YOU ARE MY BRIDE

YOU ARE MY BRIDE

last updateHuling Na-update : 2023-08-26
By:  Avaya0627  Kumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
25 Mga Ratings. 25 Rebyu
80Mga Kabanata
4.8Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
Leave your review on App

Zefanya dan Ziona dipertemukan oleh takdir padahal latar belakang mereka sangat berbeda. Zefanya anak yatim piatu dan dibesarkan di panti asuhan, sementara Ziona putri bungsu dari seorang konglomerat ternama di ibu kota. Akankah mereka bisa menyatukan cinta mereka dalam sebuah ikatan pernikahan? atau justru harus berpisah demi kakak sulung Ziona yang sedang sekarat?

view more

Pinakabagong kabanata

Libreng Preview

ZEFANYA

Jgeeerrr! Jgeeerrr! Suara petir sedari tadi seperti bom yang meledak menghasilkan kilatan cahaya di langit. Hujan deras sudah berlangsung selama satu jam. Orang-orang mulai menerobos hujan karena terlalu lama menunggu. Zefanya, anak kecil berusia 11 tahun sedang menjajakan payung yang dia pegang. Di saat orang lain bisa menikmati selimut tebal dan makanan hangat, anak laki-laki itu justru menunggu di depan mol berharap ada orang yang menggunakan jasa payungnya.Jika cuaca sedang cerah maka Zefa akan berjualan tissue di area parkiran. Tetapi jika panas berganti dengan air hujan, maka anak malang itu akan mengambil dua payung dan beralih profesi menjadi ojek payung.“Anak kecil sini!” Seorang wanita berusia 40 tahun memanggil Zefa yang kedinginan karena tidak menggunakan jacket.“Nyonya mau pakai jasa payung saya?” Zefa langsung menghampiri mengabaikan tubuh mungilnya yang kedinginan.“Iya. T

Magandang libro sa parehong oras

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Azril
ceritanya bagus banget kaka semoga sukses selalu.
2023-09-19 19:26:59
1
user avatar
Nadiva Diva
Yee.. Kutunggu selalu update darimu thor ......
2022-03-10 10:50:04
0
user avatar
Nadiva Diva
Bagus ceritanya.. Kasihan ziona dan zefa.. Berharap kisahnya happy ending
2022-03-02 01:41:05
0
user avatar
Kang Nash
akhirnya update jg .. suka sama ceritanya.
2022-02-24 00:56:46
0
user avatar
Alia Fania
Kisah ini bagus banget.. Orang Tua yg terlalu mengatur anaknya sesuai dg apa yg mereka mau tnpa memikirkn perasaan sang ank membuat ank jadi berkecil Hati dan itu bisa mempengaruhi pelajaran di sekolah.. Dan masa depannya
2021-12-26 23:13:25
0
user avatar
Alia Fania
Ceritanya bagus.. Penasaran dg kisah selanjutnya semoga aja endingnya zef mndapat restu dr ayahnya zi..
2021-12-26 23:10:51
0
user avatar
Megacecung
Semangat beb, aku tunggu kelanjutan kisah zevanya dan Ziona.. .........
2021-10-23 21:47:10
0
user avatar
RAZILEE
bagusss kak nexttt
2021-10-10 08:11:45
0
user avatar
Rhill
Baguss baru baca bab awal aja sudah seseru itu Lanjutt thorrr
2021-10-10 07:41:38
1
user avatar
Pena Air
Baper dong aku nya ...
2021-10-09 16:10:41
0
user avatar
deaarmaya
bagus banget sih.... alurnya ga ketebak gitu
2021-10-03 17:42:36
0
user avatar
rannty
Keren kak. Baru baca bab 1, serasa hanyut dalam cerita. Hampir nangis tadi ... Mampir ke ceritaku juga kak Eva, kritik sarannya buat pemula ... makasih ...
2021-09-29 21:51:55
1
user avatar
Angeleyes
Bagus ceritanya Kak,bikin penasaran, aku suka puisinya juga
2021-09-25 15:22:58
0
user avatar
Orang Biasa
bagus ceritanya menarik, crazy up thorr.. ...
2021-09-25 15:01:20
0
user avatar
Nezha Hauw
Wow romance, tapi cinderellanya pria...penasaran nih lanjut baca ah
2021-09-25 14:33:04
0
  • 1
  • 2
80 Kabanata

