Share

Tiba-Tiba MS. CEO
Tiba-Tiba MS. CEO
Author: Say sheeva

Maukah menjadi calon istri pura-pura?

BRAK…. Suara seseorang yang tengah saling bertabrakan di sebuah kantor. “Aw….. punya mata gak!” protes Christopher dengan geram.

“Ma-maaf, Tuan, saya tidak sengaja.” Jawab Agatha sembari membersihkan jas mahal Christopher dengan tangannya karena tidak sengaja ketumpahan kopi.

“Singkirkan tanganmu itu! Beraninya menyentuh saya!!! Gajimu satu tahun tidak mampu membayarnya!” pekik Christopher mengibaskan tangan Agatha dengan kasar.

“Ma-maafkan saya, Tuan….” Jawab Agatha ketakutan dan terus menunduk.

Belum sempat melampiaskan amarahnya, ada sebuah panggilan dari seseorang yang membuat semakin emosi. “Halo, ada apa?”

“Damn!!! Kenapa harus secepat itu?” protes Christopher ditengah obrolannya via telepon yang membuat Agatha hendak kabur namun sayang sekali tangannya berhasil digenggam dengan kuat.

“Jangan mencoba kabur dari saya! Masalah kita belum selesai!” ancam Christopher menatap tajam.

Agatha tidak bisa berkutik sama sekali, bahkan menatap saja tidak berani. Christopher terkenal sebagai bos yang sangat dingin, arogan dan juga angkuh, maka tak heran, jika karyawan sangat berusaha untuk tidak membuat marah.

“Apakah dia saja yang menjadi kandidatnya?” batin Christopher sembari melihat Agatha dari atas sampai bawah dengan tatapan yang sulit diartikan.

Merasa tidak nyaman, akhirnya Agatha mencoba bertanya, “Mengapa melihat saya seperti itu, Tuan?”

“Saya ada penawaran untukmu,” jawab Christopher terlihat serius.

“Tawaran apa, Tuan?” tanya Agatha penasaran.

“Kamu tidak perlu mengganti jas mahal saya, asalkan….” Ucap Christopher menggantung, membuat Agatha semakin dilanda penasaran.

“Asalkan apa, Tuan?” tanya Agatha memberanikan diri.

“Kamu bersedia membantu untuk pura-pura menjadi calon istri saya.” Jawab Agatha membuat siapapun yang mendengarnya pasti terkejut. Rasanya, mustahil sekali, bos yang sangat dingin dan menjaga jarak dengan karyawannya, tanpa ada angin dan hujan, tiba-tiba mengajak untuk bersandiwara.

Jangankan pura-pura, serius pun, semua wanita yang ditawari seperti itu, pasti akan langsung menerima. Siapa yang tidak mau berpasangan dengan pria kaya raya, hartanya tidak akan habis sampai sepuluh keuturunan sekalipun.

“Sa-saya? Apa anda tidak salah orang, Tuan? Saya ini hanya bawahan anda.” Tanya Agatha memastikan.

“Saya butuh segera, kebetulan saja di sini yang ada itu kamu! Bagaimana? Mau atau tidak?” tanya Christopher tidak suka basa-basi.

“Mengapa menyuruh saya pura-pura menjadi calon anda?” tanya Agatha dengan penuh keraguan

“Karena mamah meminta saya untuk segera membawa calon dalam satu bulan ini, atau nantinya wajib menerima perjodohan yang akan dilakukan dengan teman arisannya. Jelas saya menolak, ini bukan jaman kuno yang mencari pasangan dengan perjodohan!” jawab Christopher membuat Agatha kini mengerti.

Seharusnya setelah mendengar alasan bosnya, bisa membuat Agatha segera mengambil keputusan untuk menerima tawaran tersebut, namun entah mengapa, di hatinya terdapat keraguan. Seperti akan ada hal besar yang menimpanya jika menerima ini.

“Maaf, saya tidak bisa, Tuan…. Lebih baik cari wanita lain saja yang setara.” Tolak Agatha berbicara dengan hati-hati.

“Berani menolak saya? Memang cari masalah, sudah bosan hidup rupanya!” pekik Christopher murka.

“Bu-bukan begitu…. Saya merasa tidak pantas untuk dikenalkan sebagai calon istri, meskipun hanya pura-pura, takutnya nanti tidak selesai sampai situ saja.” Jawab Agatha berusaha membela diri.

“Alasan klise! Setelah selesai menjalankan tugas, anggap saja hutangmu lunas!” jawab Christopher ketus.

“Memang berapa harga jas anda?” tanya Agatha memastikan.

“Dua ratus lima puluh juta,” jawab Christopher dengan angkuhnya sehingga membuat Agatha terkejut.

“Maaf, tapi sepertinya mustahil ada jas semahal itu.” Jawab Agatha membantah dengan sopan.

“Ini jas custom! Bahkan, bahannya juga sangat premium dan desainernya pun ternama.” Ucap Christopher dengan sangat angkuh.

Agatha hanya mampu menelan ludahnya beberapa kali untuk menetralisir rasa terkejutnya, uang sebanyak itu hanya digunakan untuk membuat jas saja? Memang, orang kaya terkadang aneh.

“Kamu sudah banyak membuang waktu saya! Ini cek dan sudah saya tulis nominalnya, anggap saja sebagai uang muka.” Ucap Christopher memberikan selembar cek berisi nominal yang fanatstis.

Agatha menerima cek tersebut lalu membacanya, “Seratus juta?” gumamnya terkejut.

“Itu jumlah kecil bagi saya, besok malam, saya akan menjemputmu, tidak perlu pusing memikirkan mau menggunakan busana dan riasan bagaimana, nanti, akan ada MUA serta stylish yang datang ke rumahmu. Tepat jam tujuh malam saya akan datang.” Ucap Christopher tanpa memberikan jeda bagi Agatha untuk menentukan keputusannya.

“Tapi saya belum memutuskan,” protes Agatha kesal.

“Jika menolak, maka, jas ini wajib kamu ganti sekarang juga! Saya tidak suka bantahan” ucap Christopher dengan sangat egois.

“Saya mana memiliki uang sebanyak itu, Tuan?” ucap Agatha dengan lemasnya.

“Bukan urusan saya! Pilih membayar hutang atau menerima penawaran yang sudah dijelaskan!” jawab Christopher tidak mau tahu.

Sebelum menjawab, ada panggilan dari ponsel Agatha yang membuatnya tiba-tiba merasa panik. “Baiklah, aku segera ke sana!” 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status