Yoyok mengira bahwa dia akan menghadapi seorang istri yang penuh amarah dalam pertemuan hari ini. Namun, Annika ternyata jauh lebih tenang dari yang dia bayangkan. Entah harus terluka berapa kali untuk membuat seorang wanita menjadi begitu tenang, serta menerima segala perlakuan yang tidak adil dengan begitu lapang dada ........Ketika Annika pergi ke apartemen untuk mengambil sesuatu, dia diadang oleh Zakki di depan pintu. Ekspresi pria itu terlihat suram. Dia menahan Annika di antara tubuhnya dan pintu. Satu tangannya memegang tangan Annika yang tidak terluka dengan lembut ....Hal ini membuat Annika tidak bisa melepaskan diri. Dia tidak ingin melihat Zakki sehingga memalingkan wajahnya dengan lembut. Kemudian, Annika berkata, "Zakki, kamu bikin aku sakit!"Zakki malah memutar wajah wanita itu. Saat ini, dia berada sangat dekat dengan Annika. Napasnya bahkan menyelimuti seluruh wajah wanita itu. Jari-jarinya yang panjang menyentuh pipi lembut Annika secara perlahan. Segera setelah i
Di dalam apartemen yang sempit, suasananya terasa tertekan. Baru-baru ini, Zakki masih menginap di sini. Di rumah kecil yang hangat, mereka berdua berbaring bersama di sofa. Saat itu, Annika bersandar padanya dan masih ada sedikit kemesraan di antara mereka.Begitu kepercayaan runtuh, mereka tidak bisa kembali lagi seperti semula. Wanita itu juga akhirnya berbicara dengan suara lantang. "Aku mau menyukai orang lain!"Zakki pun mundur selangkah. Dia bersandar di dinding sambil menatap Annika. Cahaya lampu yang terang menyinari tubuh wanita itu, serta membuat kulitnya seolah-olah diselimuti lapisan putih gading yang memikat. Itu membuat kulitnya terlihat lebih cerah.Annika merapikan pakaiannya untuk menutupi rasa malu. Setelah beberapa saat, dia baru berbicara dengan nada lembut, "Zakki, aku serius mau bercerai darimu. Belakangan ini, kamu lagi sibuk dengan suatu proyek, 'kan? Setahuku, banyak pemegang saham yang menentang. Itu artinya, saham 2% milikku jadi penting!"Zakki tampak memic
Lily terus menasihati Zakki. Sementara itu, Zakki bersandar di kursi sambil mendengar ucapan Lily. Zakki merasa agak sedih, lalu dia menyahut, "Oke, Nenek."Setelah mengakhiri panggilan telepon, Zakki memandang apartemen Annika. Cahaya lampu di dalam apartemen menyala, tiba-tiba Zakki ingin tahu apa yang sedang dilakukan Annika. Apakah Annika akan membereskan rumah, lalu memasak seperti biasanya? Momen seperti ini sangat biasa, tetapi kelak mungkin Zakki tidak bisa melihatnya lagi.....Hujan turun dengan lebat. Saat Zakki sampai di vila, pelayan membuka pintu mobil dan memayungi Zakki. Kemudian, Zakki bertanya, "Nyonya di mana?"Pelayan tertegun, lalu menyahut, "Nyonya sudah pindah. Tuan lupa, ya?"Zakki terkejut. Setelah terdiam beberapa saat, Zakki baru berucap, "Oke." Kemudian, Zakki mengambil payung dan berjalan masuk ke vila.Zakki tidak makan, dia langsung naik ke lantai 3. Ini adalah tempat Annika berlatih biola biasanya. Annika meninggalkan biolanya, begitu pula dengan lukisan
Saat malam, Zakki menelepon Annika. Di luar masih hujan, jadi suara Zakki kedengaran tidak terlalu jelas. "Besok jam 4 sore kamu datang ke vila. Kita bicarakan masalah perceraian."Annika tertegun. Meskipun sudah menguasai hal yang penting bagi Zakki dan menebak pilihan terakhir Zakki, Annika tidak menyangka prosesnya berjalan begitu lancar. Zakki langsung setuju bercerai dengan Annika. Perasaan Annika campur aduk.Tak lama kemudian, Annika baru menyahut, "Kita bicarakan di kantor pengacara saja."Zakki menimpali dengan tegas, "Aku nggak ingin orang lain mencampuri urusan pernikahan kita. Jadi, kita bicarakan di vila. Kalau nggak .... Annika, kita nggak usah bicarakan lagi."Annika berucap dengan datar, "Pernikahan kita sudah dicampuri oleh orang lain sejak awal. Zakki, nggak ada gunanya lagi membicarakan hal ini. Kalau kamu mau bicarakan di vila, terserah kamu. Aku akan datang tepat waktu."Selesai bicara, Annika langsung mengakhiri panggilan teleponnya. Dia berdiri di depan jendela s
