"Apakah itu berarti kau adalah salah satu kepercayaan Wang Zifei? Kalian pasti begitu dekat. Dia juga tidak terlihat memperlakukanmu seperti seorang bawahan." jika diingat kembali, kesan pertamanya kepada Su Mengli adalah seorang wanita yang begitu misterius. Tatapannya, caranya berbicara serta aura yang mengelilinginya, yang bisa membuat Shem Hua terdiam hanya dari lirikan matanya.Mungkin karena mereka telah saling mengenal selama lima tahun, hingga pandangannya terhadap Su Mengli sedikit berubah. Shen Hua pikir ia telah mengenal wanita itu lebih jauh, namun ternyata melihat Su Mengli yang ada di depannya sekarang iapun sadar jika setiap orang memiliki rahasia mereka sendiri, dan mungkin banyak orang yang ia anggap sudah mengenal dengan baik namun ternyata ia tidak tahu apa-apa tentang mereka."Aku dan Pangeran Wang Zifei memiliki hubungan yang cukup rumit." Su Mengli Menjawabnya setelah diam cukup lama."Apa? Apa kalian dulu adalah mantan kekasih?" Entah apa yang merasukinya hingg
"Ibu!""Kakak!" seorang remaja laki-laki bersama anak laki-laki berlari ke arahnya saat Shen Hua baru menginjakkan kakinya keluar dari kereta kuda yang ia tumpangi.Shen Yandao berdiri di depannya, memberinya pandangan yang mengisyaratkan rasa lega dari kedua bola matanya yang hampir serupa dengan Shen Hua. Sedangkan si anak laki-laki langsung memeluknya dan menyembunyikan wajahnya di perutnya.Shen Hua sedikit terkejut, karena ia baru saja meninggalkan wilayah Xuanzhe, sedangkan Perbatasan yang menjadi tujuannya masih jauh di depan saja."Apa yang kalian lakukan di sini? Alisnya bertaut, dengan ujungnya yang naik. Tangannya berusaha melihat wajah Shen Shunyuan yang semakin mengeratkan pelukannya pada pinggangnya dengan tangannya yang kecil."Jangan marah dulu, A-Yuan sangat mengkhawatirkanmu. Kau tidak perlu cemas sesuatu akan terjadi kepadanya. Karena dia datang bersamaku.""Kau tahu bukan itu yang aku khawatirkan, tentu kau bisa menjaganya dengan baik—""Kakak.." dengan lembut sang
"Cepat usir wanita ini dari sini!" ketika sang penguasa sudah bersuara, tidak ada seorangpun yang berani membantahnya."Dan juga bawa anak gadismu bersamamu, buang mereka ke Perbatasan. Jangan pernah membiarkan mereka kembali ke ibu kota!"Lian Hua menatap pria berjubah merah di hadapannya tidak percaya. Ada apa ini? Bagaimana semua ini bisa terjadi? Padahal pagi ini ia masih bangun sebagai seorang putri.Kehidupan benar-benar sebuah misteri. Tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, walaupun dirimu adalah seorang putri sekalipun....Tiga hari yang lalu....."Apa ini? kau menyuruhku menggunakan pakaian buruk ini?" jemari panjang nan lentik sang putri menyentuh pakaian yang dibawakan oleh pelayannya, keningnya berkerut, wajahnya memerah, pertanda bahwa dirinya sedang marah. "Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk membuatkan pakaian dari sutra terbaik? Apa kau tidak tahu mana pakaian yan bagus dan tidak?! Jika kulitku gatal setelah memakai baju yang kau bawakan, aku a
Hari itu, pagi di istana Yishu sangat cerah. Semalam salju turun dengan lebat, pagi ini hanya tinggal tumpukan putih di jalanan. Putri Lian Hua tinggal di istana Lian Hua, istana itu dibuat khusus atas kelahirannya dan dinamai sesuai dengan namanya sendiri. Mendengar hal ini, rakyat semakin iri dengan seluruh nasib baik yang mengelilingi Putri Lian Hua.Putri Lian Hua keluar dari istana Lian Hua menggunakan mantel bulu rubah— yang sekali lagi dibuat khusus untuknya. Pangeran Mahkota sengaja pergi berburu demi membuatkan sang adik tercinta mantel khusus dari bulu terbaik. Menggunakan pakaian berwarna merah muda di balik mantel bulunya, Putri Lian Hua akan naik ke atas tandu yang akan membawanya ke aula istana. Ketika kakinya berhenti dan matanya menangkap sesuatu yang membuatnya terganggu, disanalah masalah akan muncul."Kau..." ia menatap tajam kepada salah satu dayang istana yang berdiri di sebelahnya sambil menunduk. Tanpa diperintahkan, Dayang Chang meraih wajah gadis itu, memperl
