Share

Wanita Berkebaya Merah

"Sedang apa di sini?"

Aku tersentak saat suara bariton itu menggema. Sontak aku mundur perlahan saat menatap sang empunya rumah tengah berdiri di depan pintu, tangannya menggenggam cerulit.

Kang Budi mengulang pertanyaannya, tetapi bukannya menjawab, pikiranku malah berkelana ke mana-mana. Jika Kang Budi ada di sini, lantas siapa yang ada di kamar itu? Atau jangan-jangan ....

Tanpa basa-basi, aku langsung berlari ke arah kamar tersebut, membuka pintu dengan sekali entak. Namun, yang ada hanyalah kesunyian—bahkan deru napasku yang terengah-engah menahan takut, terdengar jelas.

"Mau apa kamu sebenarnya?" tanya Kang Budi lagi.

Air mataku malah berlinang, bersamaan dengan keringat yang mengucur deras. Rasanya, badanku melayang. Aku pun duduk di lantai, menenangkan perasaan yang kalang kabut, memikirkan keadaan Via sekarang.

Tanpa banyak bicara, aku bangkit dan berjalan perlahan melewati pria itu. Akan tetapi, tangan yang memegang cerulit itu menahanku dengan cara direntangkan. Mau ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status