulangkahakan kaki ku ke warung Bu Tati karena di warung Bu Tati sangat lengkap, "Eehh neng Reva mau belanja apa pagi-pagi neng", kata Bu Tati "Iya bu saya mau ambil ayam sekilo, kentang lima biji,wortel tiga biji dan juga bumbu sop ya bu", kataku pada Bu Tati "Baik neng bentar ya ibu siapkan dulu belanjaan nya", kata Bu Tati "Baik bu", jawabku "Ini neng belanjaan nya, neng Reva mau masak sop ayam ya neng",sahut Bu Tati "Iya bu pagi ini saya rencananya mau masak sop", yaudah berapa semuanya bu "65 ribu aja neng Reva", jawab Bu Tati Akupun menyerahkan uang seratus ribu kepada Bu Tati, "Ini neng kembalikan nya 35 ribu lagi ya neng", Bu Tati menyerahkan uang kembalianku. "Makasih ya Buu Tati" kataku untuk Permisi untuk pulang. "Iya sama-sama neng", jawab Bu Tati Sampai rumah kubawa belanjaanku ke dapur lalu aku pun mengeksekusi ayam tadi menjadi lima belas potong, Kenapa aku memotongnya menjadi lima belas bagian karena aku tahu nanti siang ibu dan mbak laila pasti pergi untuk shoping dan pastinya mereka akan makan siang di mall juga, Ku racik bumbu yang akan ku gunakan untuk membuat sop ayam, ku kupas kentang dan wortel yang kubeli tadi sebelum itu ayam yang sudah ku potong-potong tadi aku rebus terlebih dahulu ku tunggu sampai mendidih airnya, sebelum air rebusan ayam itu mendidih ku tumis bumbu yang sudah kuhaluslan tadi Kulihat air rebusan ayam sudah mendidih kumasukan wortel dan kentang yang sudah ku potong tadi lalu tidak lupa dengan bumbu sop yang sudah ku tumis tadi , "hmm wanginya sop ayam ini" setelah sop itu masak ku tata rapi di meja makan, Lalu aku pergi ke kamar untuk membagunkan Mas Rendi bekerja, "Mas bangun udah jam enam pagi. mas harus berangkat bekerja", kataku pada Mas Rendi "Iya ini aku udah bangun", jawab Mas Rendi Lalu beranjak ke kamar mandi Akupun keluar dari kamar menuju meja makan aku akan menyiapkan piring dan minum untuk kami sarapan setelah sudah tertata rapi kuliaht Mas Rendi keluar dari kamar lalu duduk di meja makan begitu juga dengan ibu dan adik iparku, "Loh ini apa ini kamu bisa membeli ayam kenapa kamu bilang semalam untuk makan malam kamu bilang tidak ada uang untuk belik daging reva!? Bentak Ibu Mertua ku "Iya bu aku membeli ini semua menggunakan uang tabungan ku", jawab ku "Tabungan dari mana kamu?, sementara kan kamu tidak bekerja? Kata Mas Rendi "Kamu ingat mas sebelum aku menikah sama kamu aku itu dulu bekerja di butik", jawabku "Nah harusnya begitu, kamu harus ikut kontribusi untuk keperluan rumah ini jagan hanya uang anakku saja yang kamu habiskan"! Kata Ibu Mertuaku degan ketus "Tapi Bu, uang tabunganku tinggal sedikit lagi Bu, selama ini untuk memenuhi kekurangan uang belanja yang Mas Rendi kasih pakai uang ku bu, uang tabunganku" seharusnya Ibu tau bawah aku itu tanggungan Mas Rendi bu", jawab ku "Hee jawab aja kamu kalau di bilangin! bentak Ibu "Kamu itu jagan enaknya aja tinggal di sini tampa keluar biaya sedikit pun, dan kamu jagan seenaknya aja habisin uang anakku!! Bentak!! Ibu Mertuaku lagi Kulihat Mas Rendi sikapnya biasa aja saat ibu membentak ku, sakit,perih hati dan kecewa yang kurasakan saat ini melihat suamiku diam saja, Selesai makan kubersihkan meja makan dan