Share

144. “Ah—Jake—”

“Malam itu aku berpikir yang ada di sampingku adalah kamu saat kembang api dinyalakan,” ucap Jake, sepertinya belum tuntas mengenang peristiwa yang terjadi di masa lampau.

Laura diam menyimak, menatap matanya yang terlihat sendu saat senyum tipisnya terukir.

“Tapi ternyata yang ada di sebelahku adalah Fidel,” lanjutnya. “Aku mencarimu, tapi kamu sudah menghilang. Di mana kamu saat itu?”

Laura pun tersenyum, dadanya sesak mengingat apa yang ia terima di halaman belakang rumah mertuanya kala itu.

“Aku dipukuli ibuku,” akunya jujur. “Aku pergi setelah melihat kamu tampak bahagia dengan Fidel, tapi setelah itu aku malah dipukuli ibuku karena ibuku juga berpikir tuduhan Mamamu benar, Jake.”

“Kalau kamu mandul?” sambung Jake atas kalimatnya.

“Iya, karena aku dianggap mandul.”

“Maaf,” kata Jake. “Aku sudah berusaha memberi isyarat pada Mama untuk diam tapi Mama tidak peduli.”

Kedua alis Laura terangkat mendengar Jake.

“Kamu sudah berusaha menghentikan Mama?” ulangnya memperjelas.

“Iya,” jaw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Eva
Gass poll ya Jake..dulu mungkin juga gass poll, tapi rasanya mungkin beda setelah tau perasaan satu sama lain wkwkwk
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
ah... uh.... ah... uh.... ya jake? udah berapa ronde nih............
goodnovel comment avatar
Aya Melodi Agrifina
ah ini mah sebentar lagi juga Laura atau Jake kemasan sachet bakalan segera hadir....hahahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status