Share

BAB 127. Gagal.

“Wah ... Danu, tokomu rupanya toko beneran ya? Aku kira toko kecil gitu. Kalau gini aku juga mau kerja di sini,” celoteh Mbak Asih.

“Mau beli apa, Bu?” tanya Karim. Kami terkekeh. Karim memang belum tahu keluarga Mas Danu.

“Apa? Tanya aku? Hem ... kamu pasti pekerjanya Danu, ya? Orang udik? Kelihatan dari penampilannya. Situ harus tahu aku ini Kakak dari bosmu, dan aku bukan mau beli,” jawab Mbak Asih sombong. Karim langsung menunduk dan mengangguk.

“Benar, Karim. Mereka ini saudaranya Bos. Mereka ke sini mau rampok bukan mau beli!” sahut Joko ketus. Kemudian dia lari ke depan pintu karena ada pembeli.

“Mbak, ada apa ke sini?” tanya Mas Danu. Kami masih tetap duduk lesehan menyantap sarapan yang sebentar lagi habis.

“Kamu itu kalau ada Kakak datang disambut enggak makan aja begitu ngedeprok. Lihat, Danu. Ya ampun! Kamu itu bos, kok makan pakai beginian. Enggak level banget si! Irit apa pelit?” cemooh Mbak Asih. Sedang Mas Roni bak bodyguard istrinya diam saja.

“Terserah kami, Mba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status