Share

Penolakan Bagas

Eriska dan Bagas sudah tiba di ruang makan, Bagas melonggarkan dasinya yang seharian melilit lehernya, sedangkan Eriska menyeduhkan kopi. "Kamu jangan iri, Andin aku belikan mobil. Kamu juga dulu dapet," ucap Bagas.

Eriska tersenyum kecil kala memandang kopi yang sedang berputar di dalam gelas berisi air mendidih, lalu menoleh ke arah suaminya membawa senyuman manis. "Iya mas."

Memang Eriska juga mendapatkan mobil. Namun, tentu jenisnya berbeda dengan milik Andin yang memilih mobil mewah keluaran terbaru.

Segelas kopi sudah tersaji. Bagas menghirup aroma kopi favoritenya, lalu menyesap perlahan. Rasanya tidak berubah karena Eriska sudah sangat hatam takaran kopi, gula, susu serta air panasnya sekali pun. Tidak ada lagi topik pembicaraan lain di antara mereka sampai Andin datang, tapi tidak menghampiri. Dia langsung berpamitan ke kamar dan Bagas mengiyakan saja.

Rasa iri Eriska semakin menjulang. Bagas selalu tidak adil, padahal seharusnya dia bersikap adil pada Eriska atau pun Andin d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status