Share

Bab 23

Judul: Undangan pernikahan suamiku.

Part: 23.

***

POV Lita.

Aku terpaku dengan pertanyaan Eza.

Kenapa ia menanyakan tentang kecemburuanku?

Apa mungkin Eza merasa, kalau sikapku menunjukkan suka padanya?

Ah, Eza ....

"Apa hakku untuk cemburu?"

Bergetar suaraku saat ini.

"Iya, juga. Saya yang berharap berlebihan," ucap Eza diiringi dengan hembusan nafas kasar.

"Maksudmu?" tanyaku.

Aku benar-benar sedang tak ingin menebak sendiri.

"Bukan apa-apa, Lit. Ya sudah, kita pulang yuk!"

Aku mengangguk sambil berdiri.

Kini aku dan Eza masuk ke dalam mobil masing-masing, dan berlalu.

Di perjalanan pulang, aku masih memikirkan maksud dari pertanyaan Eza tadi.

Tetapi dia tak menjawabnya.

Lelaki soleh itu sungguh membuat resah hatiku.

.

Hari berganti ....

Sore ini tiba-tiba Mas Arifin datang ke toko. Tetapi ia hanya seorang diri, tak membawa Nona Moli.

"Ada yang bisa dibantu?" tanyaku datar.

"Santai saja dong, Lit. Mas ke sini cuma mau mengunjungi Salman, dan memberikan ini ...."

Dua kantong plas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status