Share

kubalas hinaan mertua dan iparku
kubalas hinaan mertua dan iparku
Penulis: Moncel_25

Bab 1

Bug..bug... "Reva! bagun kamu! cepat! Ini sudah jam berapa? jadi menantu itu jangan malas!"

suara teriakan dan gedoran di pintu membuat aku terkejut setengah mati.

"Astagfirullah", kuelus dada ku karena aku kaget dengan teriakan Ibu mertuaku.

Kulihat jam 4:47 pagi, lalu aku membangunkan mas Rendi untuk shalat.

"Mas bangun mas yuk sholat subuh mas ini udah waktunya shalat", kata ku pada Mas Rendi

"Duh apaan sih dik! aku masih ngantuk! kalau mau shalat, shalat sendiri saja!", jawab suami ku Mas Rendi

Deg...

Aku terkejut dengan jawaban ketus Mas Rendi,

Padahal dulu Mas Rendi yang selalu menginggatkanku agar aku tidak meninggalkan shalatku.

Akhirnya akupun shalat sendiri.

Setelah itu aku keluar kamar kulihat tidak ada lagi mertuaku. ternyata setelah membagunkan aku dia tidurkembali,

Aku bergegas untuk bersih-bersih rumah, kurapaikn semua rumah dan pekarangan rumah setelah bersih aku bergegas ke dapur untuk memasak sarapan pagi kami semua yang ada di rumah ini.

Kubuka kulkas. ku lihat di dalam hanya ada sosis dan bakso, kukeluarkan semua nya rencana aku akan membuat nasi goreng sosis dan bakso, kuiris iris semua bahan yang akan kucampur ke nasi goreng, setelah selesai ku tata rapi di meja makan setelah itu aku pergi ke kamar untuk membangunkan Mas Rendi

Kulihat Mas rmRendi masih tertidur nyenyak,

"Mas bangun ini udah jam 6 pagi apa kau tidak akan pergi kekantor hari ini? Setelah kukatan itu mas rendi pun bangun dari tempat tidur di ambilnya handuknya lalu masuk ke kamar mandi

Kulangkahakan kaki ku ke meja makan untuk menata piring yang akan kami pakai makan, Kulihat mas rendi keluar dari kamar sudah rapi dengan setelan kantornya,

"Mas yuk makan setelah itu baru kamu berangkat ke kantor" kata ku pada Mas Rendi

" Ya " jawab singkat Mas Rendi,

kuisi piring Mas Rendi dengan nasi goreng masakanku saat kami makan Kulihat ibu dan mbak lalai keluar dari kamar, yap kalian tau mereka baru bangun lalu duduk di kursi meja makan tampa cuci muka dan gosok gigi

"Ihh jorok banget" (kata ku dalam hati).

Kami makan dengan hening yang terdengar hanya suara dentingan sendok ke piring. Kuberanikan untuk berbicara pada Mas Rendi

"Mas aku minta uang belanja ya mas" kataku

"Ck, uang belanja! aku kan udah kasih uang belanja pada mu apa itu masih tidak cukup? kamu itu hemat sedikit napa sih dik kamu itu jagan boros boros jadi orang!" Jawab ketus Mas Rendi

" Ehh Reva yang dibilang anakku itu benar kamu itu jagan boros!" Jawab sinis mertuaku.

"Woiii ipar miskin kamu itu jagan morotin abangku!, jawab ketus iparku

Yaa dia mertua ku yang bernama mirna dan iparku lalai, dari awal aku menikah dengan mas rendi mereka tidak suka denganku.

"Tapi mas, mas hanya memberikan aku uang 1 juta itu tidak cukup untuk kebutuhan kita ber lima di rumah ini, asal mas tau kebutuhan rumah ini banyak, aku juga harus membayar air,lampu dan wifi itu saja udah habis tujuh ratus ribu mas sisa nya aku belikan beras dan sama sekali aku tidak ada menalap uang itu", jawab ku pada Mas Rendi

"Alahhh alasan saja kamu udah deh lebih baik kamu ngaku aja benarkan sebagian uang itu kamu foya foyakan? tanya iparku laila

Sebenarnya mbak laila ini sudah menikah dia mempunyai anak satu, sementara suaminya bekerja di laut sebagai pelaut yauita mas yoga, mas yoga pulang sekali tiga bulan, entah kenapa mbak laila tidak mau pisah rumah degan ibu.

