"Kenapa kamu bicara begitu?" balas pemilik toko itu yang tiba-tiba merasa tidak senang.Pria itu terkekeh, lalu berkata pada Surya, "Teman, kalau kamu mau membayar dengan harga segitu, aku punya banyak di rumah. Kamu boleh mengambil sebanyak yang kamu mau."Surya tertegun sejenak. Apa benar-benar ada kesempatan sebagus ini?"Teman, apa kamu benar-benar punya barang ini?" tanya Surya yang masih ragu. Lagi pula, ada banyak penipu di pasar barang antik.Pria itu terkekeh, menatap Surya dengan tatapan merendahkan, lalu berkata, "Keluargaku punya bisnis tambang. Kami menggali puluhan ton barang seperti ini setengah tahun yang lalu. Sampai sekarang, barang-barang itu masih teronggok di tambang."Puluhan ton?Surya sangat gembira. Jika ada puluhan ton, jangankan untuk membuat formasi, bahkan dia juga bisa membuat senjata.Surya segera menyerahkan sebatang rokok pada pria itu, lalu berkata sambil tersenyum, "Teman, aku mau semuanya. Bagaimana kalau kita menggunakan berat batu ini sebagai stand
"Apa?" Surya tidak bisa memercayai telinganya. Di zaman sekarang ini, masih ada orang yang berani merampok?"Siapa yang merampok? Kenapa mereka merampoknya?" tanya Surya.Wicak berkata dengan tidak sabaran, "Apa gunanya memberitahumu? Sekarang aku harus pulang, ayahku dipukul orang sampai terluka."Surya berpikir dalam hatinya. Seseorang yang membuka tambang, meski tidak bisa dibilang orang paling kaya, setidaknya juga adalah orang kaya. Bagaimana mungkin orang seperti itu bisa dipukul orang? Pasti ada masalah lain yang terjadi di sini.Kemudian, Surya langsung berkata, "Aku akan kembali bersamamu. Mungkin aku bisa membantu.""Apa yang bisa kamu bantu? Jangan menggangguku." Wicak hendak pergi lagi.Namun, Surya menghentikan Wicak lagi sembari berkata, "Sejujurnya, benda itu sangat penting bagiku. Kalau ayahmu dipukuli dan barang-barangmu dirampok, latar belakang orang itu pasti nggak sederhana, 'kan?"Wicak terpaku mendengar ini. Surya tahu bahwa apa yang dia katakan benar, jadi dia
Mendengar itu, Surya diam-diam menggelengkan kepalanya. Jika lawannya adalah seorang kultivator, seorang ahli biasa tidak akan ada gunanya.Terlebih lagi, karena Keluarga Wongso sudah lama tinggal di tempat itu, pengaruh mereka pasti sudah merambah ke segala aspek. Hal yang wajar kalau mereka juga memiliki orang di dalam pemerintahan. Jika tidak, mereka tidak akan bersikap begitu berani.Meski keluarga Wicak kaya, mereka hanyalah orang kaya baru di industri pertambangan batu bara. Dari segi fondasi dan kekayaan, mereka tidak bisa dibandingkan dengan Keluarga Wongso.Selain itu, kekuatan dari Keluarga Wongso bisa terlihat jelas. Dengan gabungan antara orang di pemerintahan dan ahli yang kuat, wajar kalau keluarga Wicak tidak bisa mengalahkan mereka.Semua ini sama seperti keluarga Brian, Jorzy dan Keluarga Hatani dulu. Kecuali beberapa orang di Kota Juwana, siapa yang bisa menekan mereka? Untungnya, Surya bisa mengendalikan mereka.Namun, itu bukan masalah. Surya sudah bertekad untuk me
Tak lama kemudian, mobil mereka sampai di Wisma Gunung Makmur. Surya dan Wicak turun dari mobil, lalu meminta Stella menunggu di dalam mobil.Namun, Stella bersikeras untuk ikut.Wicak menasihati, "Stella, masalah ini berbahaya. Jadi, dengarkan aku, jangan ikut.""Aku mau ikut. Keluargamu terjadi masalah, aku nggak bisa menghindar begitu saja. Sikap macam apa itu?" balas Stella.Surya mengerutkan kening. Jika gadis ini tidak memiliki niat licik, dia bisa dianggap sebagai orang yang sangat baik.Wicak tidak bisa menolaknya, jadi hanya bisa membawa Stella. Mereka bertiga berjalan menuju wisma gunung bersama.Surya diam-diam tertawa dalam hati. Seorang pewaris kaya bisa dipengaruhi oleh wanita, itu berarti dia sangat mencintai Stella.Ketika mereka bertiga sampai di depan pintu, mereka dihentikan oleh penjaga pintu.Wicak langsung berkata, "Aku Wicak. Aku datang ke sini untuk bernegosiasi bersama ayahku.""Nggak bisa. Kenapa aku belum pernah mendengar tentangmu?" tanya penjaga pintu itu.
