Chapter 15
Penglihatan Lizzie
Austin memandang Amanda penuh cinta, membuat sang dara tersipu malu. Amanda memang langsung di boyong Austin pasca pertunangan mereka. Kedua orang tua Amanda tentu saja keberatan. Apalagi mengingat usia Amanda yang masih belia. Tapi bukan Austin namanya kalau kalah berargumen. Entah apa alasannya hingga kedua orang tua Amanda menyetujui.
“Jangan menatapku seperti itu, kau membuatku malu,” bisik Amanda menyembunyikan wajahnya di dada bidang Austin. Austin mengecup kening Amanda dengan sayang.
Ting tong, suara bel berbunyi mengganggu aktivitas kedua love bird ini. Dengan malas Austin beranjak kearah pintu. Siapa yang mengetahui alamat apareten barunya? Perasaan Cuma keluarga intinya saja.
Autin melihat siapa yang datang lewat monitor kecil. Ternyata keluarganya. Dengan senyuman dia membuka pintu apartemen. Sesaat pintu terbuka langsung saja sikembar menerjang ke
Chapter 16Masa lalu datang mengganggu“Hai, jadi kau yang bernama Amanda?” sapa seorang wanita dewasa yang sexy di mata Amanda. Hari ini dia mendapat panggilan dari kampus karena ada data magang yang harus diperbaruinya. Karena Amanda meminta ganti tempat magang setelah kejadian dengan Thomas sebulan yang lalu.Akhirnya dia wajib magang ditempat Austin. Begitulah titah sang bos. Dan Amanda tidak punya alasan untuk berkelit.“Benar, ada yang bisa saya bantu?” tanya Amanda bingung. Siapa wanita ini? Perasaan dia tidak mengenalnya.“Bagus, ada yang harus saya bicarakan. Bisakah anda mengikuti saya?” pertanyaan yang sepertinya tidak membutuhkan jawabannya karena wanita itu lebih dulu berlalu. Amanda menatap bingung kearah wanita itu. Tapi dia kesini tidak ada urusan dengan wanita itu.Amanda mengangkat kedua bahunya tak perduli. Siapa yang butuh? Dengan langkah
PROLOGWARNING!HANYA KHUSUS UNTUK USIA 21++Angel membawa semua jiwaku pergi saat kematiannya. Kami saling mencintai tapi Tuhan lebih mencintainya.Aku tidak bisa menggantikannya dengan siapa pun.Aku benci menjadi pria tidak berguna, bahkan tidak bisa menyembuhkan penyakitnya. Atau mengurangi rasa sakit yang dideritanya. Penyakit Kanker serviks stadium akhir. Mengantarnya pada keabadian.Sampai gadis ceroboh tapi ceria mengusik ketenanganku...Aku sangat membencinya karena membuatku terpengaruh akan kehadirannya.Bahkan dia masih sangat belia...apalagi statusnya yang masih saudara sepupu dari iparku membuatku enggan menjalin hubungan dengan gadis itu.Aku berusaha mengabaikan kehadirannya, tapi semakin kuhindari dia seperti lintah menempel disisiku terus...Dasar gadis ceroboh keras kepala.Austin Ger
Austin Gerald Klein adalah penerus Klein Corp. Dia mewarisi beberapa perusahaan milik keluarga Klein.Klein Corp. bergerak diberbagai bidang usaha, siapa yang tidak mengenalnya. pria tampan yang mempunyai banyak penghargaan, baik dari bidang bisnis sebagai pengusaha muda tahun ini dan The Bachelor Man tahun ini.Dia mendapatkan penghargaan itu bukan tanpa sebab dia pria tampan bak dewa Yunani rahang kokoh dan netra mata Hazel turunan dari sang mommy yang tajam menyihir para wanita untuk melemparkan diri mereka dalam pelukan Austin.Meskipun dia juga terkenal dengan sifat arogannya tapi tidak membuat para wanita itu mundur, mereka bahkan menjadikan itu tantangan tersendiri, tapi Austin tetaplah Austin. Pria dingin itu tidak punya hati, dia hanya menikmati mereka tanpa mau berkomitmen.Setiap malam berganti pasangan seperti berganti celana dalam saja, tanpa berpikir untuk menjadikan mereka kekasih.Karna dia lelaki dewasa yang b
"Hai baby, sedang apa?” tanya Austin saat melihat bidadarinya hanya melihat pemandangan dari kaca jendela. Angel memandang ke arah Austin sambil tersenyum."Tidak, aku sangat bersyukur bisa ada disini bersamamu,” sahut Angel lembut. Wanita ini sudah jauh berubah tingkah lakunya, menjadi sosok yang tulus dan ikhlas menjalani kehidupan yang diberikan oleh Tuhan. “Terima kasih sayang, tolong tetap disisiku sebentar lagi.”“Aku berjanji akan selalu menemanimu sweety,” sahut Austin dengan sangat lembut. Dipeluknya tubuh ringkih Angela.Dia percaya semua manusia diuji sesuai kadar nya masing-masing.Apa yang diperbuat manusia pada akhirnya akan kembali lagi pada manusia tersebut.Itulah yang terjadi padanya, dia yang sangat jahat dan licik. akhirnya harus berakhir menjadi pelacur dikarenakan ayah kandungnya sendiri, ayah yang sudah membuat dia menjadi sosok yang tidak tahu balas budi. Sudah menghancurkan keluar
