Di pagi hari semua orang rumah pada sibuk degan riasan masing-masing."Reva kamu ngak usah ikut ya, kamu di rumah saja kalau kamu ikut nanti kamu malu maluin kami..!!, ucap ibu pada revaTiba-tiba rendi keluar dari kamar dan menghampiri ibu dan aku."Apa ibu bilang istriku ngak boleh ikut? Istriku malu maluin?, tanya rendi degan tatapan tajamHhh...anu...itu ren nanti istri kamu kecapean ren", jawab ibu dengan gagap"Baiklah bu jika istriku ngak boleh ikut. aku juga tidak akan ikut yok dek kita kekamar aja hari libur bengini lebih baik kamu temenin mas tidur. Ajak mas rendi sambil senyum-senyum"Tidak rendi"!! Kamu harus ikut", teriak ibu pada rendi"Tidak bu, kalau ibu mau aku ikut istriku juga harus ikut...!!, kata rendi degan berteriak dari dalam kamar" Bu bagaimana ini kalau reva ikut nanti namira bagaimana bu? Tanya laila pada bu marni"Jadi, mau bagaimana lagi laila, ibu juga bingung harus bagaimana", jawab ibu dengan kesal"Hmmm bu aku punya ide", kata laila pada ibu"Ide apa
Di perjalanan ku lihat mas rendi sedang melamun aku kasihan melihatnya sebaiknya aku tanya mas rendi Kami hendak pergi ke mana."Mas, kita mau pergi ke mana? Tanya ku pada mas rendi"Dek, sementara ini kita ngontrak dulu ya, nanti kalau uang tabungan mas sudah terkumpul baru kita beli rumah ya", kata mas redi pada kuSaat ini aku bingung apa sebaiknya aku kasih tau aja ya sama mas rendi sebenarnya aku ini siapa hmmmmm... tidak tidak nanti saja tunggu satu bulan lagi aja kan pabrik aku satu bulan lagi baru siap produksi,Yap sebenarnya dari beberapa bulan yang lalu aku sudah membeli tanah untuk tempat aku membangun pabrik minyak kelapa sawit tinggal nunggu satu bulan lagi baru bisa berproduksi kemungkinan aku di situ aku akan memberitahukan pada mas rendi"Dekkk... kamu dengarkan apa yang mas katakan", panggil mas rendi pada ku"Hmm iya mas aku dengar, kita mau cari kontrakan di mana mas? Tanyaku pada mas rendi"Sebaiknya kita cari kontrakan dekat degan tempat kerja mas aja dulu dek, b
Jam menunjukan pukul 16:00 di mana mas rendi sudah pulang kerja biasanya dia sampai rumah di jam 5:00. Ku lihat ada sebuah mobil berhenti di depan kontrakan kami yang ternyata itu mas rendi dan mobil ojek onlain, ku hampir mas rendi ke depan ku sambut dia dengan hangat"Assalamualaikum sayang", sapa mas rendi"Waalaikumsalam salam mas", ku sambut dia dengan hangat lalu ku kecup tangan mas rendi"Kamu udah siap dek? Tanya mas rendi"Sudah, mas masuk yuk, sebaiknya mas mandi dulu habis itu kita istirahat sebentar ya ma, Kulihat mas sangat lelah hari ini", kataku pada mas rendi"Iya dek nanti kita berangkat jam 18:00 ya sekalian kita makan malam ya sayang", kata mas rendi pada ku"Baik mas, yaudah kamu mandi dulu ya mas", ku suruh mas rendi untuk mandi tetapi memeluk ku terus"Mas mandi gih, mas bau keringat soalnya", kataku pada mas rendi kalau sudah seperti ini pasti ada mau nya"Hehehe...sayang mau ya", kata mas rendi sambil menciumi leherku"Mas geli, aku tuh sudah mandi ma", kata ku
