Share

Bab. 39

"Mif, kamu beneran nggak tahu Desi ke mana?" tanya Bu Nur hati-hati saat Miftah tengah merokok di teras.

Hari sudah beranjak sore, tetapi perasaan wanita paruh baya itu masih tak tenang dibuatnya. Bahkan setelah kepergian Nia yang membawa serta Bila dan barang-barang milik Desi yang tersisa.

Miftah menoleh, tajam tatapan lelaki itu saat menatap ibu kandungnya.

"Desi lagi, Desi lagi. Bisa nggak Mama berhenti bahas Si Lonte!" bentak Miftah sembari menyentak rokok pada asbak di atas meja.

Bu Nur mengurut dada. Dengan nanar dia tatap putra semata wayangnya.

"Kenapa kamu jadi begini, sih, Mif?" lirih kalimat itu terlontar sembari menangkup wajah Miftah.

"Ck, apa, sih, Ma? Lebay banget. Miftah nggak kenapa-napa!" Dia menepis tangan Bu Nur, lalu memeriksa ponsel saat melihat satu notifikasi pesan masuk dari temannya.

"Mama nggak pernah liat kamu sekacau ini sebelumnya? Bilang, Mif. Ada apa?" Sekali lagi Bu Nur mendesak putranya.

"Yeh, dibilang nggak apa, ya nggak apa-apa. Miftah baik-baik a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status