ku cuci piring-piring kotor bekas kami makan sementara mbak laila sama sekali tidak mau membantuku, Setelah selesai mencuci piring dan dapur bersih, aku hendak mau pergi masuk ke kamar, kulewati ruang tamu Kulihat ibu dan mbak laila sedang asyik menonton ku lewati mereka lalu tiba-tiba, "Hee babu apa kau sudah menyetrika pakaian semua orang yang ada di rumah ini? Tanya mbak laila "Sudah mbak", jawabku "Yaudah sana-sana males banget lihat wajamu disini ennek liatnya! Kulihat ibu mertuaku senyum-senyum melihat ku di hina mbak laila "Hee tunggu dulu Ibu belum selesai bicara sama kamu! kata Ibu menghentikan langkahku menuju kamar "Ya ada apa bu? Jawabku "Besok pagi jagan lupa masak sarapan dengan lauk dagin, cumi dan udang! Kata mertua ku "Apa bu daging, cumi dan udang? Tanya ku pada Ibu "Iya apa kamu masih kurang dengar? tanya Ibu "Tidak bu aku mendengar apa kata ibu barusan, jawab ku "lalu kenapa kamu masih bertanya", jawab ketus ibu mertuaku "Yasudah baiklah besok pagi aku akan masak apa yang ibu katakan", jawabku "kuliahat Ibu dan mbak laila tersenyum tapi tiba-tiba senyum itu sirna seketiak saat aku menadahkan tangan ku ke Ibu "Apa ? Kata Ibu bingung "Loh kata Ibu tadi mau masak daging,cumi sama udang lalu uangnya mana bu? Tanya ku pada Ibu "Iisss ya pakai uang kamu lah", kata mbak laila "tapi mbak aku.... "Sudah-sudah tidak ada tapi-tapian pokoknya besok pakai uang kamu saja kamu itu jagan pelit-pelit reva!! Bentak Ibu padaku "Baiklah bu, kata ku pada Ibu "Lihat saja bu besok aku akan memberikan ibu kejutan", kata ku dalam hati sambil tersenyum simpul "yasudah pergi sana!, usir mertuaku Akupun masuk kedalaman kamar, Saat aku masuk Kulihat Mas Rendi sedang memegang hp sambil senyum-senyum sendiri, Mas Rendi sadar ku perhatikan, "Ngapain kamu lihat-lihat!? tanya sinis Mas Rendi pada ku "Kamu sedang bertukar pesan dengan siapa mas? Kataku pada Mas Rendi "Ck..bukan urusan mu! Jawab mas rendi ketus sambil membalas pesan ntah dengan siapa Tiba-tiba mas rendi beranjak dari tempat tidur, sepertinya dia mau pergi, "Mas mau kemana ini udah malam? Tanyaku "Apa sih bawel banget jadi orang, sukak sukak ku mau pergi kemana bukan urusan mu!! Bentak mas rendi "Astagfirullah..." "Mas aku tuh bertanya baik-baik kenapa kamu jawabnya dengan bentakan, salahku apa mas sehingga kamu membentak ku? kata ku pada Rendi "Sudahlah malas aku berdebat dengan mu", kata Mas Rendi Dan dia pun pergi keluar dari kamar Saat keluar kamar Ibu melihat Rendi akan pergi, "Rendi kamu mau kemana nak? Tanya Ibu " Rendi mau keluar bentar Bu",, jawab mas rendi "Owh yasudah kamu hati-hati ya" pesan Ibu "Dengan siapa ya Mas Rendi bertukar pesan? dan dia mau pergi ke mana malam-malam begini atau jagan-jagan Mas Rendi selingkuh lagi, tidak ini tidak bisa di biarkan aku akan cari tahu sendiri, jika Mas Rendi ketahun selingkuh olehku aku tidak akan segan-segan tidak mengikuti ataupun mendengar perintah semua orang di rumah ini termasuk Ibu Mertuaku, sudah cukup selama ini aku iya in kemauan mereka, aku akan cari tahu sendiri dengan siapa Mas Rendi selingkuh", kata ku dalam hati, "Aahh sudahlah aku mau tidur dulu rasanya badanku pegal-pegal semua karena semua