Share

32. Menjelang Purnama Empat Belas

TRAGEDI CINTA BUNGA

Penulis : David Khanz

Bagian : 32

Episode : Menjelang Purnama Empat Belas

Waktu pelaksanaan pernikahan pun tiba. Dilangsungkan dengan penuh meriah. Mahmud dan Sumiarsih duduk di pelaminan laksana seorang raja-ratu berada di singgasana megah. Para tetamu undangan berbondong-bondong datang silih berganti tiada henti, memberikan selamat serta doa. Tidak ketinggalan para sesepuh dan pesohor, juga Tetua Adat Kampung Sarawu, Abah Langga ditemani Targa.

“Selamat, Anak Muda. Akhirnya … kau berhasil menggapai cita-citamu, hhmm? He-he,” ucap orang tua tersebut disertai seulas senyum tipis menghias di wajah. “Semoga kau bisa menikmati masa-masa bahagiamu lebih lama,” imbuhnya kembali diiringi bias tatap mata aneh.

Lebih lama? Pertanyaan itu seketika timbul di dalam benak pihak mempelai lelaki. Sebuah kalimat yang memerlukan penafsiran mumpuni.

“Terima kasih, Abah, atas kedatangan dan doanya,” balas Mahmud seraya meny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status