"Ya allah. aku ngak ada memakai uang itu untuk foya foya mbak semua uang yang di berikan mas rendi udah habis untuk kebutuhan kita mbak tapi seharusnya mbak juga harus ikut serta membantu kebutuhan di rumah ini mbak" kata ku pada laila

Ya, mbak laila sama sekali tidak pernah membantu kebutuhan rumah ini padahal gaji Mas Yoga sangat besar dan setiap bulan Mas Yoga memberikan uang sebesar sepuluh juta tetapi semua uang itu di belanjakan untuk membeli perhiasan.

"Sudah-sudah kalian jagan ribut lagi pusing kepala ku denger kalian ribut!, aku mau berangkat ke kantor dulu!" Sentak Mas Rendi

"Yaudah Mas kamu hati-hati ya di jalan" kata ku pada Mas Rendi

"Ya" jawab singkat Mas Rendi,

Saat aku ingin menyalam tangan Mas Rendi, dia sama sekali tidak membalas salam ku dia pergi begitu saja, saat Mas Rendi menuju pintu depan Kulihat mertuaku mengekori Mas Rendi dari belakang sementara mbak laila masuk kembali kedalam kamarnya.

Sayup-sayup ku dengar ibu memanggil mas rendi,

"Rendi..! panggil ibu mertuaku kepada anaknya.

"Iya bu ada apa?" tanya mas rendi

"Ibu mau bilang kepadamu gajian bulan depan jagan lupa berikan pada Ibu, dan untuk Reva kamu tetap memberikan kepadanya seperti biasa jagan lebih ingat itu! Kata Ibu pada Mas Rendi,

Aku mendengar itu semua di balik dinding aku ingin dengar jawaban mas rendi pada ibu

"Tapi bu..."

"Tidak ada tapi tapian ingat rendi kamu adalah anakku anak laki-lakiku mau sampai kapan pun Ibu ini tanggung jawabmu Surgamu juga ada pada kaki ibumu bukan pada istri mu ingat itu!" Potong ibu mertuaku

"Iya..iya bu semua gaji Rendi akan Rendi kasih ke ibu", jawab mas rendi

Cepat-cepatKu cuci semua piring kotor bekas kami makan tadi habis itu kubersihkan meja makan lalu aku berlari ke kamar, ku tutup pintu kamar "Ya Allah mass tega kamu sama ku seperti itu mas", ku ucapkan dalam hati

"Tok...tok...tok.. Reva! keluar kamu! Teriak Ibu mertuaku

Ceklek,

"Ya bu ada apa? Jawabku cuek

"Ada apa...ada apa ngapain kamu di dalam kamar cepat keluar jagan bermalasmalasan aja kerjaanmu, sana pergi kebelakang cuci semua baju!

" Baik bu", jawabku

Kulangkahkan kaki ku kebelakang, Ku lihat baju kotor sudah menumpuk.

"Huufftt rasanya cape banget di giniin terus sama mereka, ahh ya sudahlah ku kerjakan saja dari pada aku kena amukan ibu", kataku dalam hati

Kurendam semua pakaian yang ada di situ, untuk pakaian yg putih aku pisahkan takut terkena noda dari baju-baju yang lain semuanya aku cuci menggunakan tangan Sebenarnya di rumah ada mesin cuci tetapi Ibu dan mbak laila tidak mengizinkan untuk aku gunakan kata mereka, mereka tidak mau baju-baju mahalnya cepat rusak karna mesin cuci padahal mesin cuci itu ada tombol yang di gunakan supaya baju tidak cepat rusak, huuftt bilang aja ngak mau rugi, kataku dalam hati.

Setelah selesai mencuci, kujemur semua pakaian yg telah kucuci dan ku bersihkan setelah selesai menjemur pakaian, aku segera masuk ke rumah ku lihat rumah sudah sepi,

"Kemana Ibu dan mbak laila ya" kata ku saat aku sudah di dalam rumah

" Hmmm pasti Ibu pergi arisan dan mbak laila juga pergi jalan-jalan bersama teman-temannya", kataku dalam hati

"Assalamualaikum..."