pekerjaan rumah aku yang mengerjakan sendiri", kata ku Akupun naik ketempat tidur kurebahkan badan ku "aahh nyaman sekali" tak lama kemudian aku pun terlelap dalam mimpi, Alaram ku berbunyi dan akupun segera bangun Kulihat sudah jam setengah lima, kurenggangkan badanku setelah itu Kulihat di sampingku mas rendi masih tertidur lelap, aku tidak tau semalam dia pulang jaman berapa, Kubangunkan Mas Rendi untuk shalat bersama "Mas bangun mas shalat yuk ini udah subuh, kubangukan Mas Rendi dengan lembut "Jagan ganggu aku tidur aku masih ngantuk! Jawab Mas Rendi dengan sedikit membentakku Akhirnya aku pun shalat sendiri tampa mas rendi, setelah shalat kurapikan mukena ku setelah itu aku pun membersihkan rumah dan pekarangan rumah setelah itu aku masak untuk sarapan pagi kami tapi sebelum itu aku mau pergi dulu berbelanja ke warung Bu Tati, "Eehh neng Reva mau belanja ya? sambut bu siti "Iya bu", jawabku "Mau belanja apa neng?" tanya Bu Tuti "Hmm bu tati Aku mau beli telur lima biji tahu tempe sepuluh ribu dan ikan asin lima belas ribu ya bu? Tanyaku pada bu Tati Aku senang belanja di warung bu Tati selain lengkap di kantong juga ramah " Ini neng semuanya lima puluh ribu neng" kata Bu Tati Akupun menyerahkan uang dua ratus ribu kepada bu siti "Kembalinya lima puluh ribu lagi ya neng nih kembaliannya neng, Bu Tati pun menyerahkan kembalian itu pada ku "Terima kasih ya bu" kataku pada Bu Tati Selesai belaja aku pun pulang kerumah dan menuju ke dapur aku akan masak telur balado, ikan asin goreng kering dan tahu goreng setelah itu aku akan membuat tempe mendoan dan juga sambel terasi, tak terasa sudah jam enam semua masakan sudah siap, kuhidangkan di meja makan, "Hmm aku mau lihat bagaimana reaksi Ibu saat melihat apa yang ku masak pagi ini" kata ku sambil tertawa Aku pun bergegas ke kamar untuk membangunkan mas rendi, "Mas bangun yuk sudah jam enam lewat sepuluh", kataku pada Mas Iendi Taklama kemudian Mas Rendi bangun dan berlalu ke kamar mandi, dan aku pergi menuju meja makan ku tata piring yang akan kami pakai untuk makan "Hiks..hikss mama...." tangis Devano Kudengar Devano menangis kencang tetapi mbak laila tidak sedikit pun keluar dari kamar untuk menghampiri Devano yang sedang menangis, aku pun berlari ke kamar Devano ku lihat dia sudah bangun dan mencari mamanya tapi mamanya sama sekali tidak ada peduli terhadap devano, Kuambil Devano dari tempat tidurnya setelah itu kumandikan dia setelah selesai mandi ku gendong dia menuju meja makan ku lihat di sana sudah ada mas rendi,ibu dan juga mbak laila, Kuletakan devano di sampingku di tempat duduk khusus untuk anak kecil agar tidak jatuh, Ku ambil nasi ku dan nasi Devano aku makan sekalian juga menyuapi Devano makan, Saat kami lagi makan ku lihat ibu dan laila keluar dari kamar menuju meja makan, ku hitung dalam hati satu,dua, tiiiiigggaaaa yak mari kita dengar apa kata ibu terhadap masakan ku ini. "Loh... reva kenapa makanan nya menjadi makanan kampung, semalam kan Ibu udah bilang untuk masak daging,cumi dan udang Reva..!! Kata ibu degan suara keras "Aku dan Mas Rendi terkejut degan suara Ibu yang keras. "Ibu apa apaan sih bu tidak lihat aku lagi makan" kata MasRendi degan