Pagi itu di dalam ruang direktur om nya reva yaitu pak Dodi sedang bertelfon degan reva.Tut...tutt...tutt.."Iya hallo reva, ada apa pagi-pagi sudah menelefo om? Tanya pak Dodi"Hallo om, om dan tante apa kabar? Tanya reva kembali"Om dan tante alhamdulillah sehat, kamu apa kabar rev? Tanya pak dodi balek kabar reva"Alhamdulillah reva baik om", jawab reva"Ada apa kamu telfon om? Apakah suami mu jahat kepadamu nak? Tanya pak Dodi"Tisak om suamiku baik, yang tidak baik itu adalah ibu dan adiknya yang bernama laila itu om", jawab reva"Ohh bagus lah kalau rendi baik pada mu, apakah kamu masih tinggal bareng mertuamu nak? Tanya pak dodi om nya reva"Tidak om minggu kemarin mas rendi dan aku di usir oleh mertuau om", kata reva degan lemas"Lohh kenapa mertuamu mengusir rendi dia kan anak kandung nya? Tanya pak dodi om nya reva"Ceritanya singkat aja ya om karena mas rendi tidak mau mengikuti apa kata mamanya om waktu di acara pertunangan sepupu mas rendi, ibu dan adiknya membawa matan
Bug..bug... "Reva! bagun kamu! cepat! Ini sudah jam berapa? jadi menantu itu jangan malas!" suara teriakan dan gedoran di pintu membuat aku terkejut setengah mati. "Astagfirullah", kuelus dada ku karena aku kaget dengan teriakan Ibu mertuaku. Kulihat jam 4:47 pagi, lalu aku membangunkan mas Rendi untuk shalat. "Mas bangun mas yuk sholat subuh mas ini udah waktunya shalat", kata ku pada Mas Rendi "Duh apaan sih dik! aku masih ngantuk! kalau mau shalat, shalat sendiri saja!", jawab suami ku Mas Rendi Deg... Aku terkejut dengan jawaban ketus Mas Rendi, Padahal dulu Mas Rendi yang selalu menginggatkanku agar aku tidak meninggalkan shalatku. Akhirnya akupun shalat sendiri. Setelah itu aku keluar kamar kulihat tidak ada lagi mertuaku. ternyata setelah membagunkan aku dia tidurkembali, Aku bergegas untuk bersih-bersih rumah, kurapaikn semua rumah dan pekarangan rumah setelah bersih aku bergegas ke dapur untuk memasak sarapan pagi kami semua yang ada di rumah ini. Kubu
Aku terbangun saat mendengar alarm yang setiap pagi aku stel di hp ku, Ku ambil hp ku lalu kumatikan Alaram ku, Kulihat sudah jam setengah lima akupun bergegas bagun Kulihat Mas Rendi masih tertidur lalu kubangunkan, "Mas bangun shalat yuk kemarin subuh Mas tidak ada shalat soalnya", kataku pada Mas Rendi "Iya..iya bawel banget sih kamu ganggu tidurku saja! Walaupun Mas Rendi berbicara ketus tetapi dia tetap pergi ke kamar mandi untuk mengambil wuduh akupun mengikutinya setelah itu kami pun shalat bersama, Selesai shalat kurapikan semua tempat shalat yang kami gunakan tadi dan Mas Rendi melanjutkan tidurnya kembali setelah membereskan tempat shalat kami tadi kulankahkan kaki ku untuk bersih-bersih rumah dan pekarangan rumah, Saat aku keluar dari kamar kuliat rumah tampak masih sepi, "Hhhh rupanya Ibu sama mbak Laila masih tidur belum bagun juga, yaudah deh aku bersih-bersih dulu saja habis itu aku mau belanja untuk sarapan yang akan ku masak nanti", Setelah siap bersih-bersih a
Setelah kepergian Ibu dan mbak laila ke mall, kulangkahkan kaki ku menuju kamar ku ambil handuk lalu aku pun mandi, Tiba-tiba aku teringat dengan perkataan mbak laila dan ibu, "Yaa aku ngak boleh kalah dari mereka lihat saja aku akan mempertahankan rumah tanggaku dengan Mas Rendi" kata ku dengan tepat Selesai mandi ku buka laptopku aku ingin melihat pemasukan dari butik ku, Ya aku mempunyai butik yang terkenal di kalangan elit, aku sudah mendirikan sepuluh cabang butik, Semuanya aku sembunyikan dari Mas Rendi dan juga keluarga Mas Rendi makanya selama ini mereka menganggapku kampungan karena yang mereka tahu aku datang ke Jakarta untuk merantau dan mereka juga tidak mengetahui ladang sawit dan sawah ku yang ada di desaku. ya ladang dan sawah itu peninggalan warisan dari bapak dan ibu kandungku, ibu dan bapak sudah lama meninggal sejak aku tamat kuliah, Dulu aku kuliah di Amerika dengan beasiswa yang kuraih, aku mengambil jurusan manajemen perkantoran, aku menempuh kuliah s
