Share

BAB 87

Ayah dan Lara sudah bersiap karena mereka bangun terlebih dahulu, tinggal menunggu Lira yang baru saja selesai mandi.

"Kita sarapan dulu saja, ya. Sudah lapar," celetuk Lara, sambil memegangi perutnya sendiri. Terbiasa bekerja, Lara selalu rajin sarapan setiap pagi. Sedang sekarang, jam sudah menunjukan pukul sepuluh tetapi belum ada jenis makanan satupun yang masuk ke perutnya.

"Iya, sama. Lira juga lapar." Gadis muda itu sedang bahagia bermain dengan make up Lara yang tidak seberapa.

"Mbak make up-nya banyak banget ya," celetuk Lira senang.

"Kan Mbak Lara kerjanya sebagai seketaris, jadi ya harus bisa tampil rapi karena banyak ketemu orang." Lara ingat, awal-awal ia bekerja sebagai seketaris, dirinya yang terbiasa tampil polos terpaksa belajar dandan. Meskipun kesulitan, Lara pun akhirnya bisa sedikit-sedikit memoles wajah, berkat bantuan rekan kerjanya Dewi dan Siska.

Lara membiarkan pintu kamar terbuka, agar angin dari luar masuk ke dalam. Kamarnya tidak terlalu luas u
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status