Di terasa rumah aku dan mas rendi menunggu kedatangan mas Bima dan mbak ayu, Kulihat ada sebuah mobil memasuki pekarangan rumah ya, itu mas Bima dan mbak ayu, aku dan mas rendi pun menyambut kedatangan mereka.
"Assalamualaikum...,"salam mas Bima "Waalaikumsalam....," jawab kami serempak dengan mas rendi "Apa kabar mas dan mbak ayu dan mas bima ?" Tanya rendi "Alhamdulillah kabar kami baik ren, kamu apa kabarnya? Tanya mas Bima "Alhamdulillah, baik juga mas," jawab mas rendi Mas Bima dan mbak ayu pun menyalami mas rendi dan aku,hanya mas bima yang bersalam deganku dan hanya mas bima juga yang ramah padaku sementara mbak ayu menatapku dengan sinis Dan tidak suka. "Mari masuk mas" kata ku pada mas bima Ku ajak mereka masuk kedalam rumah, Saat kami masuk ke rumah ibu dan mbak laila keluar dari kamar, "Loh Bima kapan kamu datang nya nak?" Tanya bu marni pada anak pertamanya "Barusan sampai bu", jawab mas Bima Wahh menantu ibu juga ikut, dengan senyum yang sangat manis ibu menghampiri mbak ayu dan memeluknya dengan hangat begitu dan juga dengan mbak laila iya menyambut mbak ayu dengan hangat juga "Anak-anak ngak ikut Bim?" Tanya ibu pada mas Bima "Ngak bu, anak-anak lagi di rumah neneknya ibunya ayu bu", jawab mas bima "yaudah yuk kita makan malam dulu, kalian pasti udah laperkan?, tanya ibu pada mas bayu dan mbak ayu Aku melamun dan berbicara dalam hati "Kenapa ibu tidak sehangat itu sama ku, apa karena aku dari keluarga miskin?" tanya ku dalam hati. Mas rendi memperhatikanku yang sedang melamun seakan akan iya mengetahui apa yang sedang aku pikirkan. Dek.." Dek.." panggil mas rendi membangunkan ku dari lamunana itu Aku kaget ternyata mas rendi memanggil ku sedari tadi, "Iya mas kenpa?" tanyaku pada mas rendi "Kamu kenapa? Kamu baik-baik saja kan?" tanya mas rendi pada ku "Aku baik-baik saja mas" jawabku dengan menunduk. "Kamu yang sabar ya dek, suatu saat pasti ibu akan menerima kamu sebagai menantunya" kata mas rendi menenangkan ku "Iya mas itu yang selalu ku doakan mas" jawabku pada mas rendi "Yaudah yuk kita makan malam dulu" ajak mas rendi "Yaudah yuk mas kita makan" ajak ku pada mas rendi dengan senyum "Waahhh banyak sekali masakanya" kata mbak ayu "Iya donk kan ibu yang masak untuk menantu kesayangan ibu" jawab ibu dengan percaya diri. "Ehem tapi bu yang masak ini semua kan istriku bukan ibu" jawab mas rendi "Heheh oh iya ibu lupa ren" jawab ibu dengan cengegesan "Apaan sih si rendi ini buat ibu malu aja!" kata ibu dalam hati. Aku menahan tawa saat mas rendi menegur ibu, kh lihat wajah ibu memerah karena menahan malu "Sudah-sudah mari kita makan, aku udah lapar ni" ajak mas bayu Kami semua makan dengan hening, Tiba-tiba mas bayu berbicara, "Mmm yumiii masakan kamu lezat dan enak banget rev" puji mas Bima padaku "Iya dong mas pasti lezat dan enak, istriku kan pintar masak mas" puji mas rendi Aku tersipu malu saat masakanku di puji mas Bima dan mas rendi. Aku senyum "makasih mas atas pujiannya" jawabku pada mereka berdua Ibu, mbak laila, dan mbak ayu menatapku dengan tatapan tidak suka. "Aku juga bisa masak beginian mas", kta mbak ayu pada mas Bima "Benarkah itu?" tanya mas bima "Tapi selama kita menikah aku tidak pernah melihat kamu memasak untuk aku" kata mas rendi pada mbak ayu Mbak ayu tertunduk malu yang mana mas Bima berbicara seperti itu di depan mertuanya. "Iihhh apaan sih mas bima, kenapa coba dia haru ngomong itu di depan ibu buat image ku jelek saja" kata mabak ayu dalam hati "Sudah-sudah saat makan jagan banyak berbicara", ibu melerai pembicaraan kami Selesai makan ibu,mbak laila dan mbak ayu pergi begitu saja meninggalkan ku sendirian membersihkan meja makan dan mencuci piring, Mas rendi melihatku melakukan itu sendirian Tiba-tiba mas rendi datang dan membantuku. "Mas kamu ngapain udah biar aku aja mas temenin aja dulu mas bayu ngobrol", kata ku pada mas rendi "Udah tidak apa-apa dek, mas pingin bantuin kamu biar cepat selesai nya" jawab mas rendi pada ku "Akhirnya selesai juga makasih ya mas udah bantu aku" aku tersenyum pada mas rendi begitu juga dengan mas rendi "Yaudah yuk kita istirahat ke kamar dik", ajak mas rendi :Tapi mas, mas ngak nemenin mas Bima dulu untuk ngobrol gitu? Tanyaku pada mas rendi "Tidak dik katanya mas Bima mau istirahat soalnya capek katanya" jawab mas rendi "Yaudah yuk kita ke kamar mas ini juga udah waktunya istirahat besok juga mas kan kerja", kataku pada mas rendi (Di dalam kamar) "Dek sini dulu ada yang mau mas bilang ke kamu", panggil mas rendi "Ada apa mas?" Jawabku "Ini kamu pegang kartu ATM mas yang untuk gajian" mas rendi menyerahkan ATM itu pada ku "Tapi mas nanti uang pegangan mas bagaimana?" Tanyaku "Nanti setiap mas gajian kamu transfer ke kartu ATM yg satunya lagi kan mas punya dua kartu ATM sayang", kata mas rendi padaku "Trus untuk jatah ibu dan mbak laila bagaimana mas?" Tanyaku pada mas rendi karena aku tak mau ibu dan laila "Untuk uang bulanan ibu dan mbak laila kamu yang transef sayang dan untuk pegangan mas kamu transfer ke ATM mas satu juta saja untuk uang bensin mobil kalau ada perlu lainnya nanti mas bisa nelfo kamu sayang" jawab mas rendi "Baiklah mas setiap bulan gaji mas yang masuk ke sini akan aku transfer ke ATM ku dulu baru aku kasih uang jatah bulanan ibu dan mbak laila" kata ku pada mas rendi "Tidak apa-apa kan mas?" Tanyaku pada mas rendi "Iya tidak apa-apa dek mana menurutmu yang lebih bagus itu aja lakukan dek" jawab mas rendi "besok pulang kerja mas mau di masakin apa?" Tanya ku pada mas rendi "Hmmm mas mau kamu masakin sup daging dan tempe mendoan ya dek", kata mas rendi "Oke siap bosku" jawabku dengan senyuman "Yaudah yuk bobo biar besok ngak telat bagun" kata mas rendi Tak lama kemudian kami pun terlelap dalam mimpi. sementara itu di kamar mas bayu "Pah kamu belum tidur?" Kata mbak ayu pada suaminya "Iya ma ini sebenar lagi, tinggal sedikit lagi kerjaan papa siap ma, kalau mama udah ngantuk tidur aja diluan ma" kata mas bima pada istrinya "Yaudah papa jagan lama-lama ya tidurnya kalau udah selesai langsung tidur ya pa" kata mbak ayu pada suami nya "Iya ma ini juga bentar lagi selesai ma" jawab mas bima Tak lama kemudian mas bima mendengar dengkuran halus istrinya yang dimana sudah tertidur pulas, "Akhirnya selesai juga" gumam mas bima dengan senyum "Ahh ngantuk sekali badan juga terasa pegal-pegal" akhirny mas bima pun menutup leptopnya lalu berbaring di dekat istrinya tak lama kemudian mas bima pun terlepa dalam mimpi tidurnya.Bug..bug... "Reva! bagun kamu! cepat! Ini sudah jam berapa? jadi menantu itu jangan malas!" suara teriakan dan gedoran di pintu membuat aku terkejut setengah mati. "Astagfirullah", kuelus dada ku karena aku kaget dengan teriakan Ibu mertuaku. Kulihat jam 4:47 pagi, lalu aku membangunkan mas Rendi untuk shalat. "Mas bangun mas yuk sholat subuh mas ini udah waktunya shalat", kata ku pada Mas Rendi "Duh apaan sih dik! aku masih ngantuk! kalau mau shalat, shalat sendiri saja!", jawab suami ku Mas Rendi Deg... Aku terkejut dengan jawaban ketus Mas Rendi, Padahal dulu Mas Rendi yang selalu menginggatkanku agar aku tidak meninggalkan shalatku. Akhirnya akupun shalat sendiri. Setelah itu aku keluar kamar kulihat tidak ada lagi mertuaku. ternyata setelah membagunkan aku dia tidurkembali, Aku bergegas untuk bersih-bersih rumah, kurapaikn semua rumah dan pekarangan rumah setelah bersih aku bergegas ke dapur untuk memasak sarapan pagi kami semua yang ada di rumah ini. Kubu