Di tempat tidur Reva sedang menemani Devano tidur, iya bingung mau ngapain sehingga iya lari ke aplikasi berwarna hijau itu, Saat membuka aplikasi berlogo bulat hijau itu. Iya tidak sengaja melihat status mbak laila, Degg.. "Apa ini, sakit dan perih yang kurasakan melihat kenyataan ini, batin Reva "Hmm...coba aku tanyakan pada mas rendi" "Kalau iya mengatakan yang sebenarnya aku tidak akan marah dan aku akan minta penjelasan nanti saat mas rendi sudah pulang, Hp rendi berdering, iya melihat siapa yang menelfonya ternyata yang menelefonya adalah istrinya, Rendi beranjak dari tempat duduk nya iya akan menjawab telfon dari Reva jauh dari hadapan ibu dan mbak laila. "Hallo Mas, kamu sedang dimana sekarang? Tanya Reva "Hallo dek, mas sedang makan siang dengan ibu dan mbak laial" jawab Mas Rendi "Ada apa itu dek? Tanya Mas Rendi pada Reva "Tidak ada apa-apa Mas aku hanya menanyakan keberadaan kamu saja Mas" jawab ku "Apa Mas makan hanya bersama Ibu dan mbak laila? Tanya ku
Pagi itu di dalam ruang direktur om nya reva yaitu pak Dodi sedang bertelfon degan reva.Tut...tutt...tutt.."Iya hallo reva, ada apa pagi-pagi sudah menelefo om? Tanya pak Dodi"Hallo om, om dan tante apa kabar? Tanya reva kembali"Om dan tante alhamdulillah sehat, kamu apa kabar rev? Tanya pak dodi balek kabar reva"Alhamdulillah reva baik om", jawab reva"Ada apa kamu telfon om? Apakah suami mu jahat kepadamu nak? Tanya pak Dodi"Tisak om suamiku baik, yang tidak baik itu adalah ibu dan adiknya yang bernama laila itu om", jawab reva"Ohh bagus lah kalau rendi baik pada mu, apakah kamu masih tinggal bareng mertuamu nak? Tanya pak dodi om nya reva"Tidak om minggu kemarin mas rendi dan aku di usir oleh mertuau om", kata reva degan lemas"Lohh kenapa mertuamu mengusir rendi dia kan anak kandung nya? Tanya pak dodi om nya reva"Ceritanya singkat aja ya om karena mas rendi tidak mau mengikuti apa kata mamanya om waktu di acara pertunangan sepupu mas rendi, ibu dan adiknya membawa matan
Jam menunjukan pukul 16:00 di mana mas rendi sudah pulang kerja biasanya dia sampai rumah di jam 5:00. Ku lihat ada sebuah mobil berhenti di depan kontrakan kami yang ternyata itu mas rendi dan mobil ojek onlain, ku hampir mas rendi ke depan ku sambut dia dengan hangat"Assalamualaikum sayang", sapa mas rendi"Waalaikumsalam salam mas", ku sambut dia dengan hangat lalu ku kecup tangan mas rendi"Kamu udah siap dek? Tanya mas rendi"Sudah, mas masuk yuk, sebaiknya mas mandi dulu habis itu kita istirahat sebentar ya ma, Kulihat mas sangat lelah hari ini", kataku pada mas rendi"Iya dek nanti kita berangkat jam 18:00 ya sekalian kita makan malam ya sayang", kata mas rendi pada ku"Baik mas, yaudah kamu mandi dulu ya mas", ku suruh mas rendi untuk mandi tetapi memeluk ku terus"Mas mandi gih, mas bau keringat soalnya", kataku pada mas rendi kalau sudah seperti ini pasti ada mau nya"Hehehe...sayang mau ya", kata mas rendi sambil menciumi leherku"Mas geli, aku tuh sudah mandi ma", kata ku
