Share

BAB 77

Keesokan harinya, Aksa memutuskan kembali mengganggu Lara di hari Sabtu yang tenang. Persetan dengan kemarahan wanita itu, karena setiap hari, Aksa berjanji akan selalu merecoki kehidupan Lara.

"Apa yang dokter lakukan di sini?"

See? Bahkan hanya mendengar suara kesal wanita itu Aksa sudah merasa cukup.

Aksa mengamati penampilan Lara, tanpa kemeja formal dan make up di wajah, wanita itu berdiri hanya dalam balutan daster rumahan yang berlubang di bahu sebelah kanan. Kesederhanaan Lara yang selama ini justru mampu membuat Aksa tertarik lebih dalam, lalu tanpa sadar, wanita itu sudah menjadi poros dunia.

"Main, ini hari Sabtu, hari libur."

"Saya tidak bisa, saya sudah ada rencana."

"Aku memaksa."

"Dok—."

"Aku tunggu di mobil, aku nggak akan pergi sebelum kamu ikut pergi menemaniku." Aksa mengancam, menyunggingkan senyum tipis saat menemukan raut wajah Lara yang kesal.

Tanpa mengucap satu patah kata lagi, Aksa berjalan meninggalkan kamar Lara, kembali ke dalam mobil,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status