tatapan tajam "Ini salah istri kamu rendi semalam ibu udah pesan untuk masak daging cumi dan udang ini malah masak kampungan seperti ini!". Kata ibu lagi degan suara keras "Maaf bu untuk masak yang Ibu pesan semalam uang nya tidak cukup bu" kata ku degan wajah menunduk "Halahh itu hanya alasan kamu saja!", kata ibu pada ku "Cukup bu, kalau ibu tidak mau makan ini, yasudah tidak usah ibu makan, dek mas berangkat dulu", pamit Mas Rendi pada ku "Iya mas kamu hati-hati ya",kata ku pada Mas Rendi, sebelum Mas Rendi pergi aku sempat bertanya padanya. "Mas hari ini gajian kan? Tanya ku pada Mas Rendi Mereka ber tiga serempak melihatku, ibu dan mbak laila menatapku dengan sinis "Iya emangnya kenapa? Tanya Mas Rendi "Mas boleh ngak uang belanja di tambahin menjadi dua juta? "Apa dua juta katamu!! Bentak ibu mertuaku "Iya bu soalnya tabungan ku sudah bais untuk membiayai kita ber lima di rumah ini bu", jawab ku pada Ibu "Pokoknya tidak bisa, uang belanja tetap satu juta tidak ada bantahan!! Teriak ibu padaku "Mas, aku mohon mas tambahin ya uang belanja ku, aku memohon pada Mas Rendi Maas Rendi diam saja tidak menagapi ucapanku "Hee babu kalau Rendi tidak mau jagan di paksa dong! Kata mbak laila dengan sura yg keras "Hee menantu sialan kamu itu belum ada tanggungan jadi uang satu juta itu udah cukup buat keperluan rumah! Bentak ibu "Iya bener itu, atau jagan-jagan kamu mandul ya? Sementara kamu sama rendi udah lama menikah "Astagfirullah.. "Mbak jaga omongan mu aku bukan mandul tapi aku sama Mas Rendi sudah sepakat untuk menunda kehamilan ku mbak", sakit dan perih yang kurasakan dengan omonganmbak laila "Sudah cukup bentak Mas Rendi dengan suara mengelegar Kami semua terkejut dengan suara Mas Rendi termasuk Devano yang akhirnya menangis, "Cup..cup.. jagan menagis sayang Om Rendi tidak marah sama Devano ku tenang kan Devano, Setelah itu akhirnya dia pun tenang Mas Rendi kembali berbicara " yasudah nanti mas tambahin jadi dua juta", kata Mas Rendi "Akupun tersenyum terima kasih mas", kataku pada Mas Mendi Kulihat ibu san mbak laila menatap ku dengan tidak suka "Yaudah aku berangkat kerja dulu bu", pamit Mas Rendi pada ibu Kuantar Mas Rendi sampai depan rumah lalu ku salim tangannya, Tiba-tiba mas rendi mengecup keningku aku kaget degan perlakuan mas rendi hari ini "Mas pergi dulu ya dek kamu baik-baik di rumah" dia berkata sambil tersenyum "Iya Mas, mas hati-hati ya, kata ku pada Mas Rendi Setelah Mas Rendi berangkat kerja Kulihat Devano sudah tertidur di dalam ngendonganku, Akupun berlalu ke kamar kulewati ibu dan mbak laila saat aku lewat mereka kaget dan terdiam sempat aku mendengar mereka membicarakan sesuatu tapi sudahlah nanti saja aku ngupingnya aku letakan dulu devano kekamarnya, Setelah ku ledakan devano aku bergegas keluar dari kamar devano dan berjalan pelan-pelan aku penasaran mereka membicarakan apa di meja makan Setelah sampai aku bersembunyi di balik tembok dekat meja makan dan ku dengar mereka sedang membicarakan Mas Rendi dan temen arisan mbak laila "Mah bagaimana Mas rendi kita jodohin saja sama temenku? Kata mbak laila "Temen yang mana? tanya ibu "Itu temen arisanku bu dia masih gadis cantik dan kaya lagi ma, bukan