Share

Bab 47

Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Tak biasanya Erick yang ceria tampak menjawab beberapa pertanyaan dari Richie dengan singkat. Kendati mengulas senyum, tapi jelas pikirannya tidak baik-baik saja.

Masuk ke halaman rumah, sudah ada mobil putih terparkir di sana. Sepertinya Mama datang berkunjung. Tapi kenapa beliau tidak memberitahuku dulu?

Lantas kubuka ponsel untuk mencari sesuatu, barangkali ada panggilan dari mama. Namun setelah melihat log panggilan, tidak ada panggilan terakhir dari wanita itu.

Tumben, tidak biasanya Mama datang tanpa mengabari lebih dulu, batinku bicara sendiri.

“Di mana Mamaku, Mbak?” tanyaku pada Mbak Ani yang mengangkat cangkir dari ruang tamu untuk dibawa ke dapur, yang sepertinya bekas Mama minum.

“Bu Marisa mengeluh sakit tadi. Makanya minta istirahat. Jadi Saya tunjukkan ke kamar tamu, Bu,” ujarnya sopan.

“Oh, oke. Terima kasih. Tolong bawa barang-barang belanjaan di dalam mobil, ya, aku mau bicara dengan Mama,” ucapku yang dibalas lagi dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status