"Apakah ini adalah sebuah desa perbatasan negara yang?" tanya Vania.Hans pun menganggukan kepalanya, " iya, aku sengaja mengajakmu ke sini sekaligus survei, aku kemarin melihat di situs jejaring sosial bahwa tempat ini sangat begitu indah, jadi aku mengajakmu ke sini sayang." jawab Hans.Hans pun langsung merangkul pundak Vania dia pun mengajaknya untuk keluar dari kamar untuk segera sarapan pagi, Mau tak mau Vannia pun mengikuti apa yang diinginkan oleh Hans.Mereka berdua pun melangkahkan kakinya melewati sebuah kolam kecil, di mana kolam tersebut terdapat banyak ikan yang berwarna-warni,Vania pun menatap setiap arah, dia melihat bangunan yang berlantai 5 dimana itu adalah hotel yang paling bagus di wilayah perbatasan, dan dia juga melihat ada sebuah kamar yang berada di bawah seperti kamarnya."Kok kamar kita berada di paling belakang?" tanya Vania kepada Hans,Hans yang berjalan beriringan dengan Vania yang memakai sebuah celana pendek dan juga kaos pendek dia pun menatap Vania
Sisilia pun berjalan mendekati wanita yang tengah berdiri di depan pintu ruangan Hans, lalu dia berhenti tepat di depan wanita itu.Sisilia pun menatap wanita itu dari atas sampai bawah dan dari bawah kembali lagi ke atas, lalu dia senyum sinis di sudut bibirnya.Dia tersenyum sinis melihat penampilan wanita itu yang terkesan norak baginya, yang terlalu banyak aksesoris perhiasan printilan yang menurutnya nggak banget. " Siapa kamu, aku nggak pernah lihat kamu di sini? Jika kamu karyawan sini, pakaiannya nggak akan seperti ini." ujarnya yang membuka obrolan sambil sedikit mengejek.Sheila pun langsung mengibaskan rambut panjangnya, dia sepertinya merasa tertantang dengan ucapan wanita yang baru saja ditemuinya. " Emang kamu siapa sih ikut urusanku aja?" tanya Sheila.Sisilia pun mendekap kedua tangannya di dada dan dia pun menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku seorang wanita yang berada di depannya yang terlihat sangat norak dan tengil tersebut. "Kamu nggak tahu ya Siapa
Sisilia yang mendengar itu yang tengah berjalan dia pun langsung menghentikan langkahnya.Lalu dia menatap wajah Sheila, "Apa maksudmu mengatakan hal demikian? Nggak laku-lakunya aku aku masih kaya raya, aku bisa mendapatkan yang aku mau. Nggak kayak kamu, siapa sih kamu ini?" ujarnya sambil menatap Sheila dari atas sampai bawah dan dari bawah sampai atas kembali.Sisilia pun tersenyum sinis, Dia benar-benar sangat kesal terhadap wanita yang berada di depannya.Lalu Sisilia pun melangkahkan kakinya satu langkah ke depan untuk lebih dekat dengan Sheila, "ehhh kamu dengerin aku ya, Kamu tidak akan pernah bisa mendapatkan Hans, mana mau Hans dengan kamu." lanjutnya yang sedikit menghina.Mendengar perkataan Silsila yang menancap di hatinya, membuat Sheila pun mengibaskan rambutnya. "Heyyyy kamu nggak usah ke pedean jadi perempuan, aku juga nggak yakin jika pak Hans mau sama kamu, wanita yang gak punya sopan santun, cantik juga enggak, cantik kan gue lah." ujar Sheila yang tak mau kalah