Di perjalanan ku lihat mas rendi sedang melamun aku kasihan melihatnya sebaiknya aku tanya mas rendi Kami hendak pergi ke mana."Mas, kita mau pergi ke mana? Tanya ku pada mas rendi"Dek, sementara ini kita ngontrak dulu ya, nanti kalau uang tabungan mas sudah terkumpul baru kita beli rumah ya", kata mas redi pada kuSaat ini aku bingung apa sebaiknya aku kasih tau aja ya sama mas rendi sebenarnya aku ini siapa hmmmmm... tidak tidak nanti saja tunggu satu bulan lagi aja kan pabrik aku satu bulan lagi baru siap produksi,Yap sebenarnya dari beberapa bulan yang lalu aku sudah membeli tanah untuk tempat aku membangun pabrik minyak kelapa sawit tinggal nunggu satu bulan lagi baru bisa berproduksi kemungkinan aku di situ aku akan memberitahukan pada mas rendi"Dekkk... kamu dengarkan apa yang mas katakan", panggil mas rendi pada ku"Hmm iya mas aku dengar, kita mau cari kontrakan di mana mas? Tanyaku pada mas rendi"Sebaiknya kita cari kontrakan dekat degan tempat kerja mas aja dulu dek, b
Di pagi hari semua orang rumah pada sibuk degan riasan masing-masing."Reva kamu ngak usah ikut ya, kamu di rumah saja kalau kamu ikut nanti kamu malu maluin kami..!!, ucap ibu pada revaTiba-tiba rendi keluar dari kamar dan menghampiri ibu dan aku."Apa ibu bilang istriku ngak boleh ikut? Istriku malu maluin?, tanya rendi degan tatapan tajamHhh...anu...itu ren nanti istri kamu kecapean ren", jawab ibu dengan gagap"Baiklah bu jika istriku ngak boleh ikut. aku juga tidak akan ikut yok dek kita kekamar aja hari libur bengini lebih baik kamu temenin mas tidur. Ajak mas rendi sambil senyum-senyum"Tidak rendi"!! Kamu harus ikut", teriak ibu pada rendi"Tidak bu, kalau ibu mau aku ikut istriku juga harus ikut...!!, kata rendi degan berteriak dari dalam kamar" Bu bagaimana ini kalau reva ikut nanti namira bagaimana bu? Tanya laila pada bu marni"Jadi, mau bagaimana lagi laila, ibu juga bingung harus bagaimana", jawab ibu dengan kesal"Hmmm bu aku punya ide", kata laila pada ibu"Ide apa
Saat kami berkumpul di ruang tamu hp ibu berdering yang tak lain adalah adik nya ibu yaitu tante Ratna bibinya mas rendi.Tante ratna itu seorang janda yang di tinggalkan suaminya menikah lagi degan gadis desa yang ada di kampung ibunya paman toni karena paman toni yang tidak sanggup dengan kelakuan tante ratna.Ya, tante ratna dan ibu mertuaku kelakuannya sebelas dua belas yang suka pamer kesana kesini dan gila akan kehormatan maka dari itu paman toni menjatuhkan talak tiga kepada tante ratna."Hallo ratna ada apa kamu menelfon ku? Tanya ibu"hallo kak ini loh aku mau kasih tau sekaligus mau mengundang kalian untuk datang ke acara Pertunangan putriku ponakan mu Naila" jawab tante ratna"Owh iya rat, kapan itu acaranya? Jawab ibu lagi"Sabtu ini acaranya mbak kan kebetulan juga di situ perusahaan kan libur mbak jadi kalian semua bisa datang" jawab tante ratna kepada ibu"Iya bener kamu rat, nanti kami semua datang deh kamu tenang aja" jawab ibu"Yasudah kalau begitu aku tutup dulu ya
(Pov Rendi) Nama ku rendi, Aku anak ke dua dari 3 bersaudara aku anak dari bapak hartono diningrat dan ibu marni. Dari kecil aku dan mas bima di didik keras oleh bapakku tentang agama dari kami usia 12 tahun hingga kami beranjak dewasa. Kami terbilang keluarga yang cukup mampu. Dulu bapak bekerja sebagai PNS di kecamatan dari hasil kerja bapak kami bisa membeli kebun yang cukup luas. Jadi kalau suatu saat bapak pensiun, bapak dan ibu bisa membiayai kami dari hasil kebun. Bapak orgnya baik dan tidak sombong dengan masyarakat sekampung dari situlah bapak di hormati oleh orang sekampung kami tetapi sangat berbeda dengan ibu, ibu termaksuk orang yang gila akan kehormatan sehingga orang se kampung menyayangkan kenapa bapak bisa menikahi orang seperti ibu. Suatu hari saat aku dan mas bima kakak laki-laki ku anak pertama dari ayah dan ibu sedang menonton tv di ruang tengah dan ibu berada di kamar karena menjaga adik kami satu-satunya perempuan yang saat ini masih berusia 2 tahun saat it
