Share

Bab 356

Betran mendengus dingin, menghindari kerumunan, lalu melayangkan tinju dan tendangannya. Setelah beberapa menit, orang-orang itu tergeletak di tanah sambil merintih tanpa henti.

Pria itu tercengang. Dia menatap kosong ke arah Betran dengan ekspresi bingung.

Saat ini, Betran sudah berjalan ke arah pria itu seraya berkata, "Berengsek, kami jadi nggak bisa makan dengan tenang. Aku akan merasa bersalah pada diriku sendiri kalau nggak menghabisimu sampai babak belur."

Melihat Betran yang tampak galak, pria itu langsung merasa panik dan berlari sambil berseru, "Kalian tunggu saja, akan ada orang yang menghabisi kalian."

Betran hendak mengejar pria itu, tetapi Surya memanggilnya kembali. "Pak, kita biarkan dia pergi begitu saja?" tanya Betran.

Surya menjawab, "Sepertinya ada orang lain di belakangnya. Kita tunggu saja. Kalau kita nggak membereskan mereka semua, pemilik kedai ini mungkin nggak bisa berbisnis dengan tenang."

Betran mengangguk. Dia pun duduk di samping Surya dan melanjutkan maka
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status