Pak Bram yang berada di luar negeri, dia yang tengah berada di ruangan kerjanya mengurutkan dahinya,Anak buahnya memberitahuan kepada dirinya bahwa Vania tidak datang pada pagi hari ini."Hallo Bos Besar, hari ini Ibu Vania tidak ke sini. Saya sudah meneleponnya beberapa kali namun panggilannya tidak di jawab, dan setelah beberapa menit kemudian Nomornya tidak aktif." ujar suruhan orang dari Pak Bram.Pak Bram terkejut mendengar itu dibalik telepon, dia pun menutup panggilan teleponnya secara sepihak.Dia tengah khawatir saat ini, Dia sangat takut terjadi hal yang tidak-tidak pada Vania, mengingat sahabatnya yang bernama Ramon yang seorang pengacara yang memiliki seorang anak perempuan yang tengah jatuh cinta kepada Hans, Pak Bram takut jika Ramon melakukan hal yang tidak-tidak untuk mrnghalalkan segala cara demi putrinya.Dan pak Bram pun meraih ponsel yang terletak di atas tempat meja kerjanya, dan dia pun melakukan panggilan telepon kepada Hans anak semata wayangnya tersebut.Di
Hans menghela nafasnya, sorot matanya yang tajam menatap Vania,Dia yang tengah berdiri mengalihkan pandangannya, dia pun menundukan kepalanya sambil sedikit berpikir,"Kamu tau nggak sayang, wanita waktu di lift bersama ku dan waktu itu kamu yang marah sama aku karena cemburu?" tanya Hans yang berusaha mengingatkan Vania.Vania yang mendengar itu dia pun mengerutkan dahinya, dia teringat kembali masalah itu membuat dirinya mendesis. "Hiisss." desisnya sambil memutar kedua bola matanya.Lalu Vania pun mengalihkan pandangannya, kini dia melihat hamparan lautan dengan gelombang kecil, dengan tiupan angin yang semilir."Itu adalah anak dari pengacara yang terkenal dan dia juga adalah seorang artis. Dan bapaknya yang pengacara tersebut mengancam papa, dia mengancam papa jika aku menolak cintanya. Maka dari itu papa menginginkan kamu untuk keluar kota mengurus bisnisnya supaya gak berimbas ke kamu. Dan masalah ini aku baru saja mengerti, aku sangat setuju dengan rencana papa. Karena aku t
Vania yang merasa sangat kegelian dia pun berteriak, dia sudah tak tahan lagi dengan rasa yang berkecambuk tersebut yang menjalar di tubuhnya, "Yang udah dong geli nih." teriak Vania.Hans yang berada di atas badan Vania dia seolah tak pemberi ampun, dia terus menciumi tengkuk leher Vania. Dia seperti seseorang yang tak majan selama setahun.Seolah laki-laki yang berumur 34 tahun tersebut sedang melampiasakan hasrat di tubuhnya yang sudah terbendung sekian lama."Yang ampuuuun yanggg." teriak Vania sekali lagi.Vania tak bisa bergerak lagi, badannya sudah terkunci sehingga yang bisa dilakukannya saat ini hanya berteriak dengan bibirnya yang nenawan."Minta maaf gak sekarang yang." ujar Hans kepada Vania.Mendengar kata maaf tersebut dari mulut Hans membuat Vania terdiam, itu adalah sebuah satu kata yang sangat sulit diucapkan dirinya kepada seorang laki-laki, terutama kepada Hans.Badan Vania terus memberontak, dia berusaha melepaskan dirinya dari cengkraman maut, meskipun itu tidak
Membuat pak Ramon pun langsung meraih ponselnya tersebut, "ya sudah kamu makan dulu sana, papa mau bekerja ya?" ujarnya sambil beranjak dari tempat duduknya.Pak Ramon akhirnya meninggalkan meja makan yang berisi dengan berbagai makanan yang sudah siap untuk dihidangkan.Dia meninggalkan meja makan dengan entengnya, sehingga membuat Sisilia yang melihat itu dia merasa ada yang sedikit aneh, karena sikap bapaknya seperti tak biasa.Membuat Sisilia yang telah duduk di dia pun menyandarkan kepalanya.Di depan mejanya terdapat sebuah piring, dimana piring tersebut masih kosong belum ada makanan apapun yang dia ambil.Sepertinya dia sudah tidak berselera lagi untuk makan.Sisilia hanya menatap makanan yang berada di depannya, dimana makanan tersebut sudah mulai agak dingin.Lalu dia pun mengalihkan pandangannya keluar jendela, dia melihat tanaman yang berada di luar jendela yang tumbuh dengan suburnya, karena dedaunan yang sangat begitu hijau.Dalam diamnya dia pun terus berpikir, di ber