ZEFANYA

Jgeeerrr! Jgeeerrr! Suara petir sedari tadi seperti bom yang meledak menghasilkan kilatan cahaya di langit.  Hujan deras sudah berlangsung selama satu jam.  Orang-orang mulai menerobos hujan karena terlalu lama menunggu.  Zefanya, anak kecil berusia 11 tahun sedang menjajakan payung yang dia pegang.  Di saat orang lain bisa menikmati selimut tebal dan makanan hangat, anak laki-laki itu justru menunggu di depan mol berharap ada orang yang menggunakan jasa payungnya.Jika cuaca sedang cerah maka Zefa akan berjualan tissue di area parkiran.  Tetapi jika panas berganti dengan air hujan, maka anak malang itu akan mengambil dua payung dan beralih profesi menjadi ojek payung.“Anak kecil sini!” Seorang wanita berusia 40 tahun memanggil Zefa yang kedinginan karena tidak menggunakan jacket.“Nyonya mau pakai jasa payung saya?” Zefa langsung menghampiri mengabaikan tubuh mungilnya yang kedinginan.“Iya.  T
Magbasa pa

ZIONA

“Ini punyaku!”“Punyaku!”“Bukan ini punyaku!”“Kata mami ini punyaku Abira.”Dua anak gadis sedang rebutan boneka panda di kamar.  Mereka adalah Ziona dan Abira.  Kakak adik yang terpaut usia hanya setahun.“Mami!” Abira anak paling besar berteriak memanggil maminya yang sedang menyiapkan makan malam.“Apa sih ribut-ribut?” Wanita berusia 35 tahun masuk ke kamar.“Ziona rebut boneka pandaku mi.  Ini kan dibelikan untukku.” Abira mengadu pada maminya.“Biar mami ngobrol sama adik kamu dulu ya sayang.” Mengusap kepala Abira dan mengajak Ziona keluar kamar.“Mami, boneka panda itu punyaku.  Papi yang membelinya kemarin.” Ziona berusaha membela diri meskipun dia tahu harapannya sangat kecil untuk dibela.“Zio, mami sudah bilang kan untuk ngalah pada kakakmu.  Memang papi membeliny
Magbasa pa

CINTA MONYET

Seorang anak laki-laki berusia 19 tahun berteriak-teriak memanggil bundanya.  Di tangannya ada surat pengumuman. “Bunda aku diterima kuliah di salah satu kampus di Singapura.  Bukan hanya itu saja.  Aku lulus tes untuk mendapatkan beasiswa.” “Wah selamat ya Nak.” Bunda Tabita memeluk anak remaja yang berdiri di depannya.  Anak laki-laki yang menawarkan jasa payung padanya kini sudah tumbuh tinggi dan sangat pintar.  “Dari awal bunda yakin kalau kamu pasti lulus.  Cepat ke ruangan ayah kamu.  Pasti dia juga senang mendengarnya.” Zefanya berubah total dari kehidupannya yang dulu.  Sangat pintar dan tampan.  Tidak ada lagi kesan gelandangan karena kulit dan tubuhnya terawat dengan baik.  Zefanya mengetuk pintu dan dia masuk ke sebuah ruangan. “Ayah aku lulus.” Anak remaja itu memberikan kertas di tangannya pada pria paruh baya yang duduk di kursinya.  “Selamat ya nak.” Charles bangkit dari ku
Magbasa pa

