Share

BAB 122. Hanya lulusan SD.

Aku dan Mas Danu cekikikan melihat tingkah ibu yang mirip sekali seperti anak kecil.

“Makanya ayok, pulang!” titah Joko, dia sudah nangkring di motor. Ibu tergopoh-gopoh menghampiri Joko. Tidak tunggu waktu lama Joko tancap gas, sampai ibu mau terjengkang ke belakang.

“Ibumu lucu ya, Mas.”

“Begitulah, Dik. Ayo, kita kunci ruko, kita juga siap-siap pulang.” Aku mengiyakan ajakan Mas Danu.

Sampai rumah ponsel kucas, iseng aku aktifkan data internet.

Di grup keluarga ibu sudah banyak sekali obrolan.

Aku tidak bisa komentar karena dikeluarkan dari grup.

“Mas, kok aku dikeluarkan dari grup, ya?” tanya bingung.

“Grup mana, Dik?”

“Keluarga Ibu,” kataku manyun.

“Mungkin salah pencet, Dik. Sudah enggak usah suuzon gitu, sekarang lebih baik kita tidur. Besok kita mulai hari baru.” Aku mengangguk setuju.

Sebenarnya tidak masalah aku dikeluarkan dari grup, aku malah merasa lega dan aman. Tapi, alasan mereka apa? Itu yang ingin aku tahu. Selama ini kan, aku tidak pernah bikin masalah.

Setelah aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status