Share

BAB 83

Dinginnya malam, mencekat jiwa-jiwa perindu. Hujan baru saja mengguyur kota Jakarta, membekas tanah basah di mana-mana. Langit gelap masih tetap menjanjikan hujan deras, meskipun air belum juga surut diserap tanah.

Dua manusia bertahan saling mendiamkan, di dalam mobil yang berhenti di pinggir taman. Tempat yang biasanya ramai, malam ini terlihat sepi, menyisakan pemandangan air mancur yang tak beroperasi. Tidak ada yang bersuara, membiarkan suara rintik air hujan mendominasi.

Setelah pengakuan Lara, Aksa membawa wanita itu melarikan diri dari acara, memaksa masuk ke dalam mobil yang entah ia tujukan ke mana. Dan di sini-lah keduanya berakhir, di sebuah tempat yang tak ada dalam rencana.

"Kamu berbohong tentang hubunganmu dan Bagas," tuduh Aksa. Kalimat itu menyudut langsung, tanpa berniat membiarkan keraguan datang.

Sepi sudah terurai, menegaskan dingin yang semakin mencekam.

"Benar atau salah-nya, itu bukan urusan dr. Aksa."

"Kamu masih mau mengelak dengan perasaanmu?"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status