Kata Ibu saat masuk ke dalam rumah bu RT dan kepada temen-temen arisannya yang lain

"waalaikumsalam..."

Ucap serempak teman-teman arisan ibu.

"Eehhh jeng Marni sudah datang, mari masuk jeng" sambut jeng sisi,

"Wuiiihhh sepertinya ada yang baru nih", kata jeng Rina,

"Apaa yang baru jeng?, tanya jeng Risa

"Itu yang di leher,tangan,sama yang di jari jeng Marni loh jeng" jawab jeng Rina

"Duhhh silau banget loh jeng" kata jeng Risa

Marni senyum-senyum sendiri lalau jawabnya

"Aahhh jeng Risa ini tau aja kalau perhisan ku baru beli", kata Mirna

"Ya pasti tau dong jeng kan baru lihat yg model ini", kata jeng Risa

"Sudah-sudah nanti aja lagi ngobrolnya yuk kita mulai dulu arisan kita", kata bu Nisa pada ibu RT selaku ketua arisan juga,

(sementara di cafe dimana Laila bersama teman-temannya)

"Hi guys..." kata Laila kepada teman-teman nya,

"Eehhh Laila baru sampai? tanya temen risa amira

" Iya nih tadi jalanan macet banget",jawab Laila

" Yaudah sini duduk kita kumpul di sini dan mari kita lanjut acara arisan kita", kata Nia temen Laila

(Di rumah marni)..

"Hikkss...hiikkss mama...."

Kudengar anak mbak laila menangis di kamarnya, yaampun mbak laila ini kebiasaan banget ninggalin anaknya sendiri di kamarnya,

Aku berlari kekamarnya Devano, ya nama anak mbak laila dan mas yoga yaitu devano.

"Cup..cup..cuppp anak gantengnya tante sudah bagun ya" kupeluk Devano lalu kutenangkan dia agar tidak menangis lagi, setelah Devano tenang dan berhenti menangis ku katakan padanya "vano kita madi dulu ya habis itu tante suapi Devano makan ya, kataku padanya

" Iya tante vano mandi ajah dulu, tapi vano mandiin tane ya", kata Devano

"Oke, lets go kita mandi", jawabku

"Lets go nte", jawab gemes devano

Selesai devano kumandikan, devano ku gendong ke arah meja makan ku letakan dia di kursi khusus anak-anak agar dia tidak terjatuh, ku ambil nasi goreng yg khusus kumasakkan untuk devano yang tidak pedas, setelah selesai makan ku bawa devano ke kamarku kubaringkan dia di bawah yang beralaskan karpet lembut yang kutaruh di lantai dekat tempat tidurku,

Rumah Ibu terbilang cukup besar mempunyai empat kamar walaupun tidak bertingkat tetapi cukup untuk kami tempati, kamarku dan kamar mas randi terbilang lumayan besar makanya aku membeli karpet bulu ini untuk lantai kamar kami,

Kuletakan devano kutaruh mainannya sekalian agar iya tidak pergi kemana-mana, kukatan pada devano,

"Vano disini dulu ya tante mau mandi dulu, vano jagan kemana-mana ya", kataku pada Devano

"Iya nte" jawabnya

Ku ambil handukku lalu aku bergegas berjalan ke kamar mandi, aku mandi sekalian luluran,

Ya luluran adalah rutinitasku setiap mandi dan tidak pernah aku skip sekalipun,

Makanya aku mempunyai kulit halus,lembut dan bercahaya,

Selesai mandi kupakai baju ku, baju dinas dan baju yang sangat nyaman ku pakai sehari-hari di rumah yaitu daster kesayanganku, setelah selesai berpakaian aku keluar dari kamar mandi dan kuhampiri Devano yang ada di kamarku,

Kulihat dia sedang asyik bermain,

Ku hampir Devano yang sedang bermain, dan akhirnya pun aku ikut juga bermain bersama Devano,

Kulihat jam sudah jam 11 sudah saatnya Devano untuk tidur siang,

"vano kita tidur siang dulu ya" kataku pada devano

"Iya nte",jawab devano.