KEBERANGKATAN ZEFANYA

Bandara Soekarno Hatta menjadi salah satu tempat yang tidak akan pernah mati.  Selama 24 jam lokasi itu selalu terisi dengan orang-orang yang berlalu Lalang.  Baik itu kru pesawat, setiap staff yang bekerja atau pekerja restoran yang bertengger di sana. “Ayah sudah menghubugi teman di sana.  Katanya kamu boleh tinggal di apartemennya dan membantunya di cafe miliknya.  Dia akan memberimu uang tambahan tanpa mendaftarkan kamu sebagai pelayan di restorannya.  Anggab saja kamu ngebantu sebagai saudara.” Charles menjelaskan sebelum anak asuhnya itu terbang ke nagara tetangga. “Makasih ayah.  Aku pasti kembali dan membuat ayah bangga.” “Harus itu.” Charles memberikan amplop berisi uang dolar Singapore.  “Bijak-bijaklah mengelola uangmu.  Kalau ayah ada rejeki pasti akan ayah kirimkan untukmu.” Charles memeluknya erat. Zefanya tidak tahu harus bilang apa lagi selain ucapan terima kasih.  Dia berjanji kelak akan me
Magbasa pa

MERELAKAN LAGI

“Dari mana kamu?” Suara Alana menggelegar hingga memekakkan telinga Ziona yang mendengar.“Mi, ngomongnya jangan terlalu kenceng.  Sakit nih telinga Zio.”“Kamu dari mana Ziona? Nggak usah mengalihkan pertanyaan mami.”“Habis ketemu teman mi.”“Laki-laki atau perempuan.”“Mati aku!” dalam hati Ziona merutuki dirinya sendiri.  Bisa bahaya kalau dia berkata jujur.  Bukan fasilitas saja yang akan diambil darinya tetapi selama seminggu dia tidak akan bisa melakukan apapun selain sekolah. “Perempuan kok mi.” Terpaksa lidahnya berbohong.  Sepertinya dia harus membiasakan lidah tak bertulangnya itu untuk berkata dusta.“Cepat masuk kamar.  Kalau papi sampai tahu kamu pulang jam segini pasti kamu akan dimarahin.” Tangan Alana bersedekap memberi peringatan.“Jangan laporin ke papi ya mi.  Zio janji akan melakukan
Magbasa pa

TERPESONA

Mordekhai meminta salah satu bawahannya untuk menemani Ziona mendaftarkan diri di kampus barunya.  Jangan harap Mordekhai akan meluangkan waktu untuk mendaftarkan putri bungsunya itu.  Masih banyak hal yang harus dia urus.  Padahal jika menyangkut Abira pasti dia rela meninggalkan urusannya sepenting apapun itu. Lagi-lagi alasannya usia Abira yang tidak tahu sampai kapan.“Non, isi formnya dulu.” Laki-laki bernama Mandala memberikan pulpen tinta hitam dan tiga lembar kertas yang dia terima dari pihak kampus.Meski berat hati Ziona tetap mengisinya.  Satu tujuannya hanya untuk mendapatkan perhatian.  Tetapi apa yang dia terima? Ayah biologisnya itu justru meminta Mandala untuk menemaninya.  Sebenarnya salah satu teman SMPnya juga tinggal di negara itu dan memberi kabar jika dia akan mengunjunginya di sana.  Kebetulan atau tidak, temannya itu juga kuliah di tempat yang sama dengannya.“Man, aku mau ke toilet dul
Magbasa pa

BERTEMU TEMAN LAMA

  “Di mana?” Suara cempreng dari seorang perempuan terdengar melalui ponsel yang menempel di telinga Ziona. “Aku udah kirim alamatnya kan? Aku di 1000 tasty restaurant.  Cepat ke sini! GPL. Gak pake lama! Buruan!” “Sabar dong! Memangnya aku bisa menerbangkan MRT nya? Tungu! 10 menit lagi aku nyampe.”  Temannya itu mematikan panggilan tanpa minta izin terlebih dahulu. “Nggak pernah berubah dari dulu.” Gerutu Ziona. “Gimana hari pertama masuk kampus?” Zefa yang baru keluar dari dapur langsung duduk di depannya. “Kamu nggak kerja?” Ziona memperhatikan pakaian laki-laki itu.  Seingat dia, kemarin Zefa memakai kaos kuning dengan tulisan 1000 tasty restaurant.  Namun kali ini laki-laki itu memakai kaos putih dibalut jacket denim dan celana jeans.  “Sebentar lagi aku ada kelas.  Makanya aku berpakaian seperti ini.  Lagipula aku di sini hanya bantu-bantu aja.”  Riko memang
Magbasa pa

