Betran mendengus dingin, menghindari kerumunan, lalu melayangkan tinju dan tendangannya. Setelah beberapa menit, orang-orang itu tergeletak di tanah sambil merintih tanpa henti.Pria itu tercengang. Dia menatap kosong ke arah Betran dengan ekspresi bingung.Saat ini, Betran sudah berjalan ke arah pria itu seraya berkata, "Berengsek, kami jadi nggak bisa makan dengan tenang. Aku akan merasa bersalah pada diriku sendiri kalau nggak menghabisimu sampai babak belur."Melihat Betran yang tampak galak, pria itu langsung merasa panik dan berlari sambil berseru, "Kalian tunggu saja, akan ada orang yang menghabisi kalian."Betran hendak mengejar pria itu, tetapi Surya memanggilnya kembali. "Pak, kita biarkan dia pergi begitu saja?" tanya Betran.Surya menjawab, "Sepertinya ada orang lain di belakangnya. Kita tunggu saja. Kalau kita nggak membereskan mereka semua, pemilik kedai ini mungkin nggak bisa berbisnis dengan tenang."Betran mengangguk. Dia pun duduk di samping Surya dan melanjutkan maka
Surya tersenyum kecil, kemudian berkata, "Bukan, aku takut kalian merusak barang di sini. Kalian bertarung saja di luar.""Sial, kalian benar-benar cari mati." Handi yang merasa dihina, seketika menjadi murka. Dia melambaikan tangannya, beberapa anak buahnya yang kekar pun langsung maju.Beberapa orang itu jelas bukan sekelompok dengan rombongan Olin tadi. Mereka semua bisa sedikit bela diri, tampak sangat tangkas saat bergerak.Namun, saat ini Betran berdiri, lalu langsung berjalan ke hadapan mereka dengan cepat. Dia meninju mereka ke dinding hingga mereka memuntahkan darah dan tumbang di tanah.Melihat itu, Handi terkesiap. Namun, saat ini Betran sudah sampai di hadapannya dan mengangkatnya, lalu melemparnya ke luar.Sebelum Handi tersadar, Betran sudah membungkuk dan menamparnya belasan kali.Seiring dengan suara tamparan yang keras, Handi sudah ditampar sampai pusing. Seketika, dia tidak dapat membedakan arah.Setelah Betran menampar Handi, dia menepuk pundak pria itu sambil berkat
Begitu pria paruh baya itu turun, Handi juga muncul dari samping, lalu mengatakan sesuatu padanya. Setelah pria paruh baya itu mendengarnya, dia melirik sekilas ke arah kedai baru berjalan mendekat secara perlahan."Bos mereka sudah datang, Alam Energi Sejati. Betran, tunjukkanlah kemampuanmu," kata Surya sambil tersenyum.Betran menjawab sambil tersenyum, "Tenang saja, Pak. Masa aku nggak bisa membereskan seorang kultivator Alam Energi Sejati?"Betran sama sekali tidak menganggap pria paruh baya itu. Surya juga sedikit kecewa. Kenapa bos di Kota Lasti hanya seorang kultivator Alam Energi Sejati saja?Setelah pria paruh baya itu sampai di kedai, dia langsung duduk di seberang Surya dan Betran. Dua pengawal itu berdiri di belakang pria paruh baya itu. Sementara Handi yang wajahnya bengkak, menatap Surya dan Betran dengan penuh amarah."Siapa nama kalian?" tanya pria paruh baya itu dengan sopan.Betran terkekeh sembari menjawab, "Betran Yulio, sedangkan ini bosku, Surya Pratama.""Oh, ma
Melihat Surya dan Betran yang bengong, Handi menunjukkan senyum ganas dan bertanya dengan dingin, "Sekarang sudah takut? Di Kota Lasti, Keluarga Antonela adalah keberadaan yang nggak dapat kalian bayangkan. Kalian harus membayar akibat dari ini."Surya menatap ke arah pria paruh baya itu, lalu bertanya, "Siapa namamu?""Khalid Antonela," jawab pria paruh baya itu. Kemudian, dia mengangkat dua jarinya. Dua pengawal di belakang pria paruh baya itu pun langsung menyelipkan rokok di kedua jarinya, lalu juga memantik rokok dengan pemantik rokok. Dia terlihat sangat keren saat melakukan itu.Surya seketika tertawa, lalu melihat sekilas ke arah Handi, "Kamu marganya Sanata, dia marganya Antonela. Kalian bukan satu keluarga, 'kan?""Ya, dia bukan orang Keluarga Antonela, tapi adalah orangku," jawab Khalid dengan datar.Saat ini, Surya kembali duduk. Betran pun ikut duduk, tapi saat ini sudah tersenyum aneh."Apa Keluarga Antonela tahu kalau kamu membentuk atau memimpin sekelompok orang ini di