Sesampai di sebuah perumahan dimana perumahan tersebut adalah tempat tinggal dari Cantika.Pak Ramon memasukkan mobilnya di halaman rumah cantika.Sebelum dia keluar dari mobilnya dia terlebih dahulu menolehkan kepalanya kepala ke kanan dan kiri untuk melihat keadaan di tempat tersebut.Dia tak ingin jika dirinya yang seorang pengacara terkenal tersebut ada yang mengetahui jika dirinya mendatangi seorang perempuan."Aman nih kelihatannya." ujar pak Ramon di dalam hati.Dan dia pun segera keluar dari mobilnya,Saat dia keluar dari mobil dia berjalan setengah berlari karena dia tak ingin ada orang yang melihatnya.Dan dia pun langsung masuk ke rumah Cantika di mana rumah tersebut tidak dikunci.Pak Ramon yang sudah berada di dalam rumah Cantika, dia pun melepas baju mantel yang berada di tubuhnya,Sehingga dia menyisakan sebuah kemeja yang masih melekat di badannya.Dan dia pun mengganti sepatunya dengan sandal yang sudah dipersiapkan oleh Cantika.Pak Ramon merasa tak sabar untuk menem
Dan Hans yang tengah duduk dia pun meraih ponsel yang berada di dekatnya Dia sedang melakukan panggilan telepon dengan Andre untuk menanyakan persiapannya.Dia menempelkan ponselnya ada telinga kanannya, dan tak beberapa lama panggilannya pun akhirnya diangkat oleh Andre." Bagaimana Andre?" tanya Hans dibalik telepon.Andre yang tengah berada di kantor dia pun saat ini sedang sibuk karena harus menyiapkan beberapa hal oleh Vania dan juga Hans dan di samping itu dia akan memberikan sebuah kejutan kepada mereka berdua."Aman bos." jawabnya.Dan Hans pun yang berada di balik telepon dia pun juga merasa sangat siap. " Oh ya nanti kamu suruh orang untuk datang ke restoran tersebut dan tolong abadikan momen tersebut ya, karena nanti akan kita upload di media sosial resmi perusahaan." ucap Hans.Andre pun mengiyakan apa yang diperintah. "Siap bos, aku akan menyuruh beberapa orang untuk segera meluncur ke sana." jawabnya.Dan Hans mematikan panggilan telepon tersebut.Lalu Hans mengatakan po
Setelah sekian lama Vania negosiasi dengan berbagai akun yang telah memberikan komentar jelek atas karya yang dikeluarkan dari perusahaan Hans akhirnya vania menemukan hasil."Bagus sekarang di antara mereka sudah ada yang masuk perangkap ku, hanya tinggal beberapa saja." ucap Vania kepada Hans, lalu Vania pun mengalihkan pandangannya kepada Andre, "nanti aku akan mengabari kamu, kamu harus menyiapkan sedetail mungkin yang aku butuhkan." lanjut Vania.Andre yang mendengar itu dia pun mengganggukan kepalanya, Laki-laki tersebut menaati apa yang diperintahkan oleh bosnya, "oke siap bu, nanti aku akan urus. Kalau begitu aku keluar dulu ya." ucap Andre.Dan Andre pun keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Vania dan Hans, dia keluar karena ingin mengurusi beberapa pekerjaan yang sudah menunggu dirinya.Hans dan Vania pun langsung melanjutkan pekerjaannya kembali.*****Di sisi lain rumah tangga dari bu Lita dan papa kandung dari Vania sudah tidak bisa diselamatkan lagi, semakin hari
