Share

Bab. 42

"Din! Dini!"

Bu Nur menggedor-gedor kamar Dini saat mendengar suara tangisan dari dalam kamar Dini. Sudah seharian, sejak pulang kerja setengah hari putri bungsunya dalam keadaan seperti ini. Mengunci diri dan terisak-isak di dalam tak mau keluar. Terpaksa wanita paruh baya itu terjaga malam ini.

"Makan dulu, yuk! Habis itu cerita sama mama. Jangan kayak gini terus, Din. Kamu nggak kasian sama mama? Udah mah A'a-mu begitu, jangan tambah kamu juga."

Beberapa saat kemudian terdengar suara kunci yang dibuka, berikutnya knop pintu yang bergerak dan ditarik dari dalam.

Bu Nur tertegun saat melihat kondisi putrinya dalam keadaan yang benar-benar mengenaskan. Kedua matanya membengkak, seragam pabrik yang masih belum diganti, dan rambut semrawut tak beraturan.

"Din ...."

Awalnya Dini hanya bergeming menatap Bu Nur dengan mata sayunya. Namun, beberapa saat kemudian bibir gadis itu kembali bergetar, detik berikutnya dia berhambur dalam pelukan Bu Nur, dan menumpahkan segala keresahan yang dia a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status