Dari kejauhan, terlihat ada mobil polisi yang tengah menuju ke arah rumah kedua orang tua Yuda. Merasa putranya sudah pergi tanpa kabar selama beberapa hari membuat hati seorang ibu merasa cemas. Dian yang meminta suaminya untuk melaporkan kasus orang hilang hingga polisi pun datang kerumahnya. Disana juga ada Anita, bukan tanpa alasan ia ikut berada di rumah mertuanya hal itu ia lakukan karena belum puas untuk menguras harta kekayaan konglomerat tersebut. Naasnya, Yuda hilang hingga membuatnya memundurkan diri untuk mengajukan surat cerai pada Yuda.“Permisi, apa disini rumah dari Pak Wiguna?” tanya salah satu polisi.“Iya, saya pak” ujar Wiguna.“Bolehkah kami melihat foto anak bapak? Agar mempermudah proses pencarian” ujar polisi.Dian memberikan foto putranya kepada polisi. Lalu proses pencarian pun dimulai, polisi mencoba mencari barang bukti yang dapat membantunya untuk menyelesaikan persoalan. Salah satu bukti kuat yang dapat terdeteksi adalah lokasi ponsel Yuda. Polisi langsun
Anya jatuh tak berdaya dihadapan rerimbunan pohon besar disekitarnya. Mata mulai berkunang-kunang, Anya menatap langit cerah seakan cahaya dari matahari tersebut tengah menjemputnya untuk pergi dari dunia yang menyedihkan. Hembusan angin menggoyangkan rambut panjangnya, Anya merasa hidupnya akan berakhir dengan perjuangan yang sia-sia dan rasa yang masih sakit, karena disaat ia seperti ini suaminya tak kunjung menolongnya.“Aku menyesal telah memilihmu, menyesal mengira bahwa kamu akan membahagiakan aku seperti saat kita berpacaran. Bahkan kini aku setengah mati pun kamu tidak menenangkan aku” Anya membayangkan Dirga dengan hati hancur berkeping-keping. Ada secercah harapan dari hatinya, ingin meminta maaf atas kebohongannya pada kedua orang tua. Meskipun kemungkinan besar harapannya tak akan kesampaian.Perlahan Anya mulai menutup mata mencoba mengikhlaskan semuanya yang sudah berlalu. Dalam kesendirian, kedamaian pun ia rasakan, tak lagi merasa ketakutan dan kesakitan. Beberapa jam k
Myeline berjalan menuju ke rumah Taher dengan menggunakan kendaraan mobil BMW. Seperti biasa, Myeline akan menanyakan keberadaan selingkuhnya, apakah tinggal di rumah A atau rumah B. Dilihat dari harta kekayaannya, Taher sangat banyak membangun rumah pribadi yang tidak kaleng-kaleng. Sekitar ada 10 rumah mewah dengan lokasi yang berbeda.“Hallo sayang, kamu masih disana’kan? Soalnya aku hampir sampai” ujar Myeline sambil saat menelpon Taher.“Iya Sayang, aku dan keluarga sedang menunggu kamu. Cepatlah kesini, aku sudah tidak tahan ingin melamarmu” ujar Taher di balik telepon.Myeline begitu sumringah mendengar ucapan itu, ia tak dapat membayangkan sebentar lagi akan menjadi seorang ratu. Sambil menghayal, Myeline tidak melihat ada pedagang yang hendak menyeberang yang membuat Myeline hampir menabraknya. Akibatnya, pedagang kaki lima tersebut terjatuh karena terkejut ketakutan. Myeline merasa kesal lalu turun dari mobil dan menghampirinya.“Eh... Kalau mau nyebrang lihat-lihat!!!” peki