SEMAKIN DEKAT

“Kenapa kamu menghindariku?” Ziona memdekat dan memukul dada laki-laki itu.  Air mata pun mengalir di pipinya.  “Kamu jahat! Kamu yang mengajakku berteman.  Tapi kamu yang menghindar kayak gini.” Ziona seakan dipermainkan apalagi dia tidak punya siapa-siapa di Singapura.“Zi, jangan kayak gini! Kenapa kamu nangis?” Menahan tangan Ziona yang terus memukulnya.“Aku ke sini untuk minta maaf.  Tapi kamu sengaja menyuruh orang lain yang melayaniku.” Isak tangis menemani setiap kata yang terucap dari mulut manis Ziona.“Iya-iya.  Aku yang salah.” Zefanya langsung menarik tubuh perempuan itu ke dalam dekapannya.  “Maafin aku.  Nggak seharusnya aku tersinggung sama ucapan kamu.” Masih memeluk dan tangannya mengusap lembut rambut gadis itu.“Kalau aku salah bilang!” kesal Ziona namun tangannya mempererat pelukannya di tubuh Zefa.“Iya
Magbasa pa

KEHANGATAN HATI

Ziona benar -benar tertidur hingga Zefa tidak tega untuk membangunkannya.  Makanan sudah ada di atas meja.  Tadinya dia ingin pulang setelah makanan itu datang.  Dia memperhatikan wajah yang terlelap itu. “Kamu benar-benar cantik.” Menyelipkan sulur rambut Ziona yang berantakan ke belakang telinga. Zefanya duduk di karpet berbulu sambil terus memandangi wajah perempuan itu.  Hatinya senang dan damai melihat Ziona tertidur pulas.  Tanpa sadar dia juga tertidur dengan kepala bertumpu di sofa sementara posisi tubuhnya duduk di depan sofa.  Tenaganya terkuras habis ketika menggendong tubuh Ziona dari stasiun MRT Bugis sampai ke kondonium.“Rasanya capek banget.” Ziona menggeliat setelah kedua matanya terbuka.  Baru sadar jika dirinya tidur di sofa dan dia tidak sendirian.“Zefa,” Dia mengoyang bahu Zefa dengan pelan.  “Zef bangun! Ini sudah malam.” Sekali lagi
Magbasa pa

IMPIAN YANG TERPENDAM

Ziona mengantuk lagi setelah mereka memutuskan untuk menonton film.  Jelas dia mengantuk.  Energinya terkuras habis hanya untuk bergadang dan menyelesaikan satu judul drama korea.“Aku tidur duluan ya.  Kamu tidur di sofa.  Awas kalau sampai masuk kamar!” Ziona mengancam dengan jari telunjuknya membuat laki-laki itu tertawa melihat kelucuannya.“Ya sudah tidur sana! Mata kamu udah merah.”Ziona masuk kamar dan langsung tidur terlentang.  Tetapi dia ingat jika di luar belum ada selimut.  Ziona menurunkan kakinya lagi dan beranjak ke lemari.  Mengeluarkan selimut putih tebal dan mengambil satu bantal dari ranjang.“Kenapa kamu keluar lagi?” tanya Zefanya ketika perhatiannya teralihkan dari layar televisi.“Kamu nggak punya selimut.  Cuaca lagi dingin.  Pakai ini ya!” Sambil menguap Ziona meletakkan bantal dan selimut di sofa.“Makasih Zi.  C
Magbasa pa
DMCA.com Protection Status