Saat ini, Chandra menghela napas tidak berdaya seraya berkata, "Duduk dan berhenti bicara."Chandra tidak ingin putranya dipermalukan lagi, jadi dia meminta putranya untuk duduk dan diam.Wicak juga terlihat tidak yakin, tetapi dia tidak bisa berkata apa-apa lagi, jadi dia membawa Surya dan Stella duduk di samping ayahnya.Saat ini, Chandra berkata kepada pria tua itu, "Pak Heri, anak itu nggak mengerti keadaan dan cuma bicara omong kosong. Bapak nggak perlu memasukkannya dalam hati."Pria tua ini tidak lain adalah Heri Narota, pria terkemuka di Kota Dayan dulu kala.Heri tersenyum tipis, lalu menjawab, "Nggak apa-apa, namanya juga anak-anak."Wicak baru berusia dua puluhan, jadi wajar jika mereka menganggap Wicak masih anak-anak.Chandra juga menghela napasnya secara diam-diam. Dia adalah pengusaha yang mulai dari nol dan pernah mengalami pasang surut kehidupan. Dia tahu bahwa segala sesuatunya tidak sesederhana itu, jadi dia baru tidak membiarkan putranya kembali.Siapa tahu anak ini
"Paman Chandra, jangan marah, aku akan membujuk Wicak," sahut Stella. Dia segera berdiri untuk membujuk Chandra yang marah.Chandra tidak ingin marah di depan calon menantunya, jadi dia hanya menghela napas, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Wicak, kamu harus memperlakukan Stella dengan baik. Dia jauh lebih pintar darimu dan lebih berpendidikan. Kalau dia bisa membantumu di masa depan, Ayah akan merasa jauh lebih tenang."Wicak hanya bisa mengangguk, menunjukkan bahwa dia mengerti maksud ayahnya.Namun, Surya merasakan hal yang berbeda. Chandra seperti sedang memberikan wasiat.Selain itu, menantu perempuan ini mungkin dipilih dengan cermat oleh Chandra untuk membantu putranya yang bersikap tidak sesuai dengan ekspektasinya, jadi dia juga sangat menghargai Stella.Saat ini, Surya berkata dengan tenang, "Pak Chandra, jangan terlalu pesimis. Kita jalani sesuai keadaan. Tenanglah.""Haha, kamu masih sok puitis?" Saat ini, Heri menatap Surya sambil berkata, "Aku membiarkanmu duduk
"Haha, aku memang mau menantangmu. Memang apa yang bisa kamu lakukan?"Begitu Aryo bicara demikian, tubuhnya bergetar. Energi sejati yang kuat menyeruak keluar dari tubuhnya. Lapisan cahaya energi sejati muncul di tangannya dan tekanan kekuatan tiba-tiba memenuhi udara."Alam Energi Sejati?" Menghadapi energi Aryo yang kuat, Yudi hanya tersenyum dan berkata, "Lucu sekali kamu punya keberanian untuk muncul dan meminta damai dengan kemampuan selemah ini."Aryo sangat marah. Dia juga terkenal di dunia seni bela diri. Aryo adalah ahli Alam Energi Sejati tahap puncak dengan tangan besi yang tak tertandingi. Dia belum pernah dihina seperti ini sebelumnya."Serahkan nyawamu," sahut Aryo juga sangat marah. Dia membuka telapak tangannya yang besar dan bergegas mengarahkannya menuju Yudi dengan kuat.Telapak tangannya dipenuhi dengan energi sejati dan kekuatan dahsyat yang cukup untuk menghancurkan segalanya.Namun, Yudi langsung bergerak ke samping dan melompat lebih dari satu meter untuk mengh
Begitu tekanan ini muncul, semua orang langsung terkejut. Chandra dan juga yang lainnya tampak gembira. Heri membuka matanya seraya menatap Toby. Bahkan Yudi juga memasang ekspresi serius di wajahnya.Surya melirik ke arah Toby dan tersenyum tipis. Pria ini memang punya kekuatan. Namun sayangnya, dia hanya berada di tahap puncak Energi Alam Sejati.Toby tidak berkata apa-apa dan berjalan menuju Yudi. Yudi segera membentuk segel mantra di tangannya dan terus mengubahnya.Pada saat ini, Toby meledakkan energi sejati di tubuhnya dan bergerak menuju Yudi dengan momentum yang menakutkan. Tinjunya yang terangkat tinggi diterangi oleh cahaya energi sejati sangat amat menyilaukan. Semua orang di ruang tamu merasakan tekanan kuat dari gelombang energi sejati yang datang."Bagus sekali."Meskipun Yudi menjadi berhati-hati, dia tidak menunjukkan tanda-tanda kelemahan. Setelah berteriak keras, dia melemparkan tiga bola api ke arah Toby.Sama seperti Aryo barusan, meskipun di bawah kendalinya, dia
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di