Share

Bab 53

Dimas luruh di lantai. Dua tangannya meremas rambut dengan kasar. Di atas sofa Amira masih menatapnya dengan pandangan sulit diartikan. Berkali-kali wanita itu menarik nafas panjang demi melonggarkan paru-parunya yang terasa sesak. Tentu ini hal yang berat untuknya. Dan sekarang pilihan ada tangan keduanya. Memaafkan dan memperbaiki, atau memilih jalan lain.

“Semuanya sudah selesai, tinggal bagaimana kau menghadapi istrimu dan meminta maaf padanya. Syukur-syukur kalau kau menyesali semuanya dan bertaubat,” ujar Erick sambil menggamit lengan dan mengajakku pergi.

Buru-buru aku melangkah mensejajarkan diri di samping priaku, tentunya setelah pamit pada Amira.

Kukira hanya sampai di sana. Rupanya saat keluar, orang tua Bian dan Sheila tengah bertengkar hebat di samping mobil wanita itu.

Ketiganya berseteru dan sama-sama meninggikan suara. Namaku juga ikut dibawa-bawa olehnya.

Sheila tak segan berteriak di depan pria yang masih berstatus sebagai mertuanya tersebut. Tak tinggal diam, P
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status