Share

BAB 88

"Dok—." Lara kembali ditahan ayahnya.

Laki-laki itu tersenyum ramah, seakan sudah menebak apa yang terjadi. Terlihat dari interaksi dan tatapan mata, Lara yang melotot kesal ke arah Aksa, tidak mungkin keduanya hanya sebatas rekan kerja. Ayah Lara tidak sebodoh itu untuk menebak situasi.

"Saya dr. Aksa Al-Fayaadh, saya sudah menjalin hubungan sebagai kekasih dengan Lara cukup lama. Maaf, jika kita bertemu dengan cara yang—, sedikit canggung. Tetapi saya senang, akhirnya bisa dipertemukan dengan Bapak."

Ayah Lara merasakan kecanggungan yang sama, raut wajah laki-laki itu pun tak setenang sebelumnya. Di hadapannya, berdiri kekasih anak perempuan pertama, seorang laki-laki yang mungkin berniat mengambil wanita itu.

"Saya juga senang bisa bertemu dengan dr. Aksa."

"Panggil saya dengan nama saja, Pak. Nama saya Aksa, dan cukup panggil saya dengan nama itu."

"Yaa, Mas Aksa."

Lara duduk lemas di karpet, merutuki kesialan yang bertubi-tubi. Sepertinya, hidup semakin membawa al
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status