kayak si reva udah lusuh dan miskin penampilannya saja kampung banget bu", kata Laila "Mana coba kamu tunjukkan fotonya sama ibu" kata Ibu bersemangat Lalu mbak laila menunjukan foto temenya itu pada ibu, "Ini bu nama nya namira cantikan bu?, kata mbak laila pada ibu " Iya cantik ini baru namanya menantu idaman bukan kayak si Reva menantu kampungan, kata ibu dengan tidak suka, Tiba-tiba ada notif masuk ke rekening ibu dan mbak laila pertanda ada transferan masuk Ya siapa lagi kalau bukan Mas Rendi yang transef uang bulanan ibu dan mbak laila Walaupun mbak laila sudah menikah tetapi dia tetap meninta jatah uang jajanya pada mas rendi "Bu apakah sudah masuk? kata mbak laila "Sudah waah... bisa shoping nih kita, kata ibu pada mbak laila "Yuk bu kita siap-siap, ajak mbak laila ke ibu "yuk, nanti kita makan siang di mall aja ya sekalian tuh ajakin namira ntar Ibu kabari Rendi biar datang juga ke mall sekalian mereka kenalan, kataibu pada mbak laila "Oke bu ini aku kabari namira dulu bu", jawab Laila [laila : "hallo.. namira" ] [namira : "iya hallo mbak, apa kabar mbak"] [laila : "kabar mbak baik nam, kamu apa kabar?"] [namira] : "kabarku baik mbak, oh iya ada apa mbak nelfon aku?"] Kata namira [laila] : "ngak ini ibu ngajakin ketemuan di mall sekalian kenalin kamu ke abang nya mbak"] [Namira] : "owh boleh mbak jam berapa mbak?"] [Laila] : "kamu siap-siap aja bentar lagi kami otw ke mall"] [Namira] : "oke mbak ntar kalau udah sampai maal aku kabari"] [Laila] : "okey, yaudah mbak matiin ya" [Namira] : "okey mbak" Tut..tut... pertanda telfon sudah berakhir "Bagaimana La? Tanya ibu "Namira mau bu, yuk kita siap-siap habis itu kita berangkat, ajak mbak laila pada ibu Kulihat di meja makan sudah tidak ada ibu dan Laila lagi, Ku lanjutkan langkah ku ke meja makan seperti biasa setelah selesai makan ibu dan mbak laila tidak pernah membersihkan meja makan apa lagi mencuci piring bekas mereka makan, Aku termenung dan Aku berdoa semoga Mas Rendi tidak kepincut dengan pelakor, "Ya allah selamatkan lah rumah tangga ku dengan Mas Rendi", doaku pada Allah Saat aku sedang mencuci piring Kulihat ibu dan mbak laila keluar dari kamar dengan stelan yang rapi, "Hee babu tolong jagain anakku ya", kata mbak laila pada ku "Dan jagan lupa juga untuk masak makan malam!", kata Ibu Mertua ku dengan sedikit membentakku "Iya mbak, iya bu", jawab ku pada mereka Setelah mengatakan itu mereka pun pergi.Setelah kepergian Ibu dan mbak laila ke mall, kulangkahkan kaki ku menuju kamar ku ambil handuk lalu aku pun mandi, Tiba-tiba aku teringat dengan perkataan mbak laila dan ibu, "Yaa aku ngak boleh kalah dari mereka lihat saja aku akan mempertahankan rumah tanggaku dengan Mas Rendi" kata ku dengan tepat Selesai mandi ku buka laptopku aku ingin melihat pemasukan dari butik ku, Ya aku mempunyai butik yang terkenal di kalangan elit, aku sudah mendirikan sepuluh cabang butik, Semuanya aku sembunyikan dari Mas Rendi dan juga keluarga Mas Rendi makanya selama ini mereka menganggapku kampungan karena yang mereka tahu aku datang ke Jakarta untuk merantau dan mereka juga tidak mengetahui ladang sawit dan sawah ku yang ada di desaku. ya ladang dan sawah itu peninggalan warisan dari bapak dan ibu kandungku, ibu dan bapak sudah lama meninggal sejak aku tamat kuliah, Dulu aku kuliah di Amerika dengan beasiswa yang kuraih, aku mengambil jurusan manajemen perkantoran, aku menempuh kuliah s
