Share

Ada Satu Permintaan

"Menikah?" seru Panji.

Dia menoleh pada kakaknya. Tidak menyangka akan datang secepat itu.

"Tapi, Mbak, gimana dengan Amar?" kata Panji.

"Siapa itu Amar?" sahut David.

Pandangan David mengarah penuh tanya ke arah Aster. Jelas sekali menuntut penjelasan siapakah orang bernama Amar.

Bukan ingin menjawab, Aster lebih ingin memukul adiknya. Seakan belum cukup masalah saja. Sampai harus menyebut nama Amar.

"Teman sekolah aku dulu, Dav. Belum lama ini kami bertemu lagi," beritahu Aster pada akhirnya.

Dia tidak bisa berbohong. Apa lagi dengan tatapan mata David yang tajam. Juga dia tidak ingin menabung masalah untuk masa depan.

Lebih baik ramai di depan. Dari pada suatu waktu di masa depan ada hal buruk terjadi.

"Oke. Kalian hanya teman biasa kan?" sahut David bukan dengan suara yang tadi pakai untuk menenangkan Aster.

Panji pun berdeham. Dia mengambil perhatian kakak dan pria tersebut. "Kita bisa bicara sambil duduk," ajak Panji.

Panji memimpin mereka menuju warung. Su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status