Share

BAB 85

"Dokter—, sepertinya harus periksa, deh," usul Lara.

Tangan Aksa justru semakin erat memeluk pinggang wanita itu. "Mmm, sakit yang kemarin sudah sembuh, tapi sekarang muncul sakit yang baru."

Lara kembali mencoba mendorong tubuh Aksa menjauh, tetapi laki-laki itu seperti berniat tak memudahkan niat Lara.

"Dok, kopinya sudah jadi, boleh lepaskan dulu tangannya?"

"Mintanya yang baik dan benar," rajuk Aksa.

Nafas kasar terlepas dari bibir Lara, mata wanita itu melotot kesal menatap Aksa yang ada di belakangnya.

"Aku mau mendengar kata itu sebelum mulai kerja, ada banyak meeting hari ini yang butuh fokus. Aku tidak ingin semuanya berantakan hanya karena belum mendengar panggilan 'sayang' dari kamu," tambah Aksa.

"Dokter aneh, sumpah!"

"Say it," titah Aksa, wajah laki-laki itu tak lagi menggoda, berubah serius menunggu jawaban Lara.

Satu menit, dua menit, Lara akhirnya menyerah. "Sayang, kopinya sudah jadi."

Entah bagaimana mendeskripsikan wajah Aksa setelah mendengar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status