Share

Nina Vs Andin

Alex mengurungkan niatnya setelah mendengar penuturan adiknya. "Ya udah dik, tapi kamu bener baik-baik aja? Biar kakak bilang ke mama sama papa."

"Aku baik-baik aja, kak ... tenang aja." Eriska susah payah mengulas senyuman walau tidak terlihat oleh Alex.

"Ya deh, kakak lanjut jalan. Lagi nyetir."

"Iya kak, hati-hati di jalan." Panggilan terputus. Eriska membuang napas lirih. "Andai mereka tau aku nggak baik-baik aja, pasti mereka akan bawa aku pulang." Kemudian wanita itu mengingat kehamilannya, "aku harus kabarin mama, papa sama kak Alex, mungkin besok aku harus ke rumah."

Kala sedang bergumam, handle pintu diputar dari luar. "Sayang," sapa Bagas. Pria itu menenteng bubur dan segelas susu. Keduanya masih panas karena baru saja diangkat dari kompor.

Eriska menunjukan senyuman manisnya. "Iya, mas."

Bubur dan susu disimpan di atas meja, lalu Bagas duduk di tepian ranjang, di samping Eriska yang sedang duduk bersandar. "Tadi kamu pingsan." Tanganya mengulur, merapihkan anak rambut di se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status