Share

Bab 79. Ambisi

"Hem, kau bisa membantuku melakukannya dengan ...." Sean berbisik lirih, membuat Salwa melebarkan mata mendengarnya. Wajah perempuan itu merona, tak menyangka akan melakukan hal yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya. Namun, melihat lelaki itu tampak tersiksa, tiada pilihan lain selain ... menurutinya.

***

Sean mengenakan jubah tidurnya kembali setelah menutupi tubuh Salwa dengan selimut sebatas leher. Senyum menawan tampak terbit di bibirnya. Ada rasa kepuasan yang sudah beberapa minggu ini tidak ia rasakan. Salwa ternyata mau melakukan hal itu untuknya meski kondisi perempuan itu belum sepenuhnya sehat.

Kini, Salwa tengah tertidur pulas setelah malam panjang yang keduanya lewati bersama.

Sean mengambil benda pipih digital yang berada di atas nakas, mengetikkan sebuah pesan kepada seseorang yang segera dibalas dengan panggilan telepon.

"Tuan Arthur!" Terdengar suara dari seberang sana yang memanggil nama Sean dengan hormat.

"Kau bisa memulainya besok pagi. Aku tidak ingin bocah i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status