Setelah berkelakuan buruk membuat Puji di usir secara tidak tidak terhormat. Puji juga tidak dapat meyakinkan mereka bahwa dirinya adalah orang kaya dilihat dari pakaian dan sikapnya yang membuat warga ragu untuk mempercayainya. Mau tidak mau Puji mesti pergi dari sana, membawa diri sendiri tanpa apapun. Kembali hidup menjadi gelandangan, bersiap diri menahan rasa lapar yang sebentar lagi akan menghampiri.“Dasar orang miskin! Berani-beraninya mereka memperlakukan aku seperti ini, tunggu saja balasanku, akan ku beli semua rumah mereka kalau perlu aku keturunannya juga!” gerutu Puji.Berjalan tanpa tujuan mengingatnya dengan pengalaman beberapa minggu yang lalu. Puji mulai merasa letih saat berjalan, memutuskan untuk mengistirahatkan tubuh agar bisa melanjutkan aktivitasnya. “Huuu lelah sekali” gumamnya sambil mengibas-ngibaskan tangannya sendiri ke arah leher. Dari kejauhan, terlihat seseorang tengah memandanginya. laki-laki itu mengenalnya dan perlahan mulai menghampiri Puji. Suara
Dirga datang menjenguk Anya ke rumah sakit setelah Eleanor memberikan kabar kepadanya tengah Anya. Dengan perasaan bercampur aduk, Dirga pun mengendarai mobil dengan ngebut. Saat sudah sampai, ia memakirkan mobilnya di parkiran khusus untuk mobil. Didepan ruangan, sudah ada Eleanor yang menanti kedatangannya.“Kemana si Dirga? Lama sekali” gumam Eleanor.Samar-samar seseorang melihat seseorang yang ia nanti. Dengan cepat, Eleanor pun melambaikan tangannya untuk memberi isyarat pada Dirga. Benar saja, Dirga melihatnya lalu berlari menghampiri Eleanor. Saat sudah dekat, Dirga langsung menanyakan ruangan mana Anya dirawat? “Sini ikut aku!” seru Eleanor.Dirga mengikutinya hingga tepat pada salah satu ruang. Eleanor menolehkan kepalanya ke arah Dirga sembari memberikan kode pada Dirga untuk ikut masuk ke dalam ruangan. Dirga masuk setelah Eleanor masuk. Lalu Dirga melihat Anya yang terbaring dengan lemah. Terlihat, Anya masih tertidur pulas dan Dirga tidak tega membangunkan istrinya ters
Dirga memandangi foto pengantin yang disimpan di atas meja. Melihat foto itu, membuat Dirga mengingatnya kembali. Mulai menyalahkan diri sendiri karena telah membuat kehancuran bagi dirinya dan orang lain. Dirga meraih foto tersebut lalu memeluknya sambil menangis sesenggukan.“Anya, aku sangat merindukan kamu. Tapi, aku tidak tahu apakah kita bisa bersatu dengan hal yang sudah terlalu jauh, kesalahanku begitu fatal tapi aku tidak siap bila melihat kamu meninggalkan aku” gumamnya.Keheningan malam itu menemaninya dengan rasa sesal yang sudah tidak ada gunanya. Tidak akan bisa membuka semuanya akan seperti semula, perlahan... Dirinya harus siap menghadapi kenyataan. Dalam kesendirian itu, Dirga mengingat masa kecilnya yang terlahir sudah tidak melihat orang tua. Hal yang menyakitkan, telah ia rasakan sejak lahir dan merasa tuhan begitu tidak adil kepadanya.“Aku adalah orang yang paling malang sedunia” gumamnya dalam hati.Dilain sisi, Anya pun merasakan rasa pilu dari hatinya. Menatap
Dari luar rumah istana sudah banyak orang-orang yang berdatangan. Rata-rata dari mereka datang dengan mengendarai mobil mewah yang harganya tidak kaleng-kaleng. Mereka turun dari mobil lalu istri-istri Taher menyambut mereka dengan baik. Yang paling terlihat ramah adalah istri ketiga, yang bernama kejora. Dia begitu terlihat bahagia seakan tidak memendam rasa sedih karena suaminya menikah kembali.“Jeng Kejora, jangan sedih ya! Ikhlaskan semuanya, yang penting suami kamu tetap menafkahi kamu dan anak-anak kamu” ujar tamu undangan yang memang lumayan dekat dengan kejora.“Aku sudah ikhlas jauh-jauh hari, sekarang aku malah senang karena akan ada anggota baru di rumah ini” ujar kejora.“Kamu memang aneh jeng, kalau aku jadi kamu jangan pastinya aku akan minta cerai” ujar tamu undangan yang lain.Kejora hanya membalasnya dengan senyuman tulus dan tidak ingin menanggapi perkataan orang-orang terhadap persoalan di rumah tangganya. Selain itu, istri kedua dan keempat juga sibuk menyambut pa