"Hahaha, baru saja datang, pangeran Wang Zifeng sudah membuat semua orang panik.""Benar ayah, aku sampai mencari di setiap sudut istana. Pada akhirnya, aku menemukan Pangeran Wang Zifeng tidak jauh dari istana Lian Hua." Berada di aula istana, Raja dan Ratu Yishu duduk berdampingan dengan serasi. Di sisi kanan, Pangeran Mahkota Lian Huan duduk bersama adik perempuannya, Putri Lian Hua, dan di depan pangeran mahkota, duduk pangeran dari kerajaan Zhanshi, Pangeran Wang Zifeng.Lian Hua meluruskan punggungnya saat duduk, wajahnya menampilkan senyuman manis, sedangkan matanya tidak lepas dari Pangeran Wang Zifeng. Saat pertama bertemu, Lian Hua berusia sebelas tahun, sedangkan Pangeran Wang Zifeng berumur tiga belas tahun. Sudah lima tahun tidak bertemu, ia pikir tunangannya tidak akan terlihat serupawan dulu lagi setelah berada di perbatasan untuk melawan suku Barbar. Siapa sangka, ketampanan Pangeran Wang Zifeng malah bertambah.Wajah itu masih persis seperti yang ia ingat. Mata yang
"Huahua, ada apa? Kau terlihat kesal." diantara waktu latihan Qin-nya dengan pangeran ke-enam, Pangeran Lian Hong, mendapati aura gelap yang menyelimuti adiknya. Sebagai kakak yang baik, meskipun usia mereka hanya terpaut dua tahun, Lian Hong bertanya."Kau tahu Pangeran Wang Zifeng? Dia mengabaikanku sejak kemarin." Ini sudah hari ketiga sejak Pangeran Zifeng di kerajaan Yishu, seharusnya mereka sudah membicarakan pernikahan, akan tetapi, jangankan membicarakan pernikahan, berbicara dengannya saja sang pengeran tidak mau. Setiap Lian Hua datang menyapa, pemuda itu akan menghindar. Saat Lian Hua memanggilnya dan ingin menghampirinya, sang pangeran akan pergi menjauhinya."Oh, aku dengar ini masalah yang cukup serius. Aku dengar ayah sampai takut jika pernikahan kalian dibatalkan.""Benarkah?" tanya Lian Hua terkejut. Bagaimana mungkin pernikahan mereka berpotensi dibatalkan?Pangeran Lian Hong mengangguk. "Sampai hari ini, kita masih dilindungi oleh Zhanshi. Untuk mengesahkan perjanji
Enam belas tahun yang lalu, kekacauan tengah terjadi di kerajaan Yinshu hingga raja harus mengirim istrinya yang sedang hamil besar keluar istana, bersemubunyi di salah satu istana yang ada di balik pegunungan. Sayangnya, bayi itu harus lahir di tengah perjalanan. Sang ratu yang hanya ditemani oleh dayang setianya tidak tahu harus berbuat apa berhenti di sebuah rumah milik seorang tabib, tabib itu bertugas untuk membantu persalinan.Hari itu, ada tiga wanita yang tengah melahirkan, dengan segala usaha yang telah ia lakukan, akhirnya, putri kerajaan Yinshu lahir ke dunia. "Yang Mulia, ini adalah seorang putri!" Ratu Lian begitu senang. Setelah menunggu bertahun-tahun, akhirnya ia hamil lagi dan sekarang melahirkan anak perempuan. Putra pertamanya dinobatkan sebagai putra mahkota, setelah itu ia tidak lagi hamil. Hingga tahun-tahun berikutnya, para selir melahirkan pangeran-pangeran yang berbakat, tetapi mereka tidak memiliki seorangpun putri, hari ini, ia dianugerahkan seorang putri ya
"Shi Mei!" Lain Hua menghentikan kakinya tepat di hadapan Shi Mei yang melihatnya dengan wajah yang terkejut. Para gadis yang lain juga terkejut melihat kehadirannya di sana, mereka semua, ia mengenali para gadis ini. Mereka selalu datang berkunjung ke istana saat ada perayaan, mereka lalu akan mengelilinginya, bermain, bercerita bersamanya.Mereka akan selalu tertawa dengan semua yang ia katakan, mereka juga akan selalu tersenyum saat bertemu dengannya. Mereka selalu, tetapi tidak dengan saat ini."Shi Mei! Seorang pelayan murahan datang menggoda pangeran Zifeng, dan sekarang dia mengaku sebagai seorang putri! Dia membuat Yang mulia mengusirku dari istana! Dia juga mengusirku ke perbatasan! Kau pasti tahu bagaimana mengerikannya perbatasan itu, bukan?!" cerita Lian Hua dalam satu tarikan nafas.Senyuman di wajah Lian Hua menghilang setelah menyaksikan para gadis itu saling berbisik satu sama lain, dan juga Shi Mei yang menatapnya dari atas hingga bawah tanpa menyembunyikan tatapan ji