Suasana di kantor seperti biasa semua sibuk dengan pekerjaannya tapi di ruangan CEO ada yang tidak biasa.Ya, di ruangan yang biasanya hanya ada CEO-nya saja sekarang di sofa ada seorang gadis cantik sedang sibuk dengan gadgetnya tanpa memperdulikan laki-laki yang dari tadi mencuri lihat kearahnya."Gadis yang menarik, cantik, sexy dan tidak kecentilan," batinnya mulai menilai, entah kenapa sejak mereka bertemu hatinya berdesir lembut, perasaan senang bila ada di dekat gadis itu, "Siapa ya namanya?" mereka bahkan belum berkenalan tapi sudah berjanji buat mengajak gadis itu ke apartemennya, tempat yang hanya didatangi keluarga dan sahabatnya saja, dan belum ada wanita yang diajaknya kesana, bukan ralat...Hanya ada satu wanita yang pernah diajaknya kesana. Tepatnya dua tahun yang lalu. Wanita yang sangat dicintainya tapi dengan tega meninggalkannya tenggelam dalam duka. Selama ini selain satu wanita tercintanya dia tidak pernah membawa siapa pun keranah pribadinya. Tetapi
Mereka berdua sekarang tiba di apartemen Austin.Amanda langsung duduk di sofa tanpa disuruh, entah dia merasa nyaman disini, berasa di rumah sendiri. Padahal mereka baru bertemu lagi hari ini. Tapi mereka merasa sudah saling mengenal lama. Entahlah...."Mau minum apa?" tanya Austin sambil membuka jasnya, dan meletakkannya di punggung kursi"Apa saja," sahut Amanda pelan sambil membuka aplikasi Game di hpnya tak menghiraukan Austin yang bergerak ke arah dapur. Tapi setelah Austin berlalu, dia menekan tangannya kearah dada kirinya. Menepuk-nepuk di sana. Gemuruhnya belum berhenti.Amanda mendesah lega. Entah berapa lama dia menahan nafas? saat berdekatan dengan Austin pasokan udara seakan menipis.Ternyata keacuhan Amanda hanya kedok untuk menutupi rasa yang bergemuruh di dadanya.Jantung kurang ajar, gerutunya dalam hati. Amanda melirik kearah dapur yang tidak terhalang apa pun membuatnya dengan bebas memandang punggung kekar itu.Tang
Austin povDua Tahun yang laluHari demi hari kondisi Angel semakin parah, sungguh aku tidak tega. Kalau bisa biar aku saja yang menggantikannya merasakan kesakitan demi kesakitan.Bisa kulihat setiap pagi dia mengumpulkan rambutnya yang mulai rontok. Sungguh aku tidak tega melihat kondisinya. Apalagi seusai menjalani kemoterapi, kondisinya pasti langsung drop. Beberapa hari kerjaannya hanya memuntahkan semua yang ada dalam perutnya. Rambutnya yang semakin banyak rontok, rasa sakit yang dia rasakan semakin menggila.Sungguh aku tidak tega melihatnya.Tapi dia selalu tersenyum, dia bilang ini cara Tuhan memaafkan semua dosanya. Dan Tuhan akan menjemputnya saat semua dosanya sudah terlebur.Hari ini, badan ringkihnya semakin layu. Tapi gurat kebahagiaan selalu tercetak di bibir manisnya.Dia pingsan, setelah dia batuk darah.Aku membawa langsung ke rumah sakit. Aku tahu ini sudah waktunya.Semalam dia mengatakan sesu
Masih dua tahun yang laluAllicia adalah prioritas pertama buat Austin juga.Dan tanpa dikomando semua keluarga Cia dan Marc mengikuti mobil Austin yang ditumpangi Marc dan Cia.Cia mencengkeram kelepak jas suaminya, menggigit bibir bawahnya menahan teriakannya. Dia tidak mau membuat kedua lelaki yang dicintainya itu khawatir."Kau boleh menggigit lenganku sayang, jangan bibirmu nanti berdarah,” ucap Marc sambil jarinya menarik bibir Cia dari gigitan bibirnya.Disodorkannya lengannya di depan bibir Cia, tapi malah dicium oleh Cia. Mereka bertatapan lembut. Ada senyum di bibir keduanya."Aku harap aku bisa menggantikan kamu merasakan sakitnya sayang, aku tidak tega melihatmu kesakitan,” ucap Marc lirih sambil memberi belaian lembut di perut Cia yang besarnya jangan ditanya lagi.Meski ukuran tubuh Cia melebihi berat tubuh wanita yang hamil pada umumnya karena kehamilan kembarnya, Tapi Marc selalu dengan bangga menggandeng Cia jika me