Aku terbangun saat mendengar alarm yang setiap pagi aku stel di hp ku, Ku ambil hp ku lalu kumatikan Alaram ku, Kulihat sudah jam setengah lima akupun bergegas bagun Kulihat Mas Rendi masih tertidur lalu kubangunkan, "Mas bangun shalat yuk kemarin subuh Mas tidak ada shalat soalnya", kataku pada Mas Rendi "Iya..iya bawel banget sih kamu ganggu tidurku saja! Walaupun Mas Rendi berbicara ketus tetapi dia tetap pergi ke kamar mandi untuk mengambil wuduh akupun mengikutinya setelah itu kami pun shalat bersama, Selesai shalat kurapikan semua tempat shalat yang kami gunakan tadi dan Mas Rendi melanjutkan tidurnya kembali setelah membereskan tempat shalat kami tadi kulankahkan kaki ku untuk bersih-bersih rumah dan pekarangan rumah, Saat aku keluar dari kamar kuliat rumah tampak masih sepi, "Hhhh rupanya Ibu sama mbak Laila masih tidur belum bagun juga, yaudah deh aku bersih-bersih dulu saja habis itu aku mau belanja untuk sarapan yang akan ku masak nanti", Setelah siap bersih-bersih a
Setelah kepergian Ibu dan mbak laila ke mall, kulangkahkan kaki ku menuju kamar ku ambil handuk lalu aku pun mandi, Tiba-tiba aku teringat dengan perkataan mbak laila dan ibu, "Yaa aku ngak boleh kalah dari mereka lihat saja aku akan mempertahankan rumah tanggaku dengan Mas Rendi" kata ku dengan tepat Selesai mandi ku buka laptopku aku ingin melihat pemasukan dari butik ku, Ya aku mempunyai butik yang terkenal di kalangan elit, aku sudah mendirikan sepuluh cabang butik, Semuanya aku sembunyikan dari Mas Rendi dan juga keluarga Mas Rendi makanya selama ini mereka menganggapku kampungan karena yang mereka tahu aku datang ke Jakarta untuk merantau dan mereka juga tidak mengetahui ladang sawit dan sawah ku yang ada di desaku. ya ladang dan sawah itu peninggalan warisan dari bapak dan ibu kandungku, ibu dan bapak sudah lama meninggal sejak aku tamat kuliah, Dulu aku kuliah di Amerika dengan beasiswa yang kuraih, aku mengambil jurusan manajemen perkantoran, aku menempuh kuliah s
Di tempat tidur Reva sedang menemani Devano tidur, iya bingung mau ngapain sehingga iya lari ke aplikasi berwarna hijau itu, Saat membuka aplikasi berlogo bulat hijau itu. Iya tidak sengaja melihat status mbak laila, Degg.. "Apa ini, sakit dan perih yang kurasakan melihat kenyataan ini, batin Reva "Hmm...coba aku tanyakan pada mas rendi" "Kalau iya mengatakan yang sebenarnya aku tidak akan marah dan aku akan minta penjelasan nanti saat mas rendi sudah pulang, Hp rendi berdering, iya melihat siapa yang menelfonya ternyata yang menelefonya adalah istrinya, Rendi beranjak dari tempat duduk nya iya akan menjawab telfon dari Reva jauh dari hadapan ibu dan mbak laila. "Hallo Mas, kamu sedang dimana sekarang? Tanya Reva "Hallo dek, mas sedang makan siang dengan ibu dan mbak laial" jawab Mas Rendi "Ada apa itu dek? Tanya Mas Rendi pada Reva "Tidak ada apa-apa Mas aku hanya menanyakan keberadaan kamu saja Mas" jawab ku "Apa Mas makan hanya bersama Ibu dan mbak laila? Tanya ku