Beranda / CEO / Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku! / Bab 116. Lampiaskan emosi

Share

Bab 116. Lampiaskan emosi

Penulis: Dewi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-15 22:12:55

Hans menghela nafasnya, sorot matanya yang tajam menatap Vania,

Dia yang tengah berdiri mengalihkan pandangannya, dia pun menundukan kepalanya sambil sedikit berpikir,

"Kamu tau nggak sayang, wanita waktu di lift bersama ku dan waktu itu kamu yang marah sama aku karena cemburu?" tanya Hans yang berusaha mengingatkan Vania.

Vania yang mendengar itu dia pun mengerutkan dahinya, dia teringat kembali masalah itu membuat dirinya mendesis. "Hiisss." desisnya sambil memutar kedua bola matanya.

Lalu Vania pun mengalihkan pandangannya, kini dia melihat hamparan lautan dengan gelombang kecil, dengan tiupan angin yang semilir.

"Itu adalah anak dari pengacara yang terkenal dan dia juga adalah seorang artis. Dan bapaknya yang pengacara tersebut mengancam papa, dia mengancam papa jika aku menolak cintanya. Maka dari itu papa menginginkan kamu untuk keluar kota mengurus bisnisnya supaya gak berimbas ke kamu. Dan masalah ini aku baru saja mengerti, aku sangat setuju dengan rencana papa. Karena aku t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 117. Curiga

    Vania yang merasa sangat kegelian dia pun berteriak, dia sudah tak tahan lagi dengan rasa yang berkecambuk tersebut yang menjalar di tubuhnya, "Yang udah dong geli nih." teriak Vania.Hans yang berada di atas badan Vania dia seolah tak pemberi ampun, dia terus menciumi tengkuk leher Vania. Dia seperti seseorang yang tak majan selama setahun.Seolah laki-laki yang berumur 34 tahun tersebut sedang melampiasakan hasrat di tubuhnya yang sudah terbendung sekian lama."Yang ampuuuun yanggg." teriak Vania sekali lagi.Vania tak bisa bergerak lagi, badannya sudah terkunci sehingga yang bisa dilakukannya saat ini hanya berteriak dengan bibirnya yang nenawan."Minta maaf gak sekarang yang." ujar Hans kepada Vania.Mendengar kata maaf tersebut dari mulut Hans membuat Vania terdiam, itu adalah sebuah satu kata yang sangat sulit diucapkan dirinya kepada seorang laki-laki, terutama kepada Hans.Badan Vania terus memberontak, dia berusaha melepaskan dirinya dari cengkraman maut, meskipun itu tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 118. Merasa muda

    Membuat pak Ramon pun langsung meraih ponselnya tersebut, "ya sudah kamu makan dulu sana, papa mau bekerja ya?" ujarnya sambil beranjak dari tempat duduknya.Pak Ramon akhirnya meninggalkan meja makan yang berisi dengan berbagai makanan yang sudah siap untuk dihidangkan.Dia meninggalkan meja makan dengan entengnya, sehingga membuat Sisilia yang melihat itu dia merasa ada yang sedikit aneh, karena sikap bapaknya seperti tak biasa.Membuat Sisilia yang telah duduk di dia pun menyandarkan kepalanya.Di depan mejanya terdapat sebuah piring, dimana piring tersebut masih kosong belum ada makanan apapun yang dia ambil.Sepertinya dia sudah tidak berselera lagi untuk makan.Sisilia hanya menatap makanan yang berada di depannya, dimana makanan tersebut sudah mulai agak dingin.Lalu dia pun mengalihkan pandangannya keluar jendela, dia melihat tanaman yang berada di luar jendela yang tumbuh dengan suburnya, karena dedaunan yang sangat begitu hijau.Dalam diamnya dia pun terus berpikir, di ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-20
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 119. Rencana

