Beranda / Urban / Touch You / 125. Flowers from a devil : Surprise Night, Miss!

Share

125. Flowers from a devil : Surprise Night, Miss!

Penulis: Lefkilavanta
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-24 12:38:53

Keindahan panorama langit malam yang menenangkan jiwa, sebuah jendela besar terbuat dari kaca tebal menjadi pemandangan alami untuk melihat malam yang disuguhkan oleh semesta kali ini. Sebuah ruangan mewah bergaya modern sedikit klasik menjadi pilihan tempat untuk Sherina Alexander Lansonia memenuhi janji makan malamnya bersama seorang pria berbadan gempal yang selalu khas dengan dasi kupu-kupu merah dan kacamata bulat yang bertengger rapi di atas hidung peseknya itu. Jamuan makan malam yang sempurna. Ia tak tahu kalau Alice Palace punya ruangan mewah dan cukup memuaskan seperti ini. Setau Alexa, kakak kandungnya itu lebih memilih mengusung tema klasik dan kuno, tetapi tetap terlihat 'mahal' untuk membangun hotelnya ini ketimbang sebuah kesan suasana yang mahal, mewah, dan elegan seperti layaknya bangunan Joy Holding's Company. Bisa dikatakan kalau seleranya dengan sang kakak berbanding terbalik.

Semua yang tertata rapi di depannya adalah makanan mahal dan mewah. Daging-dagin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Touch You   126. Broken Heart : Goodbye, Alice

    Suasananya sedang kacau tak terkendali. Semua orang mulai panik dan berdatangan dari segala penjuru arah. Mereka berlarian dengan kecepatan sedang untuk datang mengerumuni seorang wanita malang dengan bagian perut yang tertancap oleh ujung miniatur bangunan Alice Palace di tengah kolam. Darah menetes dan mengalir dari luka tusuk itu, sisi kepalanya juga mengeluarkan darah kental yang tak kalah banyaknya. Kolam ikan di bawahnya yang awalnya indah dengan lampu berwarna emas mirip cahaya bulan di atas sana kini mulai berubah menjadi merah pekat dengan aroma anyir yang mulai datang dan menyebar terbawa oleh embusan angin malam yang datang. Alexa tak kuasa menatap itu. Ia ambruk dan bersimpuh tepat di sisi bangunan kolam. Ingin meraih tubuh sang kakak, tetapi naas ia tak bisa berbuat apapun untuk saat ini. Ia hanya bisa membuka matanya lebar-lebar dengan telapak tangan yang sigap menutup celah bibir merah tuanya yang menganga lebar. Ia tak percaya, malam indah di awal musim panas dengan

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-25
  • Touch You   127. Two Liars

    "Kenapa kau membunuhnya?" Kalimat itu terus saja berulang begitu setelah seorang pria ditangkap atas kasus pembunuhan pemilik gedung besar yang ada di pusat kota. Mr. Aric tak kenal ampun selepas mendapati sang putri tercinta tewas dengan cara yang mengenaskan. Seseorang menganiaya dan melukai kepalanya hingga ia mati sebab mengeluarkan banyak darah. Tak hanya itu, mayat sang putri dilempar jauh ke bawah hingga rusak dan mengenai miniatur bangunan Alice Palace di bawahnya. Sadis, sungguh memilukan untuk putri keduanya yang melihat itu secara langsung. Alexa menyaksikan bagaimana Alice jatuh dan tertancap ujung atap miniatur. Ia bahkan memeluk sang kakak dengan pakaian putih itu. Kini darah sudah sudah memenuhi dan mengotori gaunnya.Seorang pria ditangkap selepas rekaman CCTV dibuka. Memperlihatkan bagaimana pria yang duduk dengan tatapan mata kosong itu mendorong tubuh Alice dari atap bangunan gedung. Selagi polisi mendatanginya, ia bahkan tak melawan juga tak

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • Touch You   128. Everything From A to Z

