Share

Telepon Misterius

"Hei, kenapa kamu cemberut begitu?" heran David.

Tangan David terjulur untuk mengusap pipi Aster. Pemilik pipi pun kaget dibuatnya. Dia menggumam tidak apa - apa.

David tidak menyukai jawaban itu. Dia mengulang pertanyaan serupa. Tapi Aster menjawab sama.

"Kamu nggak suka aku jemput di kantor?" tebak David.

"Aku nggak apa - apa, Dav. Udah, kamu nyetir aja," sahut Aster pelan.

"Hehm! Pertanyaanku apa lho. Kok kamu jawabnya gitu. Benar, ya, kamu marah?"

"Dav, aku nggak marah. Udah, nggak apa - apa. Jauh lho ini. Keburu sore, nanti kamu pulangnya kemalaman."

"Pulang kemalaman?"

David pun kemudian diam. Dia tidak lagi bertanya macam - macam. Malam memasang earphone nirkabel.

Meski tidak menghidupkan apa - apa. Radio mobil pun tidak. Dia seakan bersiaga menerima panggilan.

Aster beringsut rikuh. Pikirannya agak kacau mengingat tel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status