Di tempat tidur Reva sedang menemani Devano tidur, iya bingung mau ngapain sehingga iya lari ke aplikasi berwarna hijau itu, Saat membuka aplikasi berlogo bulat hijau itu. Iya tidak sengaja melihat status mbak laila, Degg.. "Apa ini, sakit dan perih yang kurasakan melihat kenyataan ini, batin Reva "Hmm...coba aku tanyakan pada mas rendi" "Kalau iya mengatakan yang sebenarnya aku tidak akan marah dan aku akan minta penjelasan nanti saat mas rendi sudah pulang, Hp rendi berdering, iya melihat siapa yang menelfonya ternyata yang menelefonya adalah istrinya, Rendi beranjak dari tempat duduk nya iya akan menjawab telfon dari Reva jauh dari hadapan ibu dan mbak laila. "Hallo Mas, kamu sedang dimana sekarang? Tanya Reva "Hallo dek, mas sedang makan siang dengan ibu dan mbak laial" jawab Mas Rendi "Ada apa itu dek? Tanya Mas Rendi pada Reva "Tidak ada apa-apa Mas aku hanya menanyakan keberadaan kamu saja Mas" jawab ku "Apa Mas makan hanya bersama Ibu dan mbak laila? Tanya ku
Di terasa rumah aku dan mas rendi menunggu kedatangan mas Bima dan mbak ayu, Kulihat ada sebuah mobil memasuki pekarangan rumah ya, itu mas Bima dan mbak ayu, aku dan mas rendi pun menyambut kedatangan mereka. "Assalamualaikum...,"salam mas Bima "Waalaikumsalam....," jawab kami serempak dengan mas rendi "Apa kabar mas dan mbak ayu dan mas bima ?" Tanya rendi "Alhamdulillah kabar kami baik ren, kamu apa kabarnya? Tanya mas Bima "Alhamdulillah, baik juga mas," jawab mas rendi Mas Bima dan mbak ayu pun menyalami mas rendi dan aku,hanya mas bima yang bersalam deganku dan hanya mas bima juga yang ramah padaku sementara mbak ayu menatapku dengan sinis Dan tidak suka. "Mari masuk mas" kata ku pada mas bima Ku ajak mereka masuk kedalam rumah, Saat kami masuk ke rumah ibu dan mbak laila keluar dari kamar, "Loh Bima kapan kamu datang nya nak?" Tanya bu marni pada anak pertamanya "Barusan sampai bu", jawab mas Bima Wahh menantu ibu juga ikut, dengan senyum yang sangat manis ibu meng
Bug..bug... "Reva! bagun kamu! cepat! Ini sudah jam berapa? jadi menantu itu jangan malas!" suara teriakan dan gedoran di pintu membuat aku terkejut setengah mati. "Astagfirullah", kuelus dada ku karena aku kaget dengan teriakan Ibu mertuaku. Kulihat jam 4:47 pagi, lalu aku membangunkan mas Rendi untuk shalat. "Mas bangun mas yuk sholat subuh mas ini udah waktunya shalat", kata ku pada Mas Rendi "Duh apaan sih dik! aku masih ngantuk! kalau mau shalat, shalat sendiri saja!", jawab suami ku Mas Rendi Deg... Aku terkejut dengan jawaban ketus Mas Rendi, Padahal dulu Mas Rendi yang selalu menginggatkanku agar aku tidak meninggalkan shalatku. Akhirnya akupun shalat sendiri. Setelah itu aku keluar kamar kulihat tidak ada lagi mertuaku. ternyata setelah membagunkan aku dia tidurkembali, Aku bergegas untuk bersih-bersih rumah, kurapaikn semua rumah dan pekarangan rumah setelah bersih aku bergegas ke dapur untuk memasak sarapan pagi kami semua yang ada di rumah ini. Kubu