    Pagi yang khas, sinar sang surya agung menduduki tempatnya saat ini. Suasana cerah khas kalau musim panas datang dengan dengan suhu yang mulai meningkat setiap detiknya. Harry datang untuk di teman baik yang katanya minta dipulangkan hari ini. Dokter menghubungi dirinya, pasien atas nama Mr. Ace Brancroft mendadak ngotot ingin pulang pagi ini. Katanya, ia sudah sembuh. Hanya kakinya saja yang belum benar-benar bisa dibuat berjalan. Katanya juga ia bisa mendapatkan perawatan di rumahnya, ada Harry yang akan merawatnya. Jadi tak perlulah ia berbaring bak orang sakit betulan di atas ranjang rumah sakit. Ace Brancroft ingin segera kembali melaksanakan tugasnya. Seorang pria tua datang padanya kemarin malam, ia meminta bantuan pada Ace untuk mengkonfirmasi perihal kabar mengejutkan yang didapat pasal bocah hilang bernama Cristiano Bo Dalbert."Kau benar-benar ingin pulang sekarang? Tak ingin dirawat lebih lama lagi?" Pria di sisinya terus saja melontarkan pertanyaan serupa untuk A

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Touch You   129. Sad Story: The fate of the poor princess

    Suasana yang khas, penuh duka dan kesedihan. Seluruh tamu yang datang dengan mobil mewah mereka selalu berpakaian sama. Hitam legam tanda sedang berduka hatinya. Harry datang bersama Ace. Dokter Lim mendahuluinya sebab ia terlalu lama menjemput Ace di rumah sakit. Ruangan mewah dengan dekor yang khas menjadi point penyempurna bahwa kematian wanita muda bernama Alice adalah duka bagi banyak orang. Semua yang datang selalu menyampaikan duka dengan wajah yang tak suka. Mereka sedih sesekali air mata menetes di atas wajahnya. Nona Alice Lansonia punya banyak relasi dari dugaan Harry. Wanita itu pasti lebih baik dan lebih ramah dadi Alexa. Semua orang yang menghadiri pemakaman dirinya pagi ini adalah orang-orang yang ingin turut serta menghantar doa untuk wanita malang itu.Harry memilih sebuah tempat di sudut ruangan. Peti Nona Alice datang dengan beberapa orang berpakaian lengkap dan wajah yang asing untuk Harry mengangkatnya menuju ke depan. Di sana, tepat di sisi

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Touch You   130. The Pleasure of a Devil

    Warning Mature 18+Bab ini mengandung adegan dewasa yang tidak cocok dibaca untuk usia di bawah 18 tahun. Jika tidak nyaman dengan adegan ranjang, silakan lompat pada bab selanjutnya.Jari jemari panjang itu terus membelai lembut permukaan pipi tirus milik wanita yang ada di bawah jangkauannya. Pria bertubuh kekar dengan keadaan telanjang bulat itu terus saja mencoba untuk menarik pandangan Alexa agar mulai menatapnya dengan benar. Luis berharap, sang kekasih mau menikmati apapun yang dilakukan oleh dirinya saat ini. Setiap belaian, ciuman, dan lumatan mesra yang ia lakukan di atas tubuh Alexa diharapkan mampu membangkitkan gairah dan napsu wanita yang terus saja diam enggan menatap ke arahnya. Alexa tak mau menikmatinya, hanya Luis yang melakukan itu dengan penuh gairah dan napsu di dalam diri. Ia tak mudah membangkitkan rasa itu di dalam diri Alexa.Kini ia mulai membenamkan wajahnya tepat di sela-sela belahan dada wanita yang ada di bawahnya. Menjulurkan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-02
  • Touch You   131. It hurts!

    Harry setia menunggu di tempatnya. Pria itu duduk di sisi pohon besar sembari memainkan dedaunan kering yang gugur meskipun ini bukan musim gugur. Ranting sudah tak kuasa lagi menahan semua dedaunan kering berwarna cokelat tua ini. Tanah menjadi tempat tinggal baru, dengan embusan udara panas yang menyapu dan menerbangkannya ke tempat lain. Fokus Harry sesekali tercuri dengan itu. Ia tak lagi menatap makam baru dengan taburan bunga yang masih segar, tetapi menoleh ke sana kemari dengan membawa sedikit penyesalan di dalam hatinya. Ace benar, Alexa tak akan datang ke makam Alice siang-siang begini. Mentari yang menyeruak di sela-sela dedaunan rimbun di atasnya seakan memberikan sebuah tamparan pada Harry, bahwa siang yang begitu panas dan menyengat ini adalah sebuah penghalang utama untuk Alexa bisa datang ke tempat umum seperti ini. Seharunya ia pergi bersama dengan Ace dan Dokter Lim tadi, dengan begitu Harry tak harus mencari transportasi untuk pulang ke rumah.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-02
  • Touch You   132. Defendant Not Innocent : Sherina Alexander Lansonia