Surya mendengus, kemudian berkata kepada Betran, "Lumpuhkan dia."Khalid ini begitu sombong, kalau begitu jangan salahkan Surya karena tidak sungkan lagi.Betran sudah menunggu momen ini sejak tadi. Dia pun langsung berdiri, sedangkan dua pengawal itu juga berteriak dan menyerangnya dari kiri dan kanan.Betran hanya meninju ke kiri dan kanan, dua pengawal itu langsung tumbang. Kemudian, Betran langsung menyerang ke arah Khalid.Khalid menjadi serius. Dia mengumpulkan energi sejati di tubuhnya, lalu mengeluarkan energi sejati di kedua tangannya. Dia langsung menyerang ke arah leher dan jantung Betran. Asal tahu saja, dua tempat ini adalah tempat mematikan.Betran melakukan Langkah Teleportasi, Khalid pun langsung kehilangan targetnya. Seketika, Khalid juga merasa takut karena mengetahui bahwa dirinya sudah bertemu seorang ahli.Namun, saat ini Betran sudah muncul di belakang Khalid dan langsung meninju punggung Khalid.Terdengar suara teredam, Khalid langsung memuntahkan darah dan terja
Pada saat ini, Khalid seakan sudah kehilangan nyawanya. Dia tidak pernah menyangka bahwa Surya ternyata mengenal kepala keluarga. Selain itu, kepala keluarga juga sangat menghormati Surya sampai bahkan memanggil Surya sebagai 'senior'.Hanya dengan mendengarkan nada bicara kepala keluarga saja, Khalid sudah tahu bahwa Surya bukanlah orang biasa. Setidaknya, kepala keluarga bukanlah lawan Surya. Jika tidak, bagaimana mungkin kepala keluarga akan bicara dengan Surya seperti ini?Namun, bagaimana bisa kepala keluarga dan Surya saling mengenal? Bukankah masih ada Leluhur? Leluhur adalah seorang kultivator tingkat suci. Apakah Leluhur menerima kepala keluarga memanggil Surya seperti ini?Khalid merasa sangat takut di dalam hatinya. Namun, dia tetap menolak untuk menyerah. Dia berteriak dengan keras, "Paman Zack, aku sudah susah-susah mencari nafkah untuk keluarga. Kamu nggak bisa melakukan ini padaku. Biarkan Leluhur yang terima teleponnya, aku akan membunuh orang ini.""Khalid, berani seka
Zack mendengus dingin. Dia meminta seseorang untuk membawa Khalid kembali ke kediaman keluarga, lalu mencari seseorang untuk menggantikan posisi Khalid.Kemudian, Zack menenangkan pemilik toko, mengganti semua kerugian, bahkan memberi pemilik toko itu sejumlah besar uang. Dia juga berjanji bahwa tidak akan terjadi masalah seperti ini lagi di masa depan, sebelum akhirnya pergi.Saat menerima uang 200 juta, pemilik toko itu seketika tercengang.Bahkan jika dia menjual toko miliknya ini, dia juga tidak akan mendapatkan 200 juta. Sebenarnya apa yang terjadi?Akhirnya, dia menghela napas panjang sambil memikirkan kembali kata-kata Surya, lalu merasa sangat kagum.Surya benar-benar orang yang hebat....Ketika Surya dan Betran kembali ke Pulau Aora, hari sudah malam.Hal pertama yang dilakukan Surya ketika kembali ke Pulau Aora adalah mencari ruang terbuka di hutan bambu. Kemudian, dia mengeluarkan semua bunga dan tanaman eksotik yang tersimpan di ruang penyimpanan, lalu menanamnya di ruang
Surya mengerutkan kening sambil berujar, "Saat cairan spiritual dan energi spiritual yang dihasilkan oleh bunga dan tanaman ini perlahan menyebar, orang lain akan segera menyadari tempat ini. Ini jelas bukan hal yang baik."Semua orang mengangguk setuju. Jika ada yang tahu tentang benda-benda berharga ini, tempat ini mungkin tidak akan pernah tenang lagi."Jadi, aku perlu menemukan semacam bahan untuk membentuk formasi yang bisa menahan energi spiritual di sini." Surya melanjutkan perlahan, "Dengan cara ini, energi spiritual nggak akan bocor. Sebaliknya, energi spiritual di sini akan menjadi semakin kuat. Orang-orang di luar juga nggak akan mengetahui rahasia di sini juga.""Ini ide yang bagus." Semua orang mengangguk."Tapi, bahan untuk membuat formasi ini haruslah yang berkualitas tinggi, mampu menahan pahatan simbol dan sejumlah energi spiritual. Ini sangat sulit ditemukan. Jadi, kalian tolong bantu aku mencarinya," kata Surya.Raka mengerutkan kening, lalu bertanya, "Bahan dengan t