Dan Andre yang mendengar itu dia pun langsung menganggukkan badannya, "baik bu." jawabnya kepada Vania.Dan Andre pun langsung keluar dari ruangan tersebut, kini tinggal Hans dan Vania yang berada di ruangan tersebut.Hans yang melihat Andre sudah keluar dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya, lalu dia melangkahkan kakinya menuju pintu, dia sedang mengunci pintu tersebut supaya tidak ada orang yang bisa masuk.Membuat Vania yang tengah duduk melihat itu, dia pun langsung mendengus kesal, "gebrakan apa lagi yang dia lakukan?" tanyanya di dalam hati.Dan Hans pun kini melangkahkan kakinya mendekati Vania yang tengah duduk, lalu dia memeluknya dari belakang, laki-laki tersebut langsung mencium tengkuk leher dari Vania.Membuat Vania yang merasakan itu dia merasa kegelian, "ahhh sayang bisa gak jangan seperti ini." ucapannya kepada Hans.Dan Hans yang mendengar itu dia tak menghentikan kegiatannya justru dia melangsungkan kegiatannya secara lebih mendalam lagi. "Emang kenapa say
Sheilla yang mendengar itu dia pun terdiam, dia tak berani mengatakan sepatah kata pun.Membuat mamanya langsung beranjak dan mendekatinya, dia menatap anak kandungnya tersebut yang terlihat memiliki Tatapan yang kosong." Sheilla bicara kamu Sheilla, jawab pertanyaan mama, kenapa kamu tidak ngomong?" Tanyanya yang sedikit memaksa kepada Sheila.Sheila pun menatap mamanya dia menatap mamanya dengan pandangan yang sangat sayu.Lalu dia pun membuang pandangannya.Dia membuang pandangannya keluar arah jendela yang berada di dekatnya.Dan saat Sheilla terdiam membuat papa tirinya itu yang tak lain Papa kandung dari Vania menyela."Aku tahu kenapa kamu tidak mengatakan itu kepadaku, kamu takut kan kehadiran Vania membuat kamu tersaingi?" ucapnya yang sedikit bertanya kepada Sheila.Sheilla yang mendengar itu dia pun menundukkan pandangannya, Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Papanya tersebut ada benarnya juga.Berbeda dengan Sheilla yang menerima dengan apa yang dikatakan oleh papa kandun
Dan saat itu juga amarahnya semakin memuncak laki-laki tersebut langsung melempar benda yang berada di sampingnya dan dia pun langsung mendorong meja yang terbuat dari kaca sehingga meja itu terjatuh dan pecah,Sheilla yang melihat itu dia langsung menutup kedua telinganya, dia merasa sedikit ketakutan melihat papanya yang begitu sangat ganas tersebut, ini adalah kali pertamanya dia melihat papanya yang begitu sangat marah terhadap mamanya,Membuat jantungnya berdetak begitu sangat cepat, dan dia pun menggeleng-gelengkan kepalanya dia tak menyangka dengan apa yang pernah dilihatnya saat ini.Dan dia pun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya,"Sudah pa, sudah." teriak mamanya yang berusaha menghentikan amarah dari suaminya,Namun suaminya yang dari tadi berusaha sabar kini sudah tidak bisa dihentikan lagi, Membuat bu Lita langsung beranjak dari duduk ya, dan dia pun berusaha untuk meraih tangan dari suaminya tersebut namun saat dia berusaha meraih suaminya tak sengaja suamin
Seperti Sheilla sedang mengalami trauma yang sangat begitu berat di dalam hidupnya, dia pun yang tengah duduk di atas tempat tidur dia masih terus menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.Dia pun memejamkan matanya secara erat-erat, dia kembali mengatur nafasnya supaya emosinya bisa terkontrol,Hari ini di rumahnya terasa sangat begitu sepi karena mama dan Papanya saat ini tidak berada di rumah,Seperti biasa mamanya saat ini pergi bersama teman-temannya, mereka semua lagi sedang hangout bersama,Dan seperti biasanya juga Papanya saat ini sedang bekerja untuk memenuhi kehidupan mereka.Sheilla yang tengah berada di atas tempat tidur dia pun langsung mematikan ponselnya,Dan dia pun meletakkan ponselnya di dalam laci supaya dirinya tak melihat lagi benda tersebut.Saat emosinya sudah mulai bisa terkontrol dia pun merebahkan badannya di atas tempat tidur, lalu dia menyelimuti dirinya sendiri.Tak terasa dia pun memejamkan kedua matanya. Kini dia tengah tertidur dengan pulasnya d
