Share

Bab. 44

Hujan deras baru saja mengguyur Kota Bandung sore menjelang malam ini. Angin bertiup kencang dengan bunyi guntur yang bersahutan. Namun, cuaca buruk itu sama sekali tak menyurutkan niat Tika untuk datang ke rumah Bu Wulan setelah wanita itu menghubungi kalau ada hal tak terduga yang baru saja terjadi.

Mobil Tika masuk ke dalam pelataran setelah tukang di rumah Bu Wulan membukakan pagarnya, lalu memayungi. Dengan totebag berisi tas di tangan, berusaha keras dia mengumpulkan kepercayaan diri, lalu melangkah pasti menghampiri wanita yang menjadi penyebab kehancuran rumah tangganya.

"Apa-apaan ini?" Desi tiba-tiba bangkit dari posisi saat melihat Tika berjalan menghampiri.

"Tenang, duduk dulu! Kita bicara baik-baik, dari hati ke hati. Sebagai sesama wanita sama-sama yang tersakiti." Bu Wulan menengahi, dia tuntun Desi agar kembali duduk di sofa, sementara Tika meletakkan totebagnya di atas meja, kemudian mengempaskan bokong tepat di hadapannya.

Desi langsung menyambar totebag itu dan terk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status