Pagi ini merupakan pagi yang baru bagi diri Anya, melihat mamanya yang sudah tidak lagi merasa gengsi untuk berbelanja di pasar biasa. Bahkan mamanya sendiri yang mengajaknya untuk berbelanja dan akan memasak makanan kesukaan Anya. Hati Anya sedikit terobati, melihat mamanya yang kini sudah mulai menyayanginya dengan perhatian. Dalam keramaian di pasar itu, mamanya selalu menggandeng tangan Anya, seakan tidak ingin melepaskan putrinya pergi menjauh darinya.“Sayang, kamu mau beli hati ayam atau hati sapi?” tanya Puji.“Apapun saja aku suka Ma” ujar Anya.“Kalau begitu Mama beli dua-duanya ya” ujar Puji.Puji pun membayar sebanyak dua ratus ribu rupiah pada si penjual daging tersebut. Anya sampai geleng-geleng kepala melihat mamanya terlalu berlebihan membeli daging padahal di rumah hanya ada tiga orang termasuk dirinya sendiri. Sesudah membeli daging, Puji mengajak Anya ke pedagang sayuran. Terlihat ada banyak sayur yang masih segar yang ada diatas meja panjang, Puji melihat-lihat sam
Di dalam kamar yang sunyi, Ajun duduk sendirian di ujung tempat tidur, terdiam dalam kesedihan yang memenuhi hatinya. Wajahnya terlihat muram, dan matanya terpejam rapat, mencerminkan penderitaan yang mendalam yang merasuk ke dalam jiwanya. Dia merasa seperti dunia ini runtuh di atas bahunya, dan dia terjebak dalam gelombang kesedihan yang tak tertahankan.Di dalam hatinya yang hancur, Ajun merenungkan kehilangan yang baru saja dia alami. Dia merasa seperti sepotong dari dirinya telah diambil, meninggalkannya dalam kekosongan dan kehampaan yang tak terlukiskan. Setiap detik yang berlalu terasa seperti beban yang tak tertahankan, dan dia merindukan kehangatan dan cinta yang telah hilang dari hidupnya.Meskipun berusaha untuk tetap tegar, setiap ingatan tentang kehilangan itu menyulut api kesedihan yang menyala di dalam hatinya. Dia merenungkan kenangan indah yang dia bagikan dengan orang yang dicintainya, dan betapa sulitnya baginya untuk menerima kenyataan bahwa mereka telah pergi unt
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan, Myline duduk sendirian di ruang tamu yang sunyi, merenung dalam keheningan yang menyelimuti dirinya. Wajahnya terlihat tegang, dan matanya dipenuhi dengan ekspresi penyesalan yang mendalam. Dia merasakan beban yang berat di pundaknya, menyadari bahwa dia telah membuat kesalahan yang besar yang menghantui hatinya.Myline memikirkan kembali semua pilihan yang telah dia buat dalam hidupnya, dan setiap kata yang telah dia ucapkan. Dia merasakan rasa sesal yang tak terbendung saat dia menyadari akibat dari tindakannya. Kesalahannya telah menyakiti orang-orang yang dicintainya, dan dia merasa terjebak dalam belenggu penyesalan yang tak terlupakan.Dia merenung tentang saat-saat ketika dia bertindak tanpa berpikir, terbawa emosi dan keinginan untuk membalas dendam atau mendapatkan keuntungan pribadi. Dia merasakan setiap keputusan yang salah, seperti sebatang duri yang menusuk hatinya, meninggalkan luka yang dalam dan tak terobati.Di tengah-tengah penyesalan