Lalu Hans pun meraihnya, dia menatap layar tersebut yang berisi berbagai banyak komentar,Dan Vania yang melihat itu dia pun mendekatkan tubuhnya dia juga ikut melihat komentar yang berada di laman media sosial."Wahh bagaimana sih ini? ini brand sudah lama berdiri, kenapa masih ada aja produk keluarannya yang berkualitas jelek, nyesel aku selalu beli merek tersebut." tulis akun as**liii."Ya ampun bisa-bisa ada produk yang gak bagus beredar, bahaya ini." tulis fgi****i."Brand ini memiliki barang yang harganya mahal, tapi kenapa seperti ini. Mending gak usah produksi lagi." tulis diii***80.Dan masih banyak lagi komentar miring dari berbagai akun.Ya maklum saja brand milik Hans itu adalah brand yang memiliki harga yang lumayan tinggi dimana brand tersebut adalah brand yang paling laris di negara tersebut mengingat target pasarnya menyerang orang menengah ke atas dan kaum kaula muda yang stylis.Hans dan Vania yang tengah duduk mereka pun saling berpandangan satu sama lain, dalam p
Dan mereka bertiga pun saling menatap bergantian dan mereka menganggukan kepalanya, Dan Vania yang tengah berdiri dia pun menatap Hans, "ya sudah kita kembali lagi, rapat belum kamu tutup." ujarnya.Dan Hans pun membalikkan badannya dan dia ingin kembali lagi ke ruang rapat tersebut namun baru beberapa langkah Andre asistennya memanggil dirinya sehingga langkahnya terhenti."Bos apa kita nanti langsung pulang saja?" tanyanya.Dan Hand pun yang tengah membalikan badan dia pun menganggukan kepalanya, lalu dia pun melanjutkan jalannya kembali.Dia yang melangkahkan kakinya masuk ke dalam rapat tersebut dan diikuti dengan langkah kaki Vania yang berjalan di belakangnya.Mereka pun melanjutkan beberapa meeting terakhir mereka,Dan setelah selesai Hans pun beranjak dari duduknya dia pun memberikan penutupan salam kepada para peserta meeting hadir.Dia pun berdiri sambil menganggukkan badannya. "Terima kasih sudah datang hari ini, mungkin jika saya menjelaskan tadi ada kata-kata saya yang
Di sisi lain saat ini Vania sedang berada di kantor yang berada di cabang, dia saat ini mengadakan rapat penting bersama para jajaran yang berada di bawah perusahaan Hans,Di mana rapat saat ini yaitu sebuah laporan tentang daya tingkat penjualan yang diakumulasikan dalam 6 bulan terakhir ini, gimana ini adalah penjualan produk-produk baru mereka yang mereka rilis untuk supaya perusahaan selalu memiliki performa yang bagus dalam dunia fashion, dimana fashion selalu berubah-ubah seiring waktu.Dan rapat ini juga diadakan dengan beberapa pembacaan agenda yang akan dilakukan untuk tahun depan dimana ada beberapa persyaratan dan aturan terbaru yang akan dikeluarkan perusahaan tersebut kepada para mitranya.Di ruangan yang memiliki luas lumayan besar dan di tengah-tengah ruangan tersebut ada meja yang berukuran persegi panjang dan dikelilingi banyak kursi dan di ruangan tersebut ada sebuah layar yang besar sebagai media untuk mempermudah dalam berkomunikasi dan menjelaskan di hadapan bany