Setelah devano tertidur, aku pun beranjak dari tempat tidur sebelum itu aku memberi penyangga di kanan dan kiri nya Devano agar tidak terjatuh pada saat bangun nanti, sehabis itu aku langsung menuju dapur untuk masak makan siang dan malam, setelah selesai masak aku pun menuju kembali ke kamar, Kulihat Devano masih tertidur pulas, kuhampiri devano kurebahkan badanku di atas kasur lalu akupun ikut tertidur di samping Devano,

Aku tersentak kaget dikarenakan Alarm ku berbunyi, kuambil hp ku lalu kumatikan Alarm itu ku lihat sudah jam 3 sore, Kulihat Devano juga sudah bangun,

"Gantengnya tante sudah bagun ya" kataku pada Devano

"Udah nte" jawabnya

"Yaudah kita mandi duluya habis mandi kita makan ya sayang" kata ku pada Devano

"Iya nte vano mau mandi sama tante ya", jawab Devano,

Akupun memandikan Devano Setelah mandi kupakaikan minyak telon agar badanya Devano hangat,

"Waahhh sayang tante udah wangi ganteng lagi" kataku sambil ku gelitiki Devano tertawa saat ku gelitiki, setelah selesai kubawa Devano keruang makan ku ambil nasinya lalu kusuapi dia sampai nasi yang ada di piring habis tak bersisa, setelah selesai menyuapi Devano lekas aku pergi untuk mandi karena sebentar lagi Mas Rendi akan pulang dari kantor,

Setelah aku selesai mandi ku ajak evano untuk duduk diruang tamu kuhidupkan tv agar kami bisa menonton film kesukaan devano yaitu upin dan ipin.

Kudengar suara langka kaki dari luar yang kuduga pasti ibu dan mbak Laila,

Saat masuk ke rumah dia melihat Devano sudah bersih dan wangi,

Bukannya langsung menghampiri Devano ini malah pergi begitu aja ke dalam kamar

"Dasar emak emak yang tak perhatian pada anaknya", Kata ku dalam hati

Kulihat wajah Devano cemberut aku tampak kasihan padanya ku peluk dia lalu ku ajak bercanda siapa tau dia ceria lagi,

Kudengar suara mobil memasuki pekarangan rumah yg kuduga itu Mas Rendi, akupun pergi keluar bersama Devano kusambut Mas Rendi akan tetapi saat aku ingin menyalam tangan nya dia tidak menyambut tanganku malah yang di sambut itu Devano di gendongnya devano masuk kerumah,

"Mas, Devanonya siniin kamu mandi dulu habis itu kita makan sama-sama" kataku pada Mas Rendi,

Dia pun menyerahkan Devano kepadaku setelah itu iya pergi masuk kekamar untuk mandi,

Aku masuk ke dalam kamar kutaruh Devano di karpet kamrku, setelah itu ku siapkan baju santai Mas Randi setelah itu aku keluar dari kamar,

Kulihat Mas Rendi keluar dari kamar dan menghampiri ku di meja makan setelah itu Kulihat juga ibu dan mbak laila menuju meja makan,

"Masak apa kamu hari ini!? Kata mertua ku dengan nada tak suka

"Ibu bisa lihat sendiri apa yang kumasak untuk makan malam kita ini" jawabku cuek

"Apaan ini kenapa hanya ada tempe,telur sama ikan nila dam sambal saja kenapa tidak ada daging Reva! Kata Ibu mertuaku dengan suara meninggi

"Kan sudah aku bilang bu, uang belanja tidak cukup untuk membeli daging, tadi pagi aku minta uang belanja pada mas rendi tapi tidak di kasih, ingat ibu juga melarangnya pagi tadi", jawabku pada Ibu

"Alahh kamu alasan aja itu bilang aja uangnya kamu belanjakan kebutuhan pribadimu kan?! Kata Ibu

"Tidak bu sumpah uang belanja yang di berikan mas rendi tidak cukup bu", jawabku

"Sudah-sudah aku udah lapar ini makan aja dulu yang ada", kata Mas Rendi

Setelah itu kami pun makan bersama

"Hmm enak dan lezat juga masakanya walaupun sederhana",kata Ibu dalam hati.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status