Share

BAN 188. Ibu mau jual kebun.

“Duh, ada apa ini ramai-ramai ke sini?” Mamah Atik menegur ibu dan anak-anaknya.

“Aku mau ketemu sama Danu, ada yang mau aku bicarakan,” jawab Mbak Asih.

“Ada apa Mbak, bilang saja di sini,” jawab Mas Danu.

“Em ... itu Dan, aku mau mengajukan gugatan cerai bisa minta tolong anterin?” Aku mencium bau-bau tidak beres ini.

“Danu sibuk, banyak kerjaan ngapain nemenin kamu segala. Tinggal datang ke pengadilan agama. Beres,” sahut Mamah Atik.

“Benar, aku sibuk di toko. Lagi pula aku ini bukan orang sekolahan Mbak jadi enggak ngerti masalah itu,” timpal Mas Danu.

“Tolong Dan, sekali ini saja,” ucap Mbak Asih memelas.

“Eh, maksa! Danu itu bukan pengangguran yang bisa santai ke sana ke mari. Aneh!” pekik Mamah Atik. Mbak Asih melengos tidak suka.

“Aku minta tolong sama adikku sendiri kok situ yang sewot?” protes Mbak Asih.

“Owalah ini kuping apa wajan. Nangkring di sini! Danu sudah bilang enggak mau kok kamu maksa!” Mamah Atik menjewer kuping Mbak Asih sampai Mbak Asih mengeluh sakit.

“Sekali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sartika Gultom
lanjut mbak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status