    Sesampai di sebuah perumahan dimana perumahan tersebut adalah tempat tinggal dari Cantika.Pak Ramon memasukkan mobilnya di halaman rumah cantika.Sebelum dia keluar dari mobilnya dia terlebih dahulu menolehkan kepalanya kepala ke kanan dan kiri untuk melihat keadaan di tempat tersebut.Dia tak ingin jika dirinya yang seorang pengacara terkenal tersebut ada yang mengetahui jika dirinya mendatangi seorang perempuan."Aman nih kelihatannya." ujar pak Ramon di dalam hati.Dan dia pun segera keluar dari mobilnya,Saat dia keluar dari mobil dia berjalan setengah berlari karena dia tak ingin ada orang yang melihatnya.Dan dia pun langsung masuk ke rumah Cantika di mana rumah tersebut tidak dikunci.Pak Ramon yang sudah berada di dalam rumah Cantika, dia pun melepas baju mantel yang berada di tubuhnya,Sehingga dia menyisakan sebuah kemeja yang masih melekat di badannya.Dan dia pun mengganti sepatunya dengan sandal yang sudah dipersiapkan oleh Cantika.Pak Ramon merasa tak sabar untuk menem

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-20
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 120. Menyesal

    Pak Bram ingin segera menghubungi sahabatnya yang bernama Azka tersebut untuk mewujudkan keinginannya.Namun saat dia ingin menghubungi sahabatnya tersebut, kedua cucunya yang berada di luar maupun mengetuk pintu, "Kek, buka." seru Vino.Pak Bram pun yang melihat itu, dia pun langsung membukakan pintu untuk kedua cucunya.Dan mereka pun masuk ke dalam mobil."Kek cepet pulang ayo, aku lapar nih." seru Vero.Pak Bram menganggukan kepalanya. "Oke siap berangkat." jawabnya.Pak Bram melajukan kendaraannya untuk segera pulang.Karena kedua cucunya sudah tak sabar untuk sampai di rumah.Mereka sudah tak sabar untuk mencicipi hidangan yang akan disajikan oleh neneknya,Mereka berdua yang tengah duduk di kursi belakang terlihat sangat lucu,Wajahnya terlihat sangat memerah,"Kalian capek ya?" tanya pak Bram.Pak Bram melihat kedua cucunya di balik kaca."Iya kek capek sekali, aku ingin makan dan membersihkan diriku lalu aku ingin tidur." jawab Vino.**********Di sisi lain Sheilla yang be

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-22
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 121. Penyesalan yang sia-sia

    Sepertinya suami dari Bu Lita sangat menyesal telah menikahi bu Lita.Dia pun melempar tas kerjanya yang berada di dekatnya untuk meluap rasa kesalnya terhadap istrinya tersebut.Membuat Sheilla yang melihat itu dia sedikit ketakutan, dia yang tengah duduk dia hanya bisa menelan ludahnya.Saking takutnya dia meremas kedua tangannya, untuk menetralisir detak jantung yang berada di dalam dadanya.Karena baru kali ini dia melihat papa tirinya marah besar."Apa maksud kamu?" sahut bu Lita.Bu Lita seolah tak terima dengan perlakuan dari suaminya tersebut,Dan dia pun bertanya seperti itu, entah apa maksudnya dia bertanya seperti itu. Apa mungkin dia ingin mencari penjelasan dari suaminya atau pertanyaan itu adalah sebuah pancingan untuk suaminya."Kamu masih tanya? Harusnya kamu mengerti dong, jadi wanita jangan banyak menuntut laki-laki. Kamu ini gayanya sok hedon tapi realitanya kamu suka nuntut laki-laki." jawab suaminya dengan ketus.Dan laki-laki yang sudah menikahi bu Lita seki

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-22
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 122. Lagi semangat

    Hans menatap kepergian dari Vania, di dalam hatinya terdapat sebuah perasaan berat yang tak bisa dijelaskan namun bagaimana lagi semua harus dijalani demi masa depan.Vania yang telah pergi meninggalkan dirinya sehingga keberadaannya kini telah hilang dari pelupuk matanya membuat Hans membalikkan badannya.Kini dia harus segera berangkat bekerja, karena di kantornya ada beberapa agenda yang mengharuskan dirinya hadir.Hans yang berjalan keluar dari bandara memakai sebuah celana hitam dengan kemeja yang berwarna coklat tak lupa dia memakai sebuah jaket yang berwarna hitam, Dia berjalan dengan sangat begitu tampan,Sangat terlihat jelas di Aura wajahnya Jika dia adalah orang yang berada.Saat Hans sedang berjalan terdengar suara ponselnya yang berdering di sakunya,Membuat Hans menghentikan langkahnya dan dia meraih ponselnya.Dan terlihat di layar ponselnya terdapat nama sang asisten sedang menelpon."Ada apa?" tanya Hans yang membuka obrolan dengan asistennya."Bos segera ke kantor ad

