"Paman Chandra, jangan marah, aku akan membujuk Wicak," sahut Stella. Dia segera berdiri untuk membujuk Chandra yang marah.Chandra tidak ingin marah di depan calon menantunya, jadi dia hanya menghela napas, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Wicak, kamu harus memperlakukan Stella dengan baik. Dia jauh lebih pintar darimu dan lebih berpendidikan. Kalau dia bisa membantumu di masa depan, Ayah akan merasa jauh lebih tenang."Wicak hanya bisa mengangguk, menunjukkan bahwa dia mengerti maksud ayahnya.Namun, Surya merasakan hal yang berbeda. Chandra seperti sedang memberikan wasiat.Selain itu, menantu perempuan ini mungkin dipilih dengan cermat oleh Chandra untuk membantu putranya yang bersikap tidak sesuai dengan ekspektasinya, jadi dia juga sangat menghargai Stella.Saat ini, Surya berkata dengan tenang, "Pak Chandra, jangan terlalu pesimis. Kita jalani sesuai keadaan. Tenanglah.""Haha, kamu masih sok puitis?" Saat ini, Heri menatap Surya sambil berkata, "Aku membiarkanmu duduk
"Haha, aku memang mau menantangmu. Memang apa yang bisa kamu lakukan?"Begitu Aryo bicara demikian, tubuhnya bergetar. Energi sejati yang kuat menyeruak keluar dari tubuhnya. Lapisan cahaya energi sejati muncul di tangannya dan tekanan kekuatan tiba-tiba memenuhi udara."Alam Energi Sejati?" Menghadapi energi Aryo yang kuat, Yudi hanya tersenyum dan berkata, "Lucu sekali kamu punya keberanian untuk muncul dan meminta damai dengan kemampuan selemah ini."Aryo sangat marah. Dia juga terkenal di dunia seni bela diri. Aryo adalah ahli Alam Energi Sejati tahap puncak dengan tangan besi yang tak tertandingi. Dia belum pernah dihina seperti ini sebelumnya."Serahkan nyawamu," sahut Aryo juga sangat marah. Dia membuka telapak tangannya yang besar dan bergegas mengarahkannya menuju Yudi dengan kuat.Telapak tangannya dipenuhi dengan energi sejati dan kekuatan dahsyat yang cukup untuk menghancurkan segalanya.Namun, Yudi langsung bergerak ke samping dan melompat lebih dari satu meter untuk mengh
Begitu tekanan ini muncul, semua orang langsung terkejut. Chandra dan juga yang lainnya tampak gembira. Heri membuka matanya seraya menatap Toby. Bahkan Yudi juga memasang ekspresi serius di wajahnya.Surya melirik ke arah Toby dan tersenyum tipis. Pria ini memang punya kekuatan. Namun sayangnya, dia hanya berada di tahap puncak Energi Alam Sejati.Toby tidak berkata apa-apa dan berjalan menuju Yudi. Yudi segera membentuk segel mantra di tangannya dan terus mengubahnya.Pada saat ini, Toby meledakkan energi sejati di tubuhnya dan bergerak menuju Yudi dengan momentum yang menakutkan. Tinjunya yang terangkat tinggi diterangi oleh cahaya energi sejati sangat amat menyilaukan. Semua orang di ruang tamu merasakan tekanan kuat dari gelombang energi sejati yang datang."Bagus sekali."Meskipun Yudi menjadi berhati-hati, dia tidak menunjukkan tanda-tanda kelemahan. Setelah berteriak keras, dia melemparkan tiga bola api ke arah Toby.Sama seperti Aryo barusan, meskipun di bawah kendalinya, dia
Karena teknik sihir memerlukan segel mantra atau mantra. Teknik sihir tingkat tinggi bahkan perlu kedua itu. Ada juga beberapa teknik sihir terlarang yang memerlukan ritual tertentu. Teknik sihir super terlarang, terkadang membutuhkan waktu beberapa hari untuk menyiapkannya.Jarak antara Yudi dan Toby, serta kecepatan Toby jelas tidak mendukung Yudi untuk melakukan teknik sihir apa pun.Chandra sangat gembira. Bahkan orang awam seperti dia dapat melihat bahwa Yudi akan kalah. Kalau begitu, uangnya tidak akan terbuang percuma.Heri bahkan lebih terkejut lagi, dia tidak percaya kekuatan Toby bisa begitu luar biasa. Toby bahkan bisa menahan teknik sihir yang kuat seperti panah api.Pada saat ini, tinju Toby yang terangkat tinggi sudah akan menghantam Yudi.Dengan tubuh Yudi yang kurus itu, pukulan Toby sudah cukup untuk menghancurkannya hingga berkeping-keping dan membuatnya tidak memiliki peluang untuk bertahan hidup lagi.Heri yang terkejut pun segera berteriak, "Berhenti!"Namun, saat
Wicak dan Stella dengan cepat melangkah maju untuk membantu Chandra dengan panik.Pada saat ini, mereka berdua baru menyadari bahwa hal semacam ini sangat berbahaya. Ternyata ada begitu banyak orang yang tidak masuk akal di dunia ini.Chandra menarik napas dalam-dalam. Dia tidak punya pilihan selain menangkupkan tangannya ke arah Heri seraya berkata, "Pak Heri, Bapak adalah ketua mafia di Kota Dayan dan punya prestise yang tinggi. Tolong tegakkan keadilan untukku. Aku sudah setuju untuk menyerahkan tambang batu bara, tapi mereka masih ingin aku meninggalkan semua tambangku. Bukankah ini keterlaluan?"Chandra sudah tahu bahwa Heri telah berkolusi dengan Keluarga Wongso.Namun, Chandra tidak punya pilihan selain berharap bahwa Heri akan menghormatinya sedikit dan mengucapkan beberapa patah kata untuknya agar dia tidak kehilangan segalanya.Namun, saat ini Heri menghela napas dan berkata, "Chandra, aku juga nggak berdaya. Situasinya sudah begini. Kamu setujui saja, ini lebih baik daripada
Kata-kata Surya sama sekali tidak sopan dan membuat Heri terlihat kesal, wajahnya bahkan tampak sangat merah. Pria itu mulai menunjuk ke arah Surya dan mulai mengutuk.Namun, sebelum Heri dapat berbicara, Surya menyela lagi, "Pak Tua, kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah lama mati di sini. Di usia yang sudah tua, kamu masih rakus akan uang dan nyawa. Apakah kamu memerlukan uang ini untuk membelikanmu peti mati?""Kamu!" Heri sangat marah atas cercaan Surya. Dia tiba-tiba memuntahkan darah dan menunjuk Surya dengan jarinya yang gemetaran.Pada saat ini, Surya tertawa, lalu menoleh ke arah Yudi dan berkata, "Anjing yang menjaga rumah seseorang akan memanfaatkan kekuatan manusia untuk terus menggonggong dan menggonggong. Ia hanya tahu bagaimana menggunakan kekuatannya untuk menindas orang. Kalau kamu menjadi budak di rumahku, aku pasti sudah mematahkan kakimu dan melemparkanmu ke danau untuk memberi makan ikan, karena terlalu malu kalau kamu sampai keluar menggigit orang."Setelah Surya s
Saat ini, Surya berjalan ke hadapan Yudi dengan tangan di belakang punggungnya.Saat ini, Yudi diikat dengan kuat oleh Penjara Guntur Empat Arah, juga terus dihantam oleh kekuatan petir. Dia seperti sedang menerima hukuman fisik, jadi terus berteriak kesakitan."Bagaimana? Apa rasanya enak?"Saat ini, Surya melakukan teknik sihir tingkat menengah hingga menengah ke bawah. Dia sudah tidak memerlukan segel mantra atau mantra apa pun. Dia bisa langsung melakukannya sehingga cukup banyak meningkatkan kekuatan bertarungnya.Namun, secara bersamaan, Heri dan Yudi dibuat ketakutan setengah mati.Teknik sihir semenakutkan ini bisa-bisanya langsung muncul hanya dengan satu jentikan tangan. Bagaimana bisa ada orang semenakutkan ini?Sedangkan saat ini, semua orang di tempat itu terkesiap. Bahkan dua bawahan Yudi juga berdiri termenung di tempat. Mereka seperti takut pada sesuatu sampai tidak pergi menyelamatkan Yudi.Saat ini, Yudi sudah ketakutan setengah mati. Dia menatap Surya dengan penuh ke
Surya segera berkata, "Tapi jangan takut, aku datang untuk batu-batu itu. Aku sudah membicarakan harganya dengan putramu, akan kubeli dengan uang."Mendengar itu, Chandra pun menghela napas lega. Kalau Surya sama dengan Heri dan Keluarga Wongso, bisnis keluarganya pasti tidak bisa dipertahankan lagi."Master, aku bersedia memberikan batu-batu itu padamu. Hanya saja untuk sementara ini, batu-batu itu sudah dibawa pergi oleh Keluarga Wongso," kata Chandra sambil melihat ke arah Yudi.Surya berkata sambil tersenyum, "Untuk apa takut? Kalau sudah dibawa pergi, tentu saja harus diambil kembali. Menurutmu, benar nggak?"Surya melihat ke arah Yudi. Saat ini, Yudi sedang menerima hukuman Penjara Guntur Empat Arah. Teknik itu bukan hanya sebuah teknik pengikat, tapi juga ada serangan petir. Dengan kemampuannya di tahap awal Alam Spiritual, Yudi sudah disiksa sampai sekarat dan hampir tidak bisa bertahan lagi.Mendengar perkataan Surya, Yudi segera meminta ampun, "Ya, ya, akan segera kukembalika
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di