    "Kenapa membawanya ke sini?" Ace berbisik-bisik pada pria yang baru saja memasukkan semua obat-obatan merah ke dalam kotak untuk diberikan pada Alexa. Memang, menjadi sebuah kebiasaan untuk Harry dan Ace selepas menggunakan sesuatu maka keduanya tak langsung mengembalikan itu kembali pada tempatnya. Mereka akan membiarkannya berserakan di tempat lama. Kalau-kalau masing-masing dari keduanya mulai membutuhkannya, maka mereka akan kalang kabut dan kebakaran jenggot seperti ini. Harry tak ingin Alexa menunggu terlalu lama. Ia sudah berjanji akan mengobati wajah wanita muda itu kalau kau ikut dengannya. Meninggalkan Alexa dengan wajah dan ekspresi seperti itu hanya akan membuat dirinya merasa bersalah saja.Harry masih ingat dengan pesan sang paman. Ia berkata kalau Alexa adalah tanggung jawab dari si gempal tua sedikit menyebalkan itu. Katanya juga, jika Alexa terluka maka kedudukannya di dalam Joy Group's juga akan menghilang begitu saja. Seiring dengan keselamatan wanita muda

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-03
  • Touch You   133. Mr. Cristiano Bo Dalbert

    "Jika sudah selesai dengan urusanmu, kemarilah. Aku punya sesuatu yang harus didiskusikan." Pria yang baru saja duduk selepas menyantap mie instan itu kini mulai melambaikan tangannya untuk pria yang masih berdiri dan diam tak bersuara sepatah katapun. Jujur saja, Harry masih belum bisa benar-benar berpikir jernih untuk apa yang dikatakan oleh Alexa padanya. Siapa yang membunuh Alice Lansonia? Dirinya? Tidak! Harry bukan orang bodoh yang bisa dibohongi dengan mudahnya. Ia sudah bertahun-tahun menjadi seorang pengacara, S.E. Association memberikan banyak pengalaman berharga untuk hidup Harry hingga saat ini."Harry ...." Ace kembali memanggil namanya. Mencoba untuk membuat Harry menoleh dan menatap ke arahnya dengan fokus. Bukan lagi Alexa, toh juga selepas wanita itu berkata 'nglantur' sana sini tak tentu arah dan tujuannya dengan diselingi air mata yang jatuh sangat deras, wanita itu kehilangan kesadarannya. Badannya terasa dingin dengan wajah yang mulai

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-04

Bab terbaru

  • Touch You   EXTRA PART

    Kapal berlayar. Bukan hubungan dua insan yang bisa saling menyatukan dua rasa yang sama tujuannya. Kapal besar itu membawa banyak kesedihan untuk meninggalkan London. Alexa tak bisa mempertahankan apapun lagi. Bangunannya runtuh, dirinya menjadi buronan dengan kedua orang tua yang sudah mendekam di dalam penjara. Wanita itu tak bisa berbuat banyak. Pasrah dan terkesan menyerah, tetapi laju kapal ini menjanjikan sebuah kehidupan yang baru.Wanita itu duduk di sisi kapal. Ia menatap laut lepas dengan ombak sedang yang bergulung di depannya. Matanya masih sayu, kakinya sesekali terasa begitu nyeri sebab ia belum mendapatkan pengobatan yang benar-benar layak. Pertolongan pertama yang dilakukan oleh Zia juga Dokter Lim tak bisa banyak membantunya sekarang. Katanya, yang terpenting peluru sudah keluar dari dalam kakinya. Jadi ia tak perlu mengkhawatirkan apapun sekarang ini.Duduk merenung seorang diri, sebelum akhirnya Harry menghampi

  • Touch You   192. End of Story

    Alexa terus meneteskan air matanya. Ia hanya bisa menatap dengan sayu bangunan besar miliknya yang hancur lebur sebab bom meledak dari atas Puncak Camaraderie. Ia tak menyangka kalau inilah akhir dari kisah hidup Alexa. Wanita itu benar-benar tak bisa melakukan apapun untuk saat ini. Isak tangis yang keluar bukan hanya sebab menahan rasa sakit yang ada di kaki kirinya, tetapi juga rasa sakit selepas kehilangan semua yang ia bangun selama sepuluh tahun terakhir. Semuanya hancur begitu saja, Mate dan Daniel benar-benar bajingan gila yang tak punya hati. Ia hanya adalah dua pria bodoh yang terlalu larut dalam dendam dan emosinya di masa lalu."Alexa ...." Mate berjongkok. Ia menarik rambut pendek wanita yang ada di depannya. Sebuah kepuasan tersendiri saat melihat wajah cantik itu menangis tersedu-sedu. Air mata itu mengisyaratkan kemenangan untuk dirinya. "Kau tahu ... dimana Xena dan Wriston meninggal?" tanyanya berbasa-basi. Alexa tak menjawab itu. Ia hany

