Share

Bab 54

“Bukan begitu, Ma. Mamanya Amira ‘kan masuk rumah sakit, masa iya kami meninggalkannya. Ada hal lain juga yang mesti kami urus. Tapi mama tenang aja, Erick janji nanti pulang ke sana.”

Erick melirik ke arahku. Aku menekan dada yang terasa nyeri lalu meninggalkan pria itu dan mengambil pakaian kotor.

Biar Erick sendiri yang menjelaskan pada mamanya, meski jujur kata-kata dari wanita yang belum pernah bertatap muka secara langsung denganku itu, membuat hatiku sedikit nyeri.

Erick juga pasti tidak menduga kalau mamanya akan berkata demikian dan langsung didengar olehku.

“Mas minta maaf atas perkataan mama tadi. Mama pasti tidak sengaja mengatakannya,” ujar Erick yang menyusul dari belakang.

“Udahlah Mas, aku ngerti kok. Aku yang harusnya minta maaf karena aku membawa Mas dalam masalahku. Dan aku memang belum usai dengan masa laluku. Maaf ….”

Kuusap air mata yang berjatuhan tanpa bisa kutahan. Entahlah kenapa aku jadi melow seperti ini, bahkan di depan Erick tangisku jatuh. Merasakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status