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 123. Perempuan pemberani

    Melihat orang yang berada di ruang rapat semua terdiam mendengar ucapan Hans karena apa yang diucapkan oleh Hans itu ada benarnya juga.Sangat sulit untuk membuka sebuah usaha yang memiliki nama yang sangat terkenal dengan harga yang sangat fantastis apalagi ini adalah dunia fashion itu jauh lebih sulit karena kebanyak konsumen yang Beli brand yang sangat terkenal dengan harga yang tinggi itu adalah untuk koleksi."Untuk kamu saya sarankan tidak untuk membuka usaha di tempat tersebut, jika kamu ingin membukanya silakan tapi saya tidak akan memberikan sebuah penanaman modal, karena saya tidak yakin saya bisa dapat laba per tahunnya dri tempat tersebut." jawab Hans.Dan Hans menatap Sheilla dengan sedikit sinis pasalnya Hans mengetahui siapa Sheilla dari cerita Vania.Saat itu Vania menceritakan kepada Hans tentang rumah yang akan di jadikan usaha oleh Sheilla dimana rumah tersebut adalah rumah neneknya yang di ambil paksa oleh papanya yang sekarang menikah dengan mama Sheilla."Tern

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 124. Salah

    "Hans apa pun akan ku lakukan aku bersedia, tapi ku mohon kamu jangan pergi dari ku. Aku benar-benar mencintai mu." ujar Sisilia.Wanita cantik itu yang tengah berdiri dibelakang Hans dia tengah berusaha untuk meyakinkan Hans jika dirinya tengah serius kepada laki-laki yang berumur hampir 35 tahun."Hans ayo lah percayalah kepada ku, aku tak akan pernah meninggalkanmu, aku janji." lanjutnya yang terus berusaha tiada hentinya.Hans yang tengah berdiri dia pun menghela nafasnya,Dan dia pun membalikkan badannya sehingga saling berhadapan dengan Sisilia.Dia menatap wanita yang bekerja sebagai seorang artis namun dia sangat jarang sekali bekerja, dia bekerja hanya untuk kesenangannya dia sendiri bukan untuk memenuhi kebutuhannya.Karena dia memang sudah kaya raya dari lahir, keluarganya dari orang yang terpandang yang semuanya rata-rata memiliki pekerjaan sebagai pengacara."Sisilia sudah ya jangan seperti itu, aku tidak bisa menerima cinta mu, sekali lagi maafin saya." jawab Hans.Uca

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26

Bab terbaru

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 147. Mengetahui siapa dalangnya

    Dan Hans yang tengah duduk dia pun meraih ponsel yang berada di dekatnya Dia sedang melakukan panggilan telepon dengan Andre untuk menanyakan persiapannya.Dia menempelkan ponselnya ada telinga kanannya, dan tak beberapa lama panggilannya pun akhirnya diangkat oleh Andre." Bagaimana Andre?" tanya Hans dibalik telepon.Andre yang tengah berada di kantor dia pun saat ini sedang sibuk karena harus menyiapkan beberapa hal oleh Vania dan juga Hans dan di samping itu dia akan memberikan sebuah kejutan kepada mereka berdua."Aman bos." jawabnya.Dan Hans pun yang berada di balik telepon dia pun juga merasa sangat siap. " Oh ya nanti kamu suruh orang untuk datang ke restoran tersebut dan tolong abadikan momen tersebut ya, karena nanti akan kita upload di media sosial resmi perusahaan." ucap Hans.Andre pun mengiyakan apa yang diperintah. "Siap bos, aku akan menyuruh beberapa orang untuk segera meluncur ke sana." jawabnya.Dan Hans mematikan panggilan telepon tersebut.Lalu Hans mengatakan po

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 146. Di usir

    Setelah sekian lama Vania negosiasi dengan berbagai akun yang telah memberikan komentar jelek atas karya yang dikeluarkan dari perusahaan Hans akhirnya vania menemukan hasil."Bagus sekarang di antara mereka sudah ada yang masuk perangkap ku, hanya tinggal beberapa saja." ucap Vania kepada Hans, lalu Vania pun mengalihkan pandangannya kepada Andre, "nanti aku akan mengabari kamu, kamu harus menyiapkan sedetail mungkin yang aku butuhkan." lanjut Vania.Andre yang mendengar itu dia pun mengganggukan kepalanya, Laki-laki tersebut menaati apa yang diperintahkan oleh bosnya, "oke siap bu, nanti aku akan urus. Kalau begitu aku keluar dulu ya." ucap Andre.Dan Andre pun keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Vania dan Hans, dia keluar karena ingin mengurusi beberapa pekerjaan yang sudah menunggu dirinya.Hans dan Vania pun langsung melanjutkan pekerjaannya kembali.*****Di sisi lain rumah tangga dari bu Lita dan papa kandung dari Vania sudah tidak bisa diselamatkan lagi, semakin hari

