Share

Bab. 43

Seminggu sebelumnya ....

Suara omelan Bu Nur masih terdengar nyaring di luar sampai dua jam setelah pertengkaran Desi dan Dini. Namun, dua perempuan yang hanya selisih satu setengah tahun itu seolah sama-sama tak peduli. Dini bahkan sudah kembali berganti pakaian dan bersiap pergi.

"Mau ke mana?" Cekalan tangan Bu Nur, menahan langkah Dini yang sudah sampai di ambang pintu.

Gadis delapan belas tahun itu menatap nyalang.

"Nenangin pikiran. Kalau terus di sini bisa-bisa makin stress aku," cetusnya sembari menepis tangan sang ibu. Dini pun berlalu mengendarai motornya mencari tempat yang dipikir bisa menjernihkan kekalutan pikirannya.

Masih di tempat yang sama Bu Nur temangu menatap kepergiaan putrinya, sementara suara tangis Bila terdengar nyaring di dalam kamar Desi. Entah apa yang perempuan itu lakukan sejak tadi.

"Des, Desi! Ngapain aja kamu? Kenapa Bila dibiarin nangis? Buka pintunya sekarang, mama mau ngomong."

" .... " Tak ada jawaban.

Sampai lima menit kemudian Bu Nur berinisiati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status