Share

Bab 34. Tragedi adalah Tragedi

Makan malam. Rumah terasa sepi. Semua duduk di tempat masing-masing, tapi tidak ada yang semangat bercerita dan bicara. Maureen merasa aneh dengan orang-orang di rumahnya. Dia memandangi para pria yang duduk di sekelilingnya.

Gio, sang ayah, fokus dengan ayam saus padang di piringnya. Reggy, anak sulung, dia masih menikmati buah melon dan semangka di mangkuknya. Sedang Felipe, dia menambah sambal dan ayam lagi. Tapi tidak ada yang ingin membuka suara.

“Semua sehat, kan?!” Maureen tidak tahan, akhirnya dia yang bicara.

Para pria itu menoleh pada Maureen dan menghentikan gerakan tangan mereka. Bahkan Reggy berhenti mengunyah dengan mulut masih penuh.

“Papa baik, Reen. Sehat, jangan kuatir,” kata Gio. Sedikit heran dia melihat Maureen.

“Kak Reggy? Kak Felipe?” tanya Maureen.

“Aku? Lagi makan,” jawab Felipe.

“Kok pada diem, sih? Kayak ga saling kenal aja,” tukas Maureen. Mata gadis itu mencermati tiga pria kesayangannya. Benar-benar tidak seperti biasanya. Pasti ada apa-apa dengan mereka.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status