  • Touch You   191. Revenge

    "Mr. Luis Ambrosius, Anda ditangkap atas pembunuhan Mr. Joe Franky. Anda berhak diam atau menyewa pengacara." Sial! Seseorang melaporkan dirinya. Kini bukti ada di depan mata, Luis tak bisa mengelak apapun lagi. Seseorang menyimpan bukti ini dengan cara yang aman selama ini, hingga ia lupa bahwa ada orang lain selain dirinya. Luis bukan orang yang memotong jari jemari milik Mr. Joe, ia hanya membunuh pria itu juga membunuh mata-mata yang dikirimkan oleh Alexa lalu menyayat telinganya. Luis membenci anggota tubuh yang mempunyai dosa. Itu sebabnya ia melakukan hal itu. Ia tak bisa berbicara apapun selepas rekaman video amatir menampilkan betapa kejamnya ia membunuh dua orang sekaligus dalam satu malam. Kiranya, orang inilah yang ada di tempat kejadian malam itu. Ia muncul pada akhirnya. "Kau tak ingin berbicara apapun lagi, Mr. Luis?" Seorang detektif mencoba untuk menggali informasi darinya. Membuat pria yang ada di depannya itu berbicara. Luis sedari tadi han

  • Touch You   190. World Hell Destruction

    -Laboratorium BioCell, Dokter Lim, London, Inggris-Suasana riuh, kedatangan beberapa polisi yang cukup mengejutkan Dokter Lim tak bisa dibendung lagi. Semuanya menerobos masuk, tak ada satu ruangan pun yang tak dijamah oleh mereka. Seseorang melaporkan laboratorium ini. Bukan sebab penelitian gila yang mencuat ke permukaan, tetapi sebuah laporan yang mengatakan bahwa ruangan ini menyimpan potongan jari jemari milik Mr. Joe dan seorang bocah malang bernama Daniel Denan Ambrosius. Tentu, itu adalah potongan jari manusia yang ilegal. Tak ada perjanjian untuk menempatkan itu di dalam bangunan Dokter Lim. Sekarang pria itu tahu, mengapa Mr. Cristiano datang waktu itu. Pria itu hanya ingin memastikan bahwa jarinya masih ada di dalam laboratorium ini. Ia menunggu waktu yang tepat untuk menghancurkan bangunan ini.Dokter Lim hanya bisa pasrah. Ia tak bisa mengelak dan tak bisa berbicara banyak lagi. Ia hanya bisa menundukkan kepalanya dengan dua polisi yang menjaga di belakan

  • Touch You   189. Honesty

    "Pemilik gedung Shan Entertainment ditemukan tewas gantung diri di dalam apartemen pribadinya. Sebuah surat ditinggalkan oleh Nona Xena Alodie Shan terkait dengan beban yang sedang ia tanggung saat ini. Kasusnya masih didalami oleh pihak kepolisian, Nona. Tak ada yang bisa memberikan jawaban pasti untuk saat ini. "Alexa memejamkan matanya. Menarik napasnya dalam-dalam lalu mengembuskannya dengan kasar. Ia memberikan kode pada pria yang ada di sisinya untuk segera membuka pintu mobil. Ia akan pergi menjenguk jenazah si kawan lama.Senja yang buruk, dirinya tak habis pikir jikalau semuanya terjadi begitu cepat. Alexa dan Xena bahkan belum bisa kembali bertemu selepas waktu itu. Percakapan mereka terhenti dan komunikasi mulai putus begitu saja. Ia terkejut, meksipun dasarnya Alexa enggan peduli. Ia benar-benar tak peduli dengan apa yang menimpa Xena, tetapi tetap saja. Bunuh diri? Xena bukan orang bodoh yang akan melakukan itu.&n

