Share

Bab 196

Namun, semua sudah terlambat.

Annika menyandar ke sofa sambil memandang pemandangan malam di luar. Beberapa saat kemudian, dia tersenyum tipis pada Zakki seraya berkata, "Zakki, kamu sakit, tapi kali ini aku nggak akan jadi obatmu."

Wajah Zakki tampak pucat. Ruangan itu gelap, jadi Annika tidak bisa melihat luka pria itu. Dia pun tidak peduli apa luka Zakki terasa sakit atau tidak. Sosok istri perhatian dalam diri Annika telah Zakki bunuh sendiri.

Di malam gelap yang sunyi, Zakki duduk di sofa dan membiarkan dokter mengobati lukanya. Sementara itu, Annika menyandar ke kepala ranjang dengan tenang. Tangannya memegang tiket konser yang diberikan Justin sore tadi. Konser musik klasik di Kota Handa itu seharusnya menjadi ajang debutnya.

Annika terus menatap tiket itu dengan perasaan enggan. Bagaimana dia bisa merelakannya? Tampil dalam konser itu bukan hanya mimpinya, tetapi juga satu-satunya harapan Keluarga Chandra. Harapan itu telah dihancurkan oleh tangan Zakki sendiri, lalu pria itu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status