Anya adalah seorang ibu yang penuh kasih dan perhatian. Namun, ketika putrinya, Elera, tak kunjung pulang dari sekolah pada waktunya seperti biasa, gelombang kekhawatiran mulai melanda hatinya.Semua dimulai ketika Anya menunggu dengan gelisah di depan pintu rumah mereka, menatap jam dengan hati yang semakin gelisah. Waktu terus berjalan, tetapi Elera belum juga muncul. Ketika bel sekolah berbunyi untuk yang kedua kalinya, Anya merasa detak jantungnya semakin cepat dan napasnya semakin sesak.Dengan cepat, Anya menghubungi teman-teman Elera, tetapi tidak ada yang tahu di mana dia berada. Gelombang kekhawatiran semakin memenuhi pikirannya saat dia membayangkan berbagai kemungkinan yang mengerikan.Tanpa ragu, Anya segera melaporkan kehilangan Elera ke polisi, berharap agar mereka segera menemukan putrinya. Tetapi setiap detik terasa seperti jam, dan kegelisahan Anya semakin memuncak seiring berjalannya waktu.Dalam kegelapan malam, Anya duduk sendiri di ruang tamu, menangis dan berdoa
Anya dan Rangga adalah pasangan yang telah lama menantikan kehadiran buah hati dalam keluarga mereka. Mereka adalah dua pribadi yang penuh kasih, dan impian mereka menjadi orangtua akhirnya terwujud ketika Anya hamil dengan bayi kembar.Kehamilan Anya penuh dengan kegembiraan dan antisipasi. Setiap bulan, mereka pergi ke dokter untuk memeriksa kesehatan dan perkembangan bayi kembar mereka. Anya dan Rangga tak pernah lelah menyuarakan kebahagiaan mereka kepada si kembar di dalam rahim Anya.Namun, pada suatu pagi yang cerah, tiba-tiba Anya merasakan kontraksi yang kuat. Mereka segera bergegas ke rumah sakit, di mana dokter memastikan bahwa persalinan sedang berlangsung. Dalam waktu yang singkat, Anya melahirkan dua bayi kembar yang sehat.Ketika Anya dan Rangga mendengar tangisan pertama kedua bayi mereka, air mata kebahagiaan pun berlinang. Mereka dipenuhi oleh rasa syukur dan keberuntungan atas kelahiran kedua anak mereka.Anak kembar mereka diberi nama Adit dan Nadia. Adit adalah ba
Di hari libur musim panas, Anya mengunjungi toko barang bekas favoritnya di salah satu toko yang tidak terlalu jauh dari tempat ia tinggal. Saat menjelajahi rak-rak yang penuh dengan barang-barang bersejarah, matanya tertarik pada sebuah buku diary tua yang terlihat sangat kuno. Namun, ketika dia membukanya, bukan hanya usia diari itu yang menarik perhatiannya, tetapi juga nama di dalamnya: "Eleanor."Anya penasaran dan membawa diari itu pulang. Di rumah, dia membaca setiap halaman dengan penuh antusiasme. Diari itu berisi kisah-kisah kehidupan seorang gadis bernama Eleanor, yang tampaknya hidup pada abad ke-19. Eleanor adalah seorang gadis yang cerdas, penuh semangat, dan penuh keingintahuan, sangat berbeda dengan Anya.Namun, semakin Anya membaca, semakin dia merasa terhubung dengan Eleanor. Mereka berdua memiliki ketertarikan yang sama pada seni, musik klasik, dan juga cinta pada petualangan. Namun, yang paling mengejutkan Anya adalah menemukan bahwa Eleanor secara jelas mencintai
POV TaherHari itu, ketika aku memandang matanya yang penuh ketakutan, ada kebingungan dan penyesalan yang berkecamuk di dalam diriku. Aku tahu, keputusanku untuk membunuh istriku adalah tindakan yang tidak bisa terampuni. Tapi, apakah aku bisa melakukan sesuatu yang bisa membuat hidupku sedikit lebih baik? Hatiku dipenuhi dengan rasa sesal.Sesaat setelah perbuatan mengerikan itu, aku merasakan penyesalan yang mendalam. Meski demikian, aku juga merasa bahwa takdirku telah terpatri dalam dunia ini sebagai seseorang yang harus bertanggung jawab atas hidup yang aku jalani. Aku bertekad untuk berhadapan dengan konsekuensi dari tindakanku dan merelakan diriku diseret kedalam penuntasan hukum.POV Polisi:Kami menerima laporan tentang kematian tragis seorang wanita yang ditemukan di kediaman Taher. Tugas kami sebagai pihak berwenang adalah untuk mencari kebenaran dan menjalankan keadilan. Ketika kami tiba di tempat kejadian, kami dihadapkan dengan pemandangan yang mengejutkan. Tubuh sang is