  • Touch You   188. Goodbye, Xena and Wriston

    "Kepercayaan bisa mengubah orang baik menjadi orang jahat?" Tawa ringan muncul dari celah bibir wanita cantik yang baru saja meletakkan pantatnya di atas kursi. Pandangan wajahnya tak pernah luput dari pria berjenggot tipis yang baru saja mengundangnya untuk datang. Ia terkejut, saat sang kekasih membawanya pergi ke tempat pria asing yang sukses membuat Xena Alodie Shan terperangah tak percaya. Baiklah, jika Mate Xavier masih hidup. Xena menonton berita saat pria itu menjebloskan Alexa ke dalam penjara. Ia juga mulai percaya saat media menyebut dirinya sebagai si jaksa mata satu yang kompeten. Kiranya, mata itulah yang melambangkan bahwa pria ini benar-benar Mate Xavier yang datang dari masa lalu."Lagian, kau benar-benar Daniel Denan Ambrosius?" tanyanya lagi. Kali ini bukan hanya pria bertubuh kekar yang duduk di sisi meja yang mendapatkan perhatian Xena, tetapi juga sang kekasih. Alexa benar, pria ini dikendalikan oleh seseorang. Wriston tak benar-benar

  • Touch You   187. Bad past

    "Aku datang untuk memberikan sesuatu padamu, Alexa." Harry mengimbuhkan. Pria itu kembali membuat pernyataan yang cukup menyita fokus milik Alexa saat ini. Wanita itu menoleh dan mengarahkan pandangan matanya untuk Harry. Ia menunggu pria itu melanjutkan kalimatnya saat ini."Kau masih ingat dengan Mr. Daniel Denan Ambrosius?" tanyanya dengan ringan. Sukses membuat Alexa sejenak membuka matanya, pria itu membuat seluruh aktivitas milik Alexa terhenti begitu saja."Kakak dari kekasihmu, Luis.""Aku sudah putus dengannya." Alexa menjawab. Kembali melanjutkan aktivitasnya dan beranjak pergi dari posisinya sekarang ini. Ia berjalan kembali ke arah kursi dan meja besar tempatnya mengambil air putih untuk Harry. Ia duduk di sana dengan rapi. Menunggu Harry untuk datang menghampiri dirinya."Ada apa dengan kakak Luis? Kau menemukannya?" kekeh Alexa dengan nada ringan. Menatap ke arah pria yang baru saja duduk dan meletakkan pantatnya di atas kursi. "Sudah aku ka

  • Touch You   186. Two Lions

    Tersenyum manis, itulah yang dilakukan oleh Alexa dengan terus menatap ke arah rumah besar yang ada di depannya. Ia puas, bukan puas sebab sudah menyakiti hati wanita hamil yang terlihat malang saat ia menceritakan semuanya. Alexa adalah seorang gadis malang yang punya kisah masa lalu yang buruk. Ibunya adalah seorang selir, mati di tangan raja yang sudah meminangnya. Kakak dan ibu tirinya bersekongkol untuk hidup di atas penderita Alexa dan rasa sakit hatinya. Kisah ia persingkat, Alexa tak mau banyak berbasa-basi hanya untuk memperpanjang kalimat dan durasi berkunjung ke rumah istri Mate Xavier. Hal mengejutkan yang membuat air mata jatuh dari tempat persembunyiannya adalah kala Alexa berkata bahwa Mate adalah pria berengsek yang hampir memperkosa dirinya. Ia juga mengkhianati cinta dan kepercayaan Alexa dengan tidur bersama sahabatnya sendiri, Xena. Kiranya, Alexa punya satu alasan yang jelas mengapa ia menusuk mata Mate dan mendorongnya ke dalam sungai dengan aliran air yang sed

  • Touch You   185. Storm

    Sobraine Black Russians menjadi fokus pandangan pria gempal yang baru saja menyelesaikan tugasnya. Ia duduk bersandar tepat pada sofa besar yang di sisi ruangan. Pandangan matanya fokus menuju tepat ke arah pria muda yang ada di depannya. Harry Tyler Lim datang menyela fokus dan pekerjaan pria tua satu ini. Ia menghentikan aktivitasnya dan mulai fokus pada Harry yang baru saja melemparkan setumpuk kertas yang dikaitkan menjadi satu. Kiranya Harry datang membawa sebuah informasi untuknya. Ekspresi wajah yang tak mendukung, kiranya pria itu sedang memendam amarah yang menggebu-gebu di dalam hatinya saat ini. Harry datang dengan setumpuk dokumen yang berisi beberapa informasi aneh untuknya. Dokter Lim tak tahu apa tujuan dan maksud si ke ponakan datang dengan ekspresi wajah seperti itu."Duduklah, jangan hanya diam saja di sana. Katakan apa yang ingin kau katakan sekarang ini, Harry. Jangan membuatku banyak menunggu." Dokter Lim memprotes, membuat Harry menghentikan sejena

DMCA.com Protection Status