(Pov Reva)Nama ku Reva Anita Hermawan, aku anak tunggal satu-satunya dari bapak Ibrahim hermawan dan ibu yasmin kami dari keluarga yang terbilang sukses.Dari kecil ibu dan bapak sayang menyayangiku hingga aku dewasa apa pun yang aku inginkan selalu terpenuhi akan tetapi itu semua tidak membuatku manja karena bapak dan ibu mendidikku sangat kerasAyah memiliki satu adik perempuan yang bernama bude nisa. Bude nisa udah lama menikah tetapi belum di karunikan anak. Setelah aku cari tahu ke ibu kenapa bude belum mempunyai anak ternyata bude nisa dan pakde Anto pernah mengalami kecelakaan dimana saat itu bude nisa sedang mengandung anak pertama.Akibat dari kecelakaan itu bude nisa keguguran dan dokter memvonis bahwa rahim buat nisa harus di angkat. Dengan berat hati akhirnya pakde anti menyetujui pengangkatan rahim bude anisa.Dan pada saat itu aku masih berumur sepuluh tahun.Saat aku tamat SMA aku iseng-iseng mendaftar di sebuah universitas luar negeri Yang ternyata aku lolos seleksi
Di terasa rumah aku dan mas rendi menunggu kedatangan mas Bima dan mbak ayu, Kulihat ada sebuah mobil memasuki pekarangan rumah ya, itu mas Bima dan mbak ayu, aku dan mas rendi pun menyambut kedatangan mereka. "Assalamualaikum...,"salam mas Bima "Waalaikumsalam....," jawab kami serempak dengan mas rendi "Apa kabar mas dan mbak ayu dan mas bima ?" Tanya rendi "Alhamdulillah kabar kami baik ren, kamu apa kabarnya? Tanya mas Bima "Alhamdulillah, baik juga mas," jawab mas rendi Mas Bima dan mbak ayu pun menyalami mas rendi dan aku,hanya mas bima yang bersalam deganku dan hanya mas bima juga yang ramah padaku sementara mbak ayu menatapku dengan sinis Dan tidak suka. "Mari masuk mas" kata ku pada mas bima Ku ajak mereka masuk kedalam rumah, Saat kami masuk ke rumah ibu dan mbak laila keluar dari kamar, "Loh Bima kapan kamu datang nya nak?" Tanya bu marni pada anak pertamanya "Barusan sampai bu", jawab mas Bima Wahh menantu ibu juga ikut, dengan senyum yang sangat manis ibu meng
Di tempat tidur Reva sedang menemani Devano tidur, iya bingung mau ngapain sehingga iya lari ke aplikasi berwarna hijau itu, Saat membuka aplikasi berlogo bulat hijau itu. Iya tidak sengaja melihat status mbak laila, Degg.. "Apa ini, sakit dan perih yang kurasakan melihat kenyataan ini, batin Reva "Hmm...coba aku tanyakan pada mas rendi" "Kalau iya mengatakan yang sebenarnya aku tidak akan marah dan aku akan minta penjelasan nanti saat mas rendi sudah pulang, Hp rendi berdering, iya melihat siapa yang menelfonya ternyata yang menelefonya adalah istrinya, Rendi beranjak dari tempat duduk nya iya akan menjawab telfon dari Reva jauh dari hadapan ibu dan mbak laila. "Hallo Mas, kamu sedang dimana sekarang? Tanya Reva "Hallo dek, mas sedang makan siang dengan ibu dan mbak laial" jawab Mas Rendi "Ada apa itu dek? Tanya Mas Rendi pada Reva "Tidak ada apa-apa Mas aku hanya menanyakan keberadaan kamu saja Mas" jawab ku "Apa Mas makan hanya bersama Ibu dan mbak laila? Tanya ku