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 145. Jebakan

    Dan Andre yang mendengar itu dia pun langsung menganggukkan badannya, "baik bu." jawabnya kepada Vania.Dan Andre pun langsung keluar dari ruangan tersebut, kini tinggal Hans dan Vania yang berada di ruangan tersebut.Hans yang melihat Andre sudah keluar dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya, lalu dia melangkahkan kakinya menuju pintu, dia sedang mengunci pintu tersebut supaya tidak ada orang yang bisa masuk.Membuat Vania yang tengah duduk melihat itu, dia pun langsung mendengus kesal, "gebrakan apa lagi yang dia lakukan?" tanyanya di dalam hati.Dan Hans pun kini melangkahkan kakinya mendekati Vania yang tengah duduk, lalu dia memeluknya dari belakang, laki-laki tersebut langsung mencium tengkuk leher dari Vania.Membuat Vania yang merasakan itu dia merasa kegelian, "ahhh sayang bisa gak jangan seperti ini." ucapannya kepada Hans.Dan Hans yang mendengar itu dia tak menghentikan kegiatannya justru dia melangsungkan kegiatannya secara lebih mendalam lagi. "Emang kenapa say

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 144. Mencari jalan keluar

    Sheilla yang mendengar itu dia pun terdiam, dia tak berani mengatakan sepatah kata pun.Membuat mamanya langsung beranjak dan mendekatinya, dia menatap anak kandungnya tersebut yang terlihat memiliki Tatapan yang kosong." Sheilla bicara kamu Sheilla, jawab pertanyaan mama, kenapa kamu tidak ngomong?" Tanyanya yang sedikit memaksa kepada Sheila.Sheila pun menatap mamanya dia menatap mamanya dengan pandangan yang sangat sayu.Lalu dia pun membuang pandangannya.Dia membuang pandangannya keluar arah jendela yang berada di dekatnya.Dan saat Sheilla terdiam membuat papa tirinya itu yang tak lain Papa kandung dari Vania menyela."Aku tahu kenapa kamu tidak mengatakan itu kepadaku, kamu takut kan kehadiran Vania membuat kamu tersaingi?" ucapnya yang sedikit bertanya kepada Sheila.Sheilla yang mendengar itu dia pun menundukkan pandangannya, Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Papanya tersebut ada benarnya juga.Berbeda dengan Sheilla yang menerima dengan apa yang dikatakan oleh papa kandun

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 143. Tambah stres

    Dan saat itu juga amarahnya semakin memuncak laki-laki tersebut langsung melempar benda yang berada di sampingnya dan dia pun langsung mendorong meja yang terbuat dari kaca sehingga meja itu terjatuh dan pecah,Sheilla yang melihat itu dia langsung menutup kedua telinganya, dia merasa sedikit ketakutan melihat papanya yang begitu sangat ganas tersebut, ini adalah kali pertamanya dia melihat papanya yang begitu sangat marah terhadap mamanya,Membuat jantungnya berdetak begitu sangat cepat, dan dia pun menggeleng-gelengkan kepalanya dia tak menyangka dengan apa yang pernah dilihatnya saat ini.Dan dia pun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya,"Sudah pa, sudah." teriak mamanya yang berusaha menghentikan amarah dari suaminya,Namun suaminya yang dari tadi berusaha sabar kini sudah tidak bisa dihentikan lagi, Membuat bu Lita langsung beranjak dari duduk ya, dan dia pun berusaha untuk meraih tangan dari suaminya tersebut namun saat dia berusaha meraih suaminya tak sengaja suamin