Mana mungkin Annika tidak tahu pemikiran Zakki? Annika berucap, "Zakki, kita langsung akhiri saja. Itu lebih baik untuk kita berdua."Zakki mengedipkan matanya, dia tidak langsung menyetujuinya. Zakki menyalakan rokok, tetapi dia berhenti setelah mengisap rokoknya sampai setengah. Zakki mematikan rokoknya sambil menimpali, "Apa kamu sangat membenciku sampai-sampai nggak bersedia memberiku kesempatan terakhir? Tapi, memang lebih bagus kalau kita langsung mengakhirinya."Akhirnya, Zakki dan Annika menyepakati uang kompensasi sebesar 2 triliun. Dua vila, 4 apartemen, dan uang sebesar 2 triliun adalah semua kompensasi yang diberikan Zakki kepada Annika, ditambah dengan surat pengalihan kuasa Yoyok atas kasus Satya.Zakki menambahkan semua persyaratan itu ke dalam surat perceraian. Zakki segera menandatangani surat perceraiannya karena takut berubah pikiran. Saat Annika tanda tangan, Zakki tidak melihatnya ....Akhirnya, pernikahan mereka pun berakhir. Zakki menyalakan lampu karena terlalu
Saat Annika turun ke lantai bawah, dia bertemu dengan Dania. Kala ini, Dania sedang duduk di sofa ruang tamu. Dania tampak kelelahan, sepertinya dia sudah menunggu lama. Melihat Annika turun, Dania berdiri dan menyapa, "Nyonya Ruslan!"Annika menghentikan langkahnya dan menyahut, "Tadi, aku dan Zakki sudah menandatangani surat perceraian. Jadi, mulai sekarang, aku bukan Nyonya Ruslan lagi."Dania sangat menyayangkan hal ini. Dia ragu-ragu sejenak, lalu menjelaskan, "Sebenarnya, Pak Zakki sangat peduli denganmu, dia dan Shilla sama sekali nggak menjalin hubungan asmara. Annika, apa kamu mau mempertimbangkannya lagi? Kalian sudah bersusah payah mempertahankan hubungan kalian sampai sekarang ini."Annika memandang lengannya yang diperban sembari berucap, "Iya, aku sudah bersusah payah mempertahankan hubungan ini sampai sekarang. Tapi, akhirnya, semua hancur."Dania merasa sedih, sedangkan Annika sudah berjalan keluar. Sikap Annika sangat tegas. Dia pernah mengatakan bahwa dia tidak ingin
Mata Annika berkaca-kaca. Sementara itu, Zakki hanya memegang setir dan tidak menjalankan mobilnya. Setelah beberapa saat, Zakki menatap Annika sembari berkata, "Beberapa hari ini, Meta terus mencarimu."Annika memalingkan wajahnya dan berujar, "Jalankan mobilnya."Zakki mengalihkan pandangannya dan memandang ke depan. Sekitar 5 detik kemudian, Zakki baru menjalankan mobilnya dengan lambat. Mobil Bantley hitam itu melewati pemandangan bersalju yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya.Zakki dan Annika kehilangan banyak hal selama 3 tahun pernikahan mereka dan saat ini mereka sudah berpisah. Jika diingat-ingat, hanya sedikit momen kemesraan di antara mereka berdua, yang tersisa hanya rasa sakit dan dusta.Perjalanan ini sebenarnya hanya menghabiskan waktu 20 menit, tetapi Zakki mengendarai mobilnya selama 1 jam. Akhirnya, mereka sampai di tempat tinggal Annika. Zakki menatap Annika seraya berucap, "Sudah sampai."Annika mengangguk, lalu membuka pintu mobil dan turun. Zakki menggenggam
"Kamu takut Annika bersama orang lain, 'kan? Jadi, kenapa kamu mau bercerai? Kalau aku jadi kamu dan kalau aku benar-benar mencintainya, aku akan mengikatnya di sisiku! Karena kamu lebih memilih karier, jangan sok memedulikan percintaan!"Roy memaki Zakki sampai puas. Kala ini, sopir Zakki tiba. Zakki menatap Roy dengan dingin sembari mengambil sebuah palu kecil dari mobil. Kemudian, dia memukul mobil Roy dengan keras hingga hancur!Roy menarik gadis di mobilnya keluar. Dia tidak menghentikan Zakki yang sedang menggila. Setelah mobilnya hancur lebur, Roy berucap sambil mencibir, "Zakki, kamu masih bilang nggak mencintai Annika? Kalau ini bukan cinta, lantas apa? Dasar pengecut. Kamu hanya berani mengakuinya saat mabuk. Kamu nggak bisa hidup tanpa dia dan bisa menggila kalau meninggalkannya!""Selain Annika, nggak ada yang bisa menghentikan pria gila ini!" tambah Roy kepada Dania.Dania tersenyum getir seraya membalas, "Kami akan mengirimkan cek ke perusahaan Pak Roy besok."Roy segera