Share

Keinginan Adam

"Mbak ...." Nina mengelus punggung Eriska berulang kali, "mbak, kalo nggak kuat mendingan nyerah dari pada mbak terus tersakiti."

Eriska menoleh ke arah Nina. "Aku nggak kuat, tapi aku bertahan demi bayi aku."

Kehadiran bayi dalam kandungan Eriska tidak bisa disalahkan. Namun, dia datang di waktu yang salah. Pikir Nina.

Berlainan dengan Eriska, dia berpikir kehadiran bayi kala rumah tangga sedang kacau adalah suatu pertanda baik yang akan memberi kebaikan pada kehidupan mereka kelak. Bisa saja bayinya menjadi penghubung antara dia dan Bagas.

Nina salut kepada keteguhan, ketegaran juga sabar Eriska. Padahal sudah jelas jika keadaan ini sangat merugikannya terlebih lagi mengoyak perasaan. Namun, dia juga banyak mengasihani. Kenapa wanita sebaik Eriska harus mendapatkan cobaan sekejam ini?

Sebisa mungkin Nina mencoba menghibur Eriska, bahkan dia membiarkan bayinya bersama baby sister. "Mbak, makan-makan yuk di rumah aku, mbak pilih-pilih makanan nggak sih?"

"Hm ... nggak deh kayanya, sej
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status