Share

Bab 87. Terjebak

Sean menyandarkan tubuhnya di kursi sofa. Mata berkunang-kunang, merasa pusing dengan beberapa kali menggelengkan kepala demi meraup kesadaran agar dirinya tetap terjaga.

Alan tetap setia memeriksa detak jantung, luka yang tertutup perban tebal di tubuh lelaki itu. Bahkan, dia memberikan perban dengan berlebih agar luka menganga itu tak terusik sebab pergerakan Sean yang terkadang di luar batas kendali. Meskipun Alan sudah memperingatkan, namun Sean masih saja bebal untuk menuruti semua perkataannya.

Hingga ketika pintu ruangan itu dibuka secara diam-diam dari luar, tatapan mereka mengarah pada satu sosok yang sama. "Pohan!" ucap Sean setelah melihat Yang Pohan lah yang berada di sana.

Lelaki bermata sipit menatap Sean dengan sesekali menghela napas panjang, merasa tidak perlu lagi menahan diri untuk bekerja sama. Dalam benaknya kini, dia hanya ingin Salwa kembali. Melihat bagaimana kesakitan wanita itu saat berada dalam pelukannya, membuat hatinya terluka.

Ada rasa ingin melindungi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status