Anya perlahan membuka pintu kamarnya dan dengan senang hati melihat suaminya, Dirga, membawa seikat mawar hidup. Terlihat senyum bahagia di wajahnya saat melihat hadiah indah tersebut. Dalam hati, Anya merasa terharu dan bersyukur memiliki seorang suami yang peka dan perhatian."Dari mana kau mendapatkan bunga mawar ini, Dirga?" tanya Anya dengan penuh rasa ingin tahu.Dirga tersenyum sambil memberikan bunga mawar itu ke tangan Anya. "Aku melihat bunga-bunga ini di kebun, dan langsung terbayang wajahmu saat melihat mereka. Aku ingin memberikanmu sesuatu yang indah seperti dirimu," jawab Dirga dengan lembut.Anya merasa hangat di dalam hatinya mendengar kata-kata itu. "Terima kasih, Dirga. Aku sangat bersyukur memiliki suami seperti kamu. Setiap momen bersamamu adalah berkah yang tak ternilai bagiku," ucapnya dengan penuh cinta.Mereka berdua saling berpandangan, memadukan kebahagiaan dan kehangatan dalam satu tatapan. Tanpa kata-kata, mereka merasakan kekuatan cinta yang tak tergoyahk
Sebelumnya, Youbi telah mengejar Anya, namun harapannya sia-sia begitu saja. Ia kembali menghampiri sang kakak, yang juga tidak memiliki harapan. Mereka berdua lagi-lagi dikejutkan dengan Myline yang memberikan pesan singkat pada Rangga, “Apaaa? Besok kakak harus menikah sama dia!” pekik Youbi.Rangga menghubungi Myline dan itu kali pertamanya Myline kembali melihat Youbi telah kembali. Semakin senangnya Myline, ia berhasil mengacaukan mereka dengan pikiran yang licik. Sebuah ancaman telah terucap dan itu benar-benar membuat Youbi bergidik ngeri.“Aku tidak main-main sama kalian... Jika sampai Rangga tidak mau menikah denganku maka rahasia papa kalian akan saya bongkar–” ucap Myline melalui telepon.Percakapan itu telah membuat Rangga memutuskan sesuatu. Tak ada pilihan selain harus menikah dengan mantan Mama sambungnya tersebut.***Seperti halnya petir yang menyambar langit, kepahitan hati Rangga melanda dengan dahsyatnya. Setelah menikah dengan Myline, ibu tirinya yang licik, ia me
Di tengah kehidupan yang penuh liku dan penuh dengan pilihan sulit, Taher, seorang pria paruh baya yang dikenal memiliki karakter yang tenang dan bertanggung jawab, harus menghadapi situasi yang mengharuskannya untuk mengambil keputusan yang sulit. Keputusan tersebut adalah menceraikan Myline, istri yang tergila-gila dengan putra mereka sendiri bernama Rangga. Sebagai seorang CEO dengan wibawa dan kebijaksanaan, Taher merasa bertanggung jawab untuk menjaga martabatnya. Namun, ketika menyaksikan percintaan yang terlarang antara Myline dan Rangga, dia menyadari bahwa tindakan tersebut tidak hanya melanggar nilai-nilai moral, tetapi juga dapat mengancam kewibawaannya dihadapan orang lain.Dengan hati yang berat, Taher akhirnya membuat keputusan pahit untuk menceraikan Myline. Meskipun dia sangat mencintainya, dia menyadari bahwa tidak ada jalan lain yang dapat ia lalui. Bagi Taher, tanggung jawab sebagai seorang penguasa dan keluarga adalah hal yang paling penting. “Kita sudah sah di m