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 142. Amarah

    Seperti Sheilla sedang mengalami trauma yang sangat begitu berat di dalam hidupnya, dia pun yang tengah duduk di atas tempat tidur dia masih terus menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.Dia pun memejamkan matanya secara erat-erat, dia kembali mengatur nafasnya supaya emosinya bisa terkontrol,Hari ini di rumahnya terasa sangat begitu sepi karena mama dan Papanya saat ini tidak berada di rumah,Seperti biasa mamanya saat ini pergi bersama teman-temannya, mereka semua lagi sedang hangout bersama,Dan seperti biasanya juga Papanya saat ini sedang bekerja untuk memenuhi kehidupan mereka.Sheilla yang tengah berada di atas tempat tidur dia pun langsung mematikan ponselnya,Dan dia pun meletakkan ponselnya di dalam laci supaya dirinya tak melihat lagi benda tersebut.Saat emosinya sudah mulai bisa terkontrol dia pun merebahkan badannya di atas tempat tidur, lalu dia menyelimuti dirinya sendiri.Tak terasa dia pun memejamkan kedua matanya. Kini dia tengah tertidur dengan pulasnya d

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 141. Emosi tak terkontrol

    Lalu Hans pun meraihnya, dia menatap layar tersebut yang berisi berbagai banyak komentar,Dan Vania yang melihat itu dia pun mendekatkan tubuhnya dia juga ikut melihat komentar yang berada di laman media sosial."Wahh bagaimana sih ini? ini brand sudah lama berdiri, kenapa masih ada aja produk keluarannya yang berkualitas jelek, nyesel aku selalu beli merek tersebut." tulis akun as**liii."Ya ampun bisa-bisa ada produk yang gak bagus beredar, bahaya ini." tulis fgi****i."Brand ini memiliki barang yang harganya mahal, tapi kenapa seperti ini. Mending gak usah produksi lagi." tulis diii***80.Dan masih banyak lagi komentar miring dari berbagai akun.Ya maklum saja brand milik Hans itu adalah brand yang memiliki harga yang lumayan tinggi dimana brand tersebut adalah brand yang paling laris di negara tersebut mengingat target pasarnya menyerang orang menengah ke atas dan kaum kaula muda yang stylis.Hans dan Vania yang tengah duduk mereka pun saling berpandangan satu sama lain, dalam p

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 140. Tidak kaget

    Dan mereka bertiga pun saling menatap bergantian dan mereka menganggukan kepalanya, Dan Vania yang tengah berdiri dia pun menatap Hans, "ya sudah kita kembali lagi, rapat belum kamu tutup." ujarnya.Dan Hans pun membalikkan badannya dan dia ingin kembali lagi ke ruang rapat tersebut namun baru beberapa langkah Andre asistennya memanggil dirinya sehingga langkahnya terhenti."Bos apa kita nanti langsung pulang saja?" tanyanya.Dan Hand pun yang tengah membalikan badan dia pun menganggukan kepalanya, lalu dia pun melanjutkan jalannya kembali.Dia yang melangkahkan kakinya masuk ke dalam rapat tersebut dan diikuti dengan langkah kaki Vania yang berjalan di belakangnya.Mereka pun melanjutkan beberapa meeting terakhir mereka,Dan setelah selesai Hans pun beranjak dari duduknya dia pun memberikan penutupan salam kepada para peserta meeting hadir.Dia pun berdiri sambil menganggukkan badannya. "Terima kasih sudah datang hari ini, mungkin jika saya menjelaskan tadi ada kata-kata saya yang

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 139. Kendala

    Di sisi lain saat ini Vania sedang berada di kantor yang berada di cabang, dia saat ini mengadakan rapat penting bersama para jajaran yang berada di bawah perusahaan Hans,Di mana rapat saat ini yaitu sebuah laporan tentang daya tingkat penjualan yang diakumulasikan dalam 6 bulan terakhir ini, gimana ini adalah penjualan produk-produk baru mereka yang mereka rilis untuk supaya perusahaan selalu memiliki performa yang bagus dalam dunia fashion, dimana fashion selalu berubah-ubah seiring waktu.Dan rapat ini juga diadakan dengan beberapa pembacaan agenda yang akan dilakukan untuk tahun depan dimana ada beberapa persyaratan dan aturan terbaru yang akan dikeluarkan perusahaan tersebut kepada para mitranya.Di ruangan yang memiliki luas lumayan besar dan di tengah-tengah ruangan tersebut ada meja yang berukuran persegi panjang dan dikelilingi banyak kursi dan di ruangan tersebut ada sebuah layar yang besar sebagai media untuk mempermudah dalam berkomunikasi dan menjelaskan di hadapan bany

DMCA.com Protection Status