Kata-kata Surya sama sekali tidak sopan dan membuat Heri terlihat kesal, wajahnya bahkan tampak sangat merah. Pria itu mulai menunjuk ke arah Surya dan mulai mengutuk.Namun, sebelum Heri dapat berbicara, Surya menyela lagi, "Pak Tua, kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah lama mati di sini. Di usia yang sudah tua, kamu masih rakus akan uang dan nyawa. Apakah kamu memerlukan uang ini untuk membelikanmu peti mati?""Kamu!" Heri sangat marah atas cercaan Surya. Dia tiba-tiba memuntahkan darah dan menunjuk Surya dengan jarinya yang gemetaran.Pada saat ini, Surya tertawa, lalu menoleh ke arah Yudi dan berkata, "Anjing yang menjaga rumah seseorang akan memanfaatkan kekuatan manusia untuk terus menggonggong dan menggonggong. Ia hanya tahu bagaimana menggunakan kekuatannya untuk menindas orang. Kalau kamu menjadi budak di rumahku, aku pasti sudah mematahkan kakimu dan melemparkanmu ke danau untuk memberi makan ikan, karena terlalu malu kalau kamu sampai keluar menggigit orang."Setelah Surya s
Saat ini, Surya berjalan ke hadapan Yudi dengan tangan di belakang punggungnya.Saat ini, Yudi diikat dengan kuat oleh Penjara Guntur Empat Arah, juga terus dihantam oleh kekuatan petir. Dia seperti sedang menerima hukuman fisik, jadi terus berteriak kesakitan."Bagaimana? Apa rasanya enak?"Saat ini, Surya melakukan teknik sihir tingkat menengah hingga menengah ke bawah. Dia sudah tidak memerlukan segel mantra atau mantra apa pun. Dia bisa langsung melakukannya sehingga cukup banyak meningkatkan kekuatan bertarungnya.Namun, secara bersamaan, Heri dan Yudi dibuat ketakutan setengah mati.Teknik sihir semenakutkan ini bisa-bisanya langsung muncul hanya dengan satu jentikan tangan. Bagaimana bisa ada orang semenakutkan ini?Sedangkan saat ini, semua orang di tempat itu terkesiap. Bahkan dua bawahan Yudi juga berdiri termenung di tempat. Mereka seperti takut pada sesuatu sampai tidak pergi menyelamatkan Yudi.Saat ini, Yudi sudah ketakutan setengah mati. Dia menatap Surya dengan penuh ke
Surya segera berkata, "Tapi jangan takut, aku datang untuk batu-batu itu. Aku sudah membicarakan harganya dengan putramu, akan kubeli dengan uang."Mendengar itu, Chandra pun menghela napas lega. Kalau Surya sama dengan Heri dan Keluarga Wongso, bisnis keluarganya pasti tidak bisa dipertahankan lagi."Master, aku bersedia memberikan batu-batu itu padamu. Hanya saja untuk sementara ini, batu-batu itu sudah dibawa pergi oleh Keluarga Wongso," kata Chandra sambil melihat ke arah Yudi.Surya berkata sambil tersenyum, "Untuk apa takut? Kalau sudah dibawa pergi, tentu saja harus diambil kembali. Menurutmu, benar nggak?"Surya melihat ke arah Yudi. Saat ini, Yudi sedang menerima hukuman Penjara Guntur Empat Arah. Teknik itu bukan hanya sebuah teknik pengikat, tapi juga ada serangan petir. Dengan kemampuannya di tahap awal Alam Spiritual, Yudi sudah disiksa sampai sekarat dan hampir tidak bisa bertahan lagi.Mendengar perkataan Surya, Yudi segera meminta ampun, "Ya, ya, akan segera kukembalika
Sebenarnya Chandra juga tahu bahwa masalah ini masih jauh dari kata selesai.Surya memang sangat hebat. Dia bisa mengalahkan Yudi dengan mudah, membuat Yudi berjanji akan menyerahkan batu-batu itu dan juga menundukkan Heri.Namun, setelah Surya pergi, apa Keluarga Wongso bersedia berhenti? Kalau mereka datang kembali, bagaimana dengan Keluarga Ajisaka?Jadi, tadi Chandra juga bertanya untuk mengetes sikap Surya. Karena dia tidak tahu Surya akan membantu sampai mana, bagaimanapun mereka juga tidak kenal dengan Surya.Oleh karena itu, Chandra pun bertanya duluan, "Master, kalau begitu, selanjutnya kami bagaimana?""Kamu tenang saja. Karena aku sudah ikut campur dalam masalah ini, aku pasti akan bertanggung jawab sampai akhir. Aku percaya Keluarga Wongso pasti akan segera kemari. Kita tunggu saja."Surya tahu apa yang dikhawatirkan Chandra, jadi dia memberi kepastian pada Chandra. Yang penting dia harus mendapatkan Batu Esensi Emas itu.Mendengar perkataan Surya, Chandra baru tenang. Dia
"Baik," jawab Yudi sambil memberi hormat.Sudiro berdiri, lalu kembali ke kamarnya untuk berganti dengan pakaian tradisional panjang berwarna hijau. Dia juga mengikat tali pinggang, lalu menggantung liontin giok beraroma seni di tali pinggangnya sebelum berjalan keluar.Saat ini, Sudiro seperti orang di zaman kuno, tampak sangat elegan.Begitu melihat penampilan Sudiro, Yudi segera menghampiri dan menyanjungnya.Sudiro hanya membalasnya dengan dingin, "Ayo pergi.""Pak, nggak membawa yang lain?" tanya Yudi.Sudiro melirik Yudi sekilas, lalu bertanya dengan pelan, "Apa kamu sedang meragukan kemampuanku?""Nggak, nggak .... Aku hanya ingin Bapak terlihat semakin berwibawa saja," ujar Yudi dengan buru-buru.Sudiro mendengus, lalu berkata, "Di depan kekuatan mutlak, nggak perlu hal-hal yang nggak penting seperti itu. Apa kamu mengerti?""Baik, aku mengerti," jawab Yudi sambil mengangguk berturut-turut.Kemudian, keduanya keluar. Yudi mengendarai mobil ke kompleks perumahan Chandra.Sedangk
"Hahahaha." Surya tertawa terbahak-bahak, lalu berkata perlahan, "Kamu mau membunuhku hanya dengan kekuatanmu itu?"Pada saat ini, Yudi berkata, "Bocah, beraninya kamu bersikap sombong di depan kepala keluargaku.""Kenapa? Apa kamu sudah lupa dengan pelajaran tadi?" kata Surya sambil menatap Yudi, membuat pria itu segera melangkah mundur. Jelas sekali bahwa pelajaran tadi sangat membekas di ingatan Yudi.Surya tertawa melihat ini. Sudiro pun berkata dengan marah, "Bocah, aku belum pernah melihat orang yang sombong sepertimu.""Nah, kamu bisa melihatnya hari ini," jawab Surya sambil tersenyum.Pada saat ini, Sudiro mendengus dingin. Dia berdiri perlahan, meletakkan tangan di belakang, lalu berkata, "Sepertinya hanya ada satu cara untuk menyelesaikan semua ini.""Aku juga punya pemikiran yang sama. Tapi bagaimana kalau kita pindah ke tempat lain? Rasanya kurang leluasa kalau melakukannya di sini," kata Surya.Sudiro mengangguk sembari berkata, "Oke, ayo kita pergi ke pinggir kota. Kalau
Teknik sihir atribut tanah tingkat menengah, Pelindung Tanah, adalah sebuah teknik sihir pertahanan.Api yang membara terhalang oleh Pelindung Tanah, menimbulkan suara gemuruh yang keras. Nyala api berangsur-angsur menghilang diiringi dengan menghilangnya Pelindung Tanah.Saat ini, Sudiro tampak terkejut. Dia menatap Surya, lalu bertanya perlahan, "Kamu juga bisa teknik sihir atribut tanah? Kamu bisa dianggap sebagai seorang genius."Tidak mudah bagi para kultivator untuk menguasai satu atribut teknik sihir. Mereka yang mampu menguasai dua atribut teknik sihir memang bisa disebut sebagai genius."Biasa saja," balas Surya dengan wajah tanpa ekspresi.Pada saat ini, Chandra dan yang lainnya tampak gembira. Meskipun mantra Sudiro sangat kuat, Surya berhasil mengadangnya. Tampaknya kekuatan Surya tidak kalah dengan Sudiro. Hal ini membuat mereka merasa lebih tenang.Mendengar jawaban Surya, Sudiro mendengus dingin sembari berujar, "Tapi dengan trik kecil ini, kamu masih kalah dariku."Sete
Sudiro tersenyum sinis. Dia terus menyerang Surya dengan Meteoroid Api Langit. Dia ingin melihat berapa lama Surya bisa bertahan.Pada saat ini, Surya berseru dengan ringan, energi spiritualnya melonjak dengan liar, membuat tekanan energi spiritual yang kuat menyelimuti dirinya.Di saat yang sama, area Perisai Petir Surya terus bertambah besar, bahkan melebihi jangkauan serangan Meteoroid Api Langit, menghalangi semua batu meteor.Saat ini, Sudiro menunjukkan ekspresi tidak percaya.Bagaimana bisa orang di Alam Spiritual memiliki energi spiritual yang begitu besar? Hal ini tidak mungkin, sama sekali tidak mungkin.Namun, fakta yang terjadi di hadapan Sudiro memaksanya untuk memercayainya. Untuk sesaat, dia benar-benar bingung.Saat ini, Surya tertawa sembari bertanya, "Kenapa? Apa kamu terkejut?""Ini nggak mungkin. Bagaimana bisa kamu melakukannya? Apa kamu sudah di tingkat suci?" teriak Sudiro dengan tak percaya.Surya tertawa kecil, lalu